Share

Part : 23.

Semenjak aku dinyatakan hamil. Aku mengalami serangan muntah dan mual yang hebat. Padahal sebelumnya biasa-biasa aja. Arkan bilang anak kami ingin perhatian lebih. Anak kami sangat menyayangi kami, jadi selalu mencari perhatian.

Jujur saja pikiranku sejak hamil juga semakin berat. Apalagi Sinta semakin sering mengunjungi Arkan. Bahkan dia juga sering mengunjungi Arkan ke kantornya. 

Arkan beberapa kali memblokir nomor Sinta, tapi dia malah berganti-ganti nomor untuk terus menghubungi Arkan.

"Sinta lagi?" tanyaku. Saat arkan memeriksa ponselnya, dan meletakanya dengan kesal. Gadis itu terus berusaha mengungkit masa lalu diantara mereka dan membangkitkan benih cinta yang pernah tumbuh. 

"Jangan dipikirkan," kata Arkan mengusap kepalaku lembut. Walaupun aku mengangguk tapi pikiran masih ada di gadis itu. 

Sebesar itukah cintanya pada Arkan? Sehingga menganggu Arkan yang sudah jelas-jelas memiliki istri dan menolaknya. 

"Apa Sinta sangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status