Share

Chapter 1: Papa mengalami kebangkrutan

Diawali dengan kebangkrutan perusahaan Orangtuanya. Yang mengharuskan Sintia untuk dijodohkan dengan orang yang tidak dia cintai. Terlebih lagi yang akan menikahkannya adalah seorang pria yang berumur 60 tahun lebih tua dari nya.

"Menikahlah nak dengan juragan suryo".Tiba-tiba tubuhku kaku mendengar perkataan papa yang menyuruhku untuk menikah dengan juragan suryo.

Cobaan datang ke keluarga kami saat papa dikabarkan sedang mengalami kebangkrutan perusahaan.

Engga pah, sintia ga mau nikah sama pak suryo. Itu ga akan terjadi pa! Mana mungkin aku menikah dengan pak suryo sementara pria itu adalah seorang duda anak 3 yang terpaut usia denganku 40 tahun"

"Dari pada aku menikah dengannya mendingan aku lari saja dari rumah ini!! Mah, sintia ga mau nikah sama juragan suryo mah.. tolong pujuk papa"

Aku berusaha menolak dan sambil memeluk mama dan menangis dipelukannya, karena papa tetap memaksaku untuk menikah dengan juragan suryo orang kaya raya yang memiliki perkebunan,sawah dan kontrakan.

Saat papa mengalami kebangkrutan perusahaan, papa sering menemui pak suryo untuk meminjamkan uang untuk membayar hutang perusahaan yang cukup banyak.

Lama kelamaan hutang papa pun menumpuk hingga papa tidak bisa membayarnya.

Itulah alasan papa menyuruhku untuk menikah dengan pak suryo sebagai gantinya.

Hatiku hancur ,tak habis pikir papa tega melakukan itu kepadaku. Menukarkan aku asal hutangnya lunas .

Mama pun tak mampu membela dan berbuat banyak, setiap kali mama berbicara papa selalu bertindak kasar dan memukuli mama.

"Mas,jangan anak kita sebagai gantinya biar lah aku yang menanggung nya. Bahkan jadi budaknya seumur hidup pun aku sanggup asal jangan anak kita yang jadi korbannya pah, jawab mama "

Plakk.... bunyi tamparan mengenai pipi mama "Enak saja kamu, aku sudah sepakat akan tetap menikahkan Sintia dengan pak suryo aku malu jika ingkar janji.

"Kamu jangan macam-macam ya mah, kamu mau aku masuk penjara dan kalian akan jadi gembel nanti nya!!

"Kesepakatan kami sudah bulat tidak ada yang bisa merubahnya"

"Lagi pula kalau sintia menikah dengan pak suryo kita juga akan jadi kaya raya kayak dulu lagi"

Aku kecewa mendengar perkataan papa,yang dipikirannya hanya harta tahta tanpa memperdulikan perasaanku. Aku menangis berlari ke atas menuju kamar.

"Sintia sini papa belum selesai berbicara, dasar goblok jadi kaya raya gak mau ..

Ini akibat kamu terlalu memanjakan anak itu "gumam papa".

Setiba dikamar aku mengambil ponsel yang terletak dimeja hiasku ,lalu aku telpon Rian pacarku.

"Tuuuttt... suara ponsel berdering

Haa.. haa.. hallo rian,kamu dimana? Tanyaku" (Dengan suara yang masih terisak-isak)

"Aku baru aja sampe dirumah, ada apa sin? Kok suara kamu seperti lagi nangis?

"Ada yang mau aku omongin ,tapi engga sekarang bisakah kita ketemuan sore ini ditaman anggrek dekat rumahku. Ada hal penting yang mau aku bicarakan.

"Ohh okelah ,nanti kita ketemuan ya udah jangan nangis lagi . Ntar cantiknya hilang loh... hehehe

Rian masih saja menggodaku agar aku berhenti menangis.

Rian saputra adalah pacarku sejak kami duduk dibangku SMP . Kami berpacar sudah cukup lama hingga kami sekarang duduk dibangku SMA kelas 3, rian selalu memperlakukan aku dengan baik dan lembut. Dia juga sangat ramah dan menghormati orang tua , itulah sebabnya mama sangat menyayangi rian seperti anaknya sendiri begitupun papa.

Setelah mengakhiri telepon aku bergegas menuju kamar mandi untuk mandi lalu bersiap dan turun ke bawah untuk berpamitan dengan mama ingin keluar sebentar menemui rian ditaman.

"Mah,sintia pergi dulu ya sebentar ketaman mau ketemu rian , aku mau ceritakan semua kedia ujarku.

"Iya sayang kamu hati-hati ya nak jangan lupa pakai jaket diluar cuaca lagi dingin ,dan helm nya juga jangan lupa dipake..

Mumpung papa lagi keluar cepat pergi tapi jangan pulang terlalu lama, takut nanti papa cari kamu..

"Iya mamah, aku sambil mecium tangan dan pipi mama.

Setiba ditaman aku memarkirkan motor terlebih dahulu, Lalu mencari bangku sambil menunggu kedatangan rian .

Jam pun menunjukkan pukul 16:30 dan rian pun tak kunjung datang.

Tanpa aku sadari,saat aku resah menanti kedatangannya tiba-tiba ada tangan dari belakang menutupi mataku. Sontak aku kaget dan ketakutan.

Saat aku menoleh kebelakang ternyata rian.

"Apasih kamu ngagetin ajah"

Aku memeluk rian dan dia mencium keningku,lalu memberikan aku bungan dan boneka serta coklat kesukaanku.

"Maaf ya sayang, aku telat tadi sebelum kesini aku ke toko dulu untuk membelikan kamu ini, ujar rian"

"Wahhh... bagus sekali ,makasih ya sayang kamu tau apa yang aku inginkan sekali lagi aku memeluknya.

"Iya dong ,apasih yang engga buat pacarku yang manja ini, tapi maaf cuma dapat kasih kamu ini heheh...

"Ini lebih dari cukup kok, kamu sih pake acara beli-beli segala. Ingat jangan boros uangnya ditabung dong untuk masa depan , aku mengejeknya.

Rian bertanya "oh iya kenapa kamu tadi menelpon dan mengajak ketemuan disini, kamu udah izin mama dan papa belum??

Udah kok, tadi aku sudah berpamitan sama mama" jawabku.

"Jadi gini,papa memaksa aku menikah dengan juragan suryo tua bangka itu, mana mungkin aku mau yan dia sudah tua sedangkan aku masih muda.

Lagi pula aku cuma cinta sama kamu, mau nya sama kamu aja ... dengan nada bicara yang lemah sedikit terisak "

Rian lalu mengusap air mataku dan berkata

"Kamu jangan khuatir,itu pasti candaan papa kamu aja . Gak mungkin la papa setega itu menjodoh kan kamu dengan duda anak 3 yang sudah renta.

"Apanya yang engga mungkin, papa tetap memaksa aku untuk menikah dengan pak suryo, karena papa terlilit hutang yang cukup banyak sehingga papa ga mampu membayarnya.. jadi sebagai gantinya aku yang dikorbankan papa

Aku menangis lagi...

Semenjak papa bangkrut papa jadi berubah, selalu kasar ke aku dan ke mama dia tak lagi menyayangi kami. Yang dipikirkannya sekarang uang.. uang dan uangg!!

Kerap sekali dia memukul mama hingga babak belur, sering kali aku mengajak mama kabur dari rumah agar meninggalkan papa , mama selalu gak mau dia hanya bilang sabarrr....

"aku harus gimana lagi rian? Aku bingung rasanya aku ingin bunuh diri sajaa....

Rian menenangkan aku.

Ayo bawa aku yan, kita kawin lari saja!!

"Itu tidak mugkin terjadi sin, aku sangat menghormati orang tua mu.. dan tidak mau ngecewakan ibu dan ayahku, mereka memerlukan aku.

Dan itu bukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah .

"Kamu yang tenang ya, jangan gegabah . Besok sepulang sekolah aku mampir kerumah kamu untuk berbicara dengan papa .

"Sekarang kita pulang yuk, hari udah hampir malam , nanti mama khuatir cariin kamu...

Aku hanya menggangukan kepala sebelum pulang kami berpelukan, tak terasa air mataku menetes lagi.. tak sengaja aku liat raut wajah rian yang sangat sedih pasti dia terpukul mendengar apa yang aku ceritakan .

Kamipun berpisah setiba dirumah aku diberhentikan papa..

"Dari mana saja kamu sin, dari tadi ditelpon gak diangkat.. kata mama kamu pergi ke toko buku ,kok sampe jam segini baru pulang!!

Iya pah aku tadi ke toko buku, cari buku pelajaran buat besok namun buku nya banyak habis jadi aku keliling cari buku ditoko lain.

Rupanya mama memberi alasan bilang ke papa kalau aku pergi ke toko buku, mama takut aku dimarahi papa kalau aku bilang aku pergi menemui rian.

Papa bilang , kamu ga lihat tu calon suami mu datang , sambil menunjuk ke arah ruang tamu dan disitu ada pak suryo beserta 2 ajudan nya.

Sontak aku terkaget melihat pak suryo yang sudah ada dirumah sedang duduk dan menikmati sepuntung rokok..

Sepertinya aku jijik melihat pak suryo yang memandangku dengan nafsu.

Tiba-tiba pak suryo menyapa,

Haii sayang,, sini dekat calon suami muu

Papa memandang kami dengan tersenyum sementara mama sedang berada di warung .

Aku hanya bilang , duduk aja sendiri pak . Aku mau keatas dulu mau ngerjain tugas buat besok. jawabku cetus..

Aku langsung naik ke lantai atas menuju kamar .. papa meneriaki kuu

Sintia cepat kemari ,ga sopan jadi anak..

Gak kenapa kok mas, anak nya pasti lagi malu-malu.

Setiba dikamar aku menangis dan mengunci pintu kamar, aku hempas semua barang-barang ku yang ada di atas meja rias dengan kesal.

Namun aku juga penasaran dengan percakapan mereka , lalu diam-diam aku mengupingi.

Jadi mas, kapan aku nikah sama sintia .aku sudah engga sabar lagi ni..

"Sabar atuh juragan,anaknya masih sekolah ,jika lulus sekolah kita langsung mengadakan pernikahan , gimana? Setuju ujar papa.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status