Share

Bab 30

Wajah cantik dengan penampilan menarik tidak menjamin seseorang akan memiliki hati yang bersih. Contohnya iparku yang satu ini. Rupa yang nyaris sempurna tanpa cela, harus ternoda dengan hati yang memiliki rasa iri dan dengki yang tertanam di hatinya.

Kutundukkan pandangan saat Mbak Syahida berjalan semakin dekat pada kami. Dengan senyum manis yang menghiasi bibir, ia duduk di sofa yang berada di depanku.

Ingin aku menyapa, tapi rasanya sungkan. Apalagi, setelah mendengar perkataan Mbak Cindy tadi. Aku semakin ragu untuk bersua dengannya.

"Ra, kamu itu jangan di rumah terus. Sekali-kali maen, dong ke rumah aku. Atau, kita bisa jalan-jalan dan shoping bareng, gitu. Pasti seru," ujar Mbak Cindy memecah keheningan diantara kita.

"Nanti, Mbak. Sekarang, kan sedang ada Ibu, gak enak kalau mau pergi-pergi," ucapku seraya melirik sekilas pada Mbak Syahida. Namun, dia tidak berekspresi. Terkesan bodoh amat dan memilih memainkan ponsel.

'Ya Tuhan ... aku gereget banget melihatnya.'

"Iya, juga
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status