Share

Bab 41

Lima hari sudah berlalu, katanya Citra sudah bisa dibawa pulang. Aku tidak sempat menjenguknya lagi karena Mas Raffi yang sibuk. Akhir-akhir ini Mas Raffi sering pulang telat karena bengkel dan rental mobil miliknya diserbu pelanggan.

Aku sering kasihan melihat suamiku yang pulang dengan wajah lelah. Hanya pijatan di pundak yang aku suguhkan setiap hari saat ia kembali ke rumah. Aku belum bisa melakukan lebih, atau menyuguhkan sesuatu yang berharga yang kupunya. Karena kemarin, aku masih datang bulan.

Namun, tidak untuk hari. Sepertinya malam ini akan jadi malam bersejarah untukku. Pagi ini, aku sudah bersuci. Tamu bulananku sudah pergi dengan sendirinya.

"Mbak Raya! Kemon!" Suara cempreng Bi Marni terdengar nyaring. Aku buru-buru turun menemui wanita itu.

"Berangkat sekarang, Bi?"

"Ya, sekarang. Masa, tahun depan?"

Aku nyengir memperlihatkan deretan gigiku pada Bi Marni. Satu minggu di sini, aku banyak tahu tentang wanita itu. Kehidupan keluarganya, juga masalah rumah tangganya ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status