Share

Part 5

“ Mama!” teriak Abiandra tatkala melihat Karenia datang. Bola matanya berbinar senang.

Namun, Karenia hanya tersenyum tipis. Ia mendekati Abiandra dan menjewer telinganya.

“Aduh! Sakit Ma! Lepasin!”pinta Abiandra.

“Bisa nggak sih normal dikit? Hari-hari hanya bikin onar terus. Mama tuh capek Abi!”

“Maaf, Ma. Abi nggak sengaja kok jatuhnya.”

Karenia tidak melepaskan telinga Abiandra hingga Indri berusaha membujuk Karenia untuk melepaskannya.

“ Abi jatuh tidak sengaja Bu. Abi hanya ingin mengembalikan sarang burung yang jatuh dari pohonnya,” ucap Indri.

Karenia justru semakin menarik kencang telinga Abiandra.

“Sejak kapan kamu peduli dengan hewan? Kamu anggap itu bagus? Buat apa mengembalikan sarang burung jika akhirnya kamu justru jatuh dan patah tulang?”

“Aduh! Sakit Ma! Pak Bagas tolongin Abi dong?” pinta Abi memelas.

“Maaf Bu Karenia, tolong lepaskan telinga Abiandra!” Bagus berusaha meminta dengan lembut.

Namun Karenia seakan tidak mau melepaskan. Lalu Bagus hendak memegang tangan Karenia agar melepaskannya.

Akhirnya Karenia mengalah karena tak mau nanti tangannya bersentuhan dengan tangan Bagus. 

“Maaf sebelumnya Bu Karenia. Abiandara akan segera dibawa ke rumah sakit,” ucap dokter Himawan.

“Aku mau rumah sakit internasional, Dok! Abiandra harus mendapatkan penanganan yang terbaik.”

“Kami sudah mendaftarkan ke rumah sakit pusat. Kebetulan rumah sakit internasional bangsalnya penuh hingga pekan depan.”

“Apa? Penuh? Yang benar aja Dok!”

“Bu Karenia bisa mengecek sendiri ketersediaan bangsal di rumah sakit intenasional sekarang kalau memang Ibu tidak percaya dengan saya,” kata dokter Himawan.

“Ok. Silakan kalo mau dibawa sekarang!” ucap Karenia dengan nada dongkol.

“Mama ikut nemenin Abi ‘kan?” Abiandra merengek.

“Cuma sehari tak lebih,” jawab Karenia.

“Masak cuma sehari doang Ma?”

“Sehari atau tidak sama sekali!”

Abiandra pun terdiam dengan wajah kecewa. Tak lama kemudian dokter Himawan dibantu dua orang perawat membawa Abiandra ke mobil ambulan sekolah.

Karenia tidak mau satu mobil dengan Bagus dan Indri. Dia masuk mobil yang dibawanya dari Jakarta.

Padahal Bagus ingin berbincang-bincang dengan Karenia tentang perkembangan sikap Abiandra yang telah berubah seratus delapan puluh derajat jika dibandingkan dengan awal masuk sekolah dua tahun lalu. Namun, Bagus ingat pesan Pak Salim agar tidak terlalu menekan Karenia. 

*****

Setelah mendapatkan bangsal, Abiandra segera diobsevasi oleh dokter bedah tulang. Dokter memutuskan untuk mengoperasi kaki kirinya yang patah baru kemudian tangan kanannya yang retak.

Operasi direncanakan akan dilakukan besok siang hari. Abiandra harus puasa sejak jam sembilan malam.

Mendengar penjelasan dokter Karenia menjadi dongkol. Dia pikir begitu masuk rumah sakit akan langsung dioperasi. Ternyata harus sesuai dengan jadwal operasi dokternya.

Andai ia bisa memilih VVIP tentu akan dilakukannya. Namun, rupanya pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan opanya Abiandra. 

Karenia merasa heran, biasanya opanya akan menomorsatukan Abiandra di atas segalanya. Bahkan jika seandainya opanya mau, Abiandra bisa dibawa pulang ke Jakarta dengan carter jet pribadi.

Namun, mengapa itu tidak dilakukannya? Apakah opanya punya maksud agar dirinya bisa lebih lama tinggal di Jogja menemani Abiandra?

Sial! Umpat Karenia dalam hati. Bisa-bisanya ia harus menghabiskan beberapa hari di Jogja bersama anak yang dibencinya itu. Bukan tanpa sebab Karenia begitu membenci Abiandra.

Semua itu karena ulah Sammy, papanya Abiandra sekaligus suaminya Karenia. 

Sammy adalah anak tunggal Salim Admaja.

Sifat dan kelakuannya seperti Don Juan. Suka main perempuan dan tidak mengenal artinya sebuah ikatan pernikahan.

Waktu itu Karenia berharap dengan menikah dengan Sammy bisa menghilangkan traumanya dengan Reno, kekasih yang telah merenggut kegadisannya. Beruntung Karenia tidak hamil mengandung anak Reno. 

Setelah merenggut kegadisan Karenia, Reno kabur tak ada kabar beritanya seperti ditelan bumi. Di saat itulah Karenia frustasi dan berkenalan dengan dunia malam, di klub-klub terkenal ibukota hingga suatu hari bertemu dengan Sammy.

Sammy mengajak Karenia masuk perusahannya dan langsung menjadikannya sekretaris pribadi. Bukan tanpa tujuan. Semua itu dilakukan Sammy agar dia bebas leluasa menjalin hubungan lebih intens dengan Karenia. 

Akhirnya Karenia hamil dan Sammy harus menikahinya. Pernikahan itu tidak diinginkan Sammy karena dia tidak mau terikat dengan ikatan sebuah pernikahan.

Beruntung Pak Salim bersikeras untuk mewujudkan pernikahan itu. 

Pada akhirnya, perjalanan biduk rumah tangga Karenia dengan Sammy tidak bahagia dan membuat lahir batin Karenia tertekan, terkoyak dan terhina.

Rupanya setelah menikah dengan Karenia, perilaku Sammy tidak berubah. Dia masih terus saja mencari mangsa perempuan lain untuk memuaskan libidonya. Satu hal yang membuatnya sakit hati adalah perkataan Sammy yang tidak mengakui Abiandra adalah anak kandungnya.

Padahal Karenia telah melakukan tes DNA dan hasilnya Abiandra adalah anaknya Sammy, bukan Reno atau orang lain. Petualangan Sammy terhenti dalam  sebuah pesta di luar negeri. Dia meninggal over dosis bersama kekasih gelapnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status