Share

BAB 17

Mereka berlari saling mengejar di bibir pantai seperti anak kecil. Terakhir kali Damar berhasil membuat kaus bagian depan Aruna basah kuyup dengan air laut, kini giliran Aruna membalasnya. Dengan sekuat tenaga ia menghentakkan kaki di atas permukaan pasir mengejar Damar. Pria itu tergelak melihat tingkah Aruna yang sesekali kehilangan keseimbangan karena permukaan pantai yang tak stabil.

“Berhenti di sana!” Teriak Aruna nyaring.

Damar berjalan mundur sambil terus menertawakan Aruna, “ Menyerah saja, Runa! Kamu kalah, malam ini giliranmu tidur di sofa!”

Aruna menggeram, menyesali ide bodoh yang diusulkannya tadi. Meski telah menikah b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status