Short
Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah

Menjadi Ibu Bukanlah Hal Mudah

By:  AshanaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
8Chapters
2.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sistem 'Kamu Hebat, Kamu Maju' muncul di dunia. "Kalau kamu merasa seseorang nggak menjalani hidupnya dengan baik, asalkan yang kamu lakukan lebih baik dari orang itu, kamu akan mendapat bonus." Ibu yang menginginkan putrinya sukses, suami yang menghindari tanggung jawabnya, dan putra yang menganggapku memalukan, semuanya mendorongku ke persidangan. Mereka bilang asalkan mereka berada di posisiku, mereka pasti bisa melakukan jauh lebih baik dariku. Jika mereka berhasil melakukannya, maka aku akan dimusnahkan dan menjadi budak mereka. Selain itu, mereka juga akan mendapat bonus puluhan miliar. Siapa sangka, malah aku yang meraup 60 miliar.

View More

Chapter 1

Bab 1

Sistem kehidupan 'Kamu Hebat, Kamu Maju' sudah muncul seminggu, tetapi belum ada yang berinisiatif untuk mendaftar.

Andai yang mendaftar bisa menggantikan hidup orang lain dengan baik, dia akan mendapatkan bonus puluhan miliar. Namun, juga akan menyebabkan kesadaran orang yang diadili menghilang, yang setara dengan kematian.

Jika tidak bisa berbuat lebih baik dalam kondisi kehidupan yang sama, maka akan mati.

Semua orang takut mati dan juga takut menjadi pelaku yang membunuh orang lain.

Tak disangka, aku akan menjadi kelinci percobaan pertama.

Aku dibawa duduk di barisan depan oleh robot. Semua kamera fokus menyorotiku.

Ibuku, suamiku, dan putraku semuanya menghindari pandanganku.

Melihat ekspresi bersalah mereka, aku pun bertanya, "Kalau kalian berada di posisiku, apa kalian pikir bisa lebih baik dariku?"

Ibuku membuang muka. "Tentu saja! Aku sudah memberimu pendidikan terbaik. Agar kamu menghasilkan banyak uang dan masuk universitas. Tapi kamu bahkan nggak bisa melakukannya dengan baik."

Suamiku dan putraku saling berpandangan. "Menantu orang lain bisa mengurus rumah dengan rapi dan menjadi ibu rumah tangga yang baik. Kenapa kamu nggak bisa?"

Putraku mengangguk. "Benar, kamu nggak pantas jadi ibuku. Penampilanmu seperti nenek-nenek. Keluar bersamamu hanya membuatku malu saja."

Anak perempuan, istri, dan juga ibu .... Memikirkan tiga identitasku ini, aku tertawa.

Penonton yang berada di bawah panggung ikut mengomentari. "Bahkan, tiga kerabat terdekatnya pun merasa yang dia lakukan kurang baik. Sepertinya, dia memang nggak berguna."

"Mengapa aku nggak terpikirkan untuk mengadili istriku? Padahal, dia hanya di rumah sepanjang hari, tapi masih mengeluh capek. Aku pasti bisa lakukan lebih baik darinya."

"Tiga orang mengadili satu orang. Kalau yang pertama berhasil, apa dua orang lainnya akan diberi bonus?"

Karena kalimat tersebut, ibuku, suamiku, dan putraku langsung berjuang untuk menjadi yang pertama datang.

Aku merasa ironis. Mereka terlalu percaya diri.

Terakhir, sistem menjawab, "Kalau ketiga uji coba berhasil, bonus setiap orang akan menjadi tiga kali lipat."

Ada banyak penonton yang bersorak di bawah panggung.

Ibuku, suamiku, dan putraku makin bersemangat. Mereka bertiga mendadak akrab dan saling menyemangati.

Saat ini, sistem bertanya kepadaku, "Nyonya Hera, sebagai orang yang diadili, apa kamu keberatan?"

Begitu mendengar pertanyaan itu, para penonton merasa tidak puas.

"Cepat mulai. Jangan buang-buang waktu."

"Dia sudah diadili, apa mungkin ada kesalahpahaman?"

"Setelah ketiga peserta selesai, bolehkah aku ikut? Yang aku lakukan pasti akan lebih baik daripada wanita busuk ini. Setidaknya, aku nggak akan membuat ibuku, suamiku, dan putraku membenciku."

Aku mengingat wajah orang yang berbicara itu dan tersenyum tipis. "Nggak ada yang ingin aku katakan. Mari kita mulai saja."

Ibuku adalah orang pertama yang duduk di bangku persidangan.

Wajah ibuku memerah karena terlalu antusias. "Halo semuanya, aku seorang ibu tunggal."

"Agar putriku bisa belajar dengan baik, aku mengambil tiga pekerjaan dalam sehari."

"Aku hanya berharap putriku bisa sukses."

"Tapi putriku bilang, belajar adalah hal yang sulit. Apanya yang sulit? Belajar adalah hal yang paling mudah. ​​​​Dia bahkan nggak bisa melakukannya dengan baik, jadi apa lagi yang bisa dia lakukan?"

"Semua orang membesarkan anak agar kelak bisa berbakti pada orang tuanya. Sia-sia aku membesarkan anak perempuanku. Kalau aku punya kesempatan untuk belajar, aku pasti akan menjadi orang hebat. Setelah lulus kuliah, setidaknya gaji yang akan kudapatkan 200 juta. Tapi putriku hanya diterima di universitas biasa-biasa saja."

"Aku mengorbankan segalanya untuk membesarkannya. Tapi setelah dia besar, dia malah memutuskan hubungan denganku. Menurut kalian, apa orang nggak tahu berterima kasih seperti ini nggak pantas diadili?"

Banyak orang yang setuju dengan perkataan ibuku.

Semua orang berteriak agar segera mengadiliku. Biar aku bisa mati secepatnya.

Sistem bertanya, "Jadi, menurutmu, aspek mana yang bisa kamu lakukan lebih baik daripada putrimu kalau kamu menggantikannya?"

"Semuanya!" Ibuku berkata dengan percaya diri, "Kalau harus dipilih, maka prestasi dan sifat berbakti."

Sistem memberi peringatan. "Segel sebagian ingatan Ningsih Sari dan tarik kesadarannya. Eksperimen simulasi menggantikan hidup orang lain dimulai."

Aku menyadari ibuku tiba-tiba membeku di tempat dan tidak bergerak lagi.

Semua orang juga terkejut melihat pergerakan ini. Mereka semua langsung menatap layar lebar yang tergantung di atas.

Penonton makin penasaran. Mereka ingin tahu seperti apa kehidupan yang akan dijalani ibuku jika dia menjadi aku.

Dari layar, terlihat seorang gadis kecil lahir.

Sistem memberi instruksi untuk menyebut ibuku sebagai Nomor 1. Nomor 1 adalah tubuh dan penampilanku, yang akan menjalani pengalaman hidupku. Namun, kesadaran yang mengendalikan tubuh telah menyegel ingatan. Hanya menyisakan 'prestasi' dan 'berbakti' sebagai tujuan hidup ibuku.

Kondisi keluargaku kurang baik. Apalagi, ibuku melahirkan anak di luar nikah. Setelah melahirkan Nomor 1, ibuku sering mengajak Nomor 1 untuk mengemis.

Dia sangat berani mengambil risiko, jadi mereka masih mendapatkan makanan.

Sampai di sini, penonton mulai berkomentar.

"Si ibu sangat mulia. Sebaliknya, si anak yang sudah paham kondisi keluarga mereka, tapi masih nggak giat belajar. Dia memang harus dipukul."

"Anak dari keluarga miskin sudah seharusnya sadar diri. Mari kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya."

Waktu berlalu dengan cepat. Nomor 1 telah berusia enam tahun. Selama ini, ibuku tidak memberikan didikan apa pun kepada Nomor 1. Ibuku masih membawa Nomor 1 untuk mengemis dan tidak berpikir untuk membiarkan Nomor 1 bersekolah.

Penonton mulai memiliki pendapat berbeda. "Di usia seperti ini, seharusnya dia masuk Kelompok Bermain."

"Nggak semua anak harus dididik sejak dini, 'kan? Semua harus disesuaikan dengan kondisi keluarga. Ada banyak orang yang belajar setelah melanjutkan ujian masuk universitas, tapi juga berhasil menjadi orang sukses. Yang paling penting dari belajar itu tergantung pada individunya."

Saat Nomor 1 berusia delapan tahun, ada orang yang baik hati melihat Nomor 1 dibawa untuk mengemis. Jadi, dia mengingatkan ibunya dan mengatakan Nomor 1 sudah seharusnya bersekolah.

Itu pertama kalinya Nomor 1 begitu dekat dengan lingkungan sekolah. Dia mendengar suara murid membaca dan memandang iri anak-anak yang bermain sepak bola di dalam.

Sebaliknya, ibuku malah menampar Nomor 1. "Belajar membutuhkan uang. Memangnya kamu punya uang? Masih berani mau sekolah."

Penonton terkejut. "Mengapa wanita tua itu berbohong? Dia sama sekali nggak membiarkan putrinya belajar."

"Jangan-jangan dia sengaja berbuat curang agar putrinya mendapatkan uang?"

"Kasih ibu memang paling mulia di dunia ini."

Ada orang menatapku. "Demi mendapatkan uang, kamu tega mengorbankan nyawa ibumu. Hatimu kejam sekali. Untungnya, masih ada suami dan anakmu yang akan menghukummu."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status