Share

BAB 66. Penculikan Irenne

Author: Bayang Cermin
last update Last Updated: 2025-11-20 12:40:42

"Cepat letakkan di belakang! Biar saya yang jaga perempuan itu di kursi belakang," titah salah satu dari pria itu.

Sapu tangan yang menempel di hidung dan mulutnya Irenne menjadikan bau menyengat langsung menusuk paru-parunya, menjadikan Irenne tak ingat apa-apa lagi. Penglihatannya sudah kabur, dan akhirnya matanya menutup.

Lelaki itu mengangkat tubuhnya dengan mudah lalu menyeretnya ke kursi belakang.

Tubuhnya yang ambruk ke pangkuan penculik itu. Lelaki tersebut menutup pintu mobil hitam tanpa plat. Tangannya membelai rambut Irenne dengan senyum sinis.

"Akhirnya aku bisa dapatkan kamu lagi sayang. Hahaha!"

Setelah memastikan tak ada satu pun mata yang mengawasi, pria yang duduk di kursi sopir itu langsung memutar kemudi. Mobil melaju tajam, keluar dari area parkir dengan kecepatan tinggi, seolah dikejar waktu. Di dalamnya, tubuh Irenne terkulai lemah—tak berdaya setelah dibekap obat bius.

Di sisi lain, Andrea baru saja turun dari mobilnya. Dia mengusap rambutnya yang te
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 70. Keputusan Irenne

    Irenne pun terkejut ketika membuka mata dan menoleh ke samping tepat di wajah Mark. Dia tersentak melihat wajah Mark yang terlalu dekat dengan wajahnya.Mark yang refleks tersadar, langsung menarik tubuh dan wajahnya menjauh. Gerakannya gugup, seolah tertangkap basah melakukan sesuatu yang tidak ia niatkan, membuat Irenne gugup."Kamu—mau apa, Mark?" Suara Irenne terdengar gemetar, bukan karena takut padanya, tapi karena kaget dengan kedekatan itu.Mark mengangkat kedua tangannya cepat-cepat, seolah membuktikan bahwa ia tidak menyentuh apa pun."A—aku gak mau ngapa-ngapain. Kamu sudah sadar? Astaga, kamu bikin aku hampir jantungan."Irenne mengerutkan dahi. "Memangnya aku kenapa?""Kamu sekarang di rumah sakit." Mark menahan napas sejenak, mencoba menenangkan nada suaranya yang masih kacau. "Kamu gak ingat kejadian semalam?"Kening Irenne berkerut lebih dalam. Ia memejamkan mata perlahan, mencoba menyusun potongan-potongan yang kabur. Tubuhnya terasa berat, tapi memori itu akhirnya mu

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 69. Di Rumah Sakit

    BRAK!!"Diam di tempat!" seru salah seorang polisi seusai mendobrak pintu.Pintu kamar hotel itu terbuka lebar, dihantam keras oleh dua aparat keamanan. Suara hantaman itu membuat Laura dan Davin tersentak hebat.Laura menjerit kecil, tubuhnya mundur beberapa langkah. Davin terhenti, wajahnya pucat, kemeja bagian depannya sudah setengah terbuka. Rambut mereka acak-acakan seperti habis berbuat sesuatu.Di atas tempat tidur, Irenne terbaring lemah, tubuhnya yang tanpa selimut. Matanya terpejam, napasnya berat, seolah masih terpengaruh obat bius. Mark terpaku di tempat.Langkahnya berhenti tepat di depan ambang pintu. Napasnya tercekat. Matanya membesar melihat pemandangan yang tak pernah ia bayangkan."Apa—apa yang kalian lakukan…?" suara Mark serak, nyaris tak keluar.Polisi bergerak cepat."Diam! Angkat tangan kalian!"Dua polisi menahan Davin dengan paksa, membekuk kedua lengannya ke belakang."A—aku bisa jelaskan!" Davin berusaha berontak. "Ini bukan—""Diam! Tidak ada yang perlu di

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 68. Pencarian Irenne

    Davin menangkap lirikan mata Laura — lirikan yang sejak tadi tidak bisa disembunyikan. Sebuah senyum kecil menggoda muncul di sudut bibirnya. Dalam gerakan cepat, Davin menarik tangan Laura hingga tubuh perempuan itu terdorong mendekat padanya.Laura terkejut, namun belum sempat berkata apa pun, Davin sudah mencondongkan tubuh dan bibir mereka saling bersentuhan."Aku ingin kamu dulu," bisik Davin, suaranya rendah dan berat. "Sejak tadi aku hampir kehilangan kendali melihatmu.""Tapi kita lagi—" ucapan Laura tersumbat oleh sentuhan bibir Davin."Hum ... Kamu diam aja ya," bisik Davin di telinga Laura.Wanita itu terdiam. Ada keterkejutan, ada godaan, dan ada sesuatu yang sejak tadi ia tekan dalam dirinya. Ia tidak menolak. Tidak kali ini.Davin menariknya lebih dekat. Laura akhirnya membalas, tenggelam dalam situasi yang ia ciptakan sendiri.Beberapa detik kemudian, Davin mendorongnya perlahan menuju dinding kamar. Napas keduanya menjadi berat, bercampur antara ambisi, manipulasi, dan

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 67. Pria Penculik

    Ting!   Belum sempat ia mengambil keputusan, ponselnya bergetar keras. Notifikasi pesan WA dari Pak Surya masuk. Mark segera membukanya.   Sebuah video dari CCTV parkiran terbuka.   Mark menahan napas melihat rekaman itu. Dua pria berbadan besar menarik tubuh Irenne yang lemas. Pria yang membekapnya, lalu menyeretnya ke dalam mobil. Semuanya terlihat jelas. "Kurang ajar! Siapa yang melakukan ini?!" Rahang Mark mengeras. Urat-urat lehernya menegang.   Dengan emosi yang hampir meledak, ia langsung menekan tombol hijau untuk menelpon Pak Surya.   "Surya!" serunya begitu panggilan tersambung, suaranya berat dan tegas. "Cepat ikut saya menyusul mobil itu!"   Pak Surya terdengar terengah, mungkin sedang melangkah ke luar gedung.  "Tapi kita gak tahu mereka pergi kemana, Pak."   "Ikuti aja perintahku!" Mark membentak, nada suaranya hampir bergetar karena panik. "Aku punya titik GPS-nya! Lokasinya bergerak! Saya gak mau sampai terlambat, dan terjadi sesuatu dengan Irenne. CEPA—AT kam

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 66. Penculikan Irenne

    "Cepat letakkan di belakang! Biar saya yang jaga perempuan itu di kursi belakang," titah salah satu dari pria itu. Sapu tangan yang menempel di hidung dan mulutnya Irenne menjadikan bau menyengat langsung menusuk paru-parunya, menjadikan Irenne tak ingat apa-apa lagi. Penglihatannya sudah kabur, dan akhirnya matanya menutup. Lelaki itu mengangkat tubuhnya dengan mudah lalu menyeretnya ke kursi belakang. Tubuhnya yang ambruk ke pangkuan penculik itu. Lelaki tersebut menutup pintu mobil hitam tanpa plat. Tangannya membelai rambut Irenne dengan senyum sinis. "Akhirnya aku bisa dapatkan kamu lagi sayang. Hahaha!" Setelah memastikan tak ada satu pun mata yang mengawasi, pria yang duduk di kursi sopir itu langsung memutar kemudi. Mobil melaju tajam, keluar dari area parkir dengan kecepatan tinggi, seolah dikejar waktu. Di dalamnya, tubuh Irenne terkulai lemah—tak berdaya setelah dibekap obat bius. Di sisi lain, Andrea baru saja turun dari mobilnya. Dia mengusap rambutnya yang te

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 65. Penculikan Irenne

    Jam menunjukkan pukul 18.15.Irenne menatap pantulan dirinya di cermin untuk terakhir kalinya, gaun sederhana namun elegan yang dipilih Mark membuatnya tampak begitu anggun. Rambut disisihkan rapi ke belakang, make-up tipis menonjolkan kesan dewasa sekaligus wanita lembut.Ketika ia keluar dari kamar, Mark sudah menunggunya di ruang tamu, memakai setelan jas hitam yang gagah. Untuk sesaat, Mark terhenyak menatap Irenne, tetapi ia cepat menyembunyikan keterkejutannya, karena perubahan diri Irenne yang sangat cantik."Sudah siap?" tanya Mark singkat.Irenne mengangguk sambil mengumbarkan senyum manisnya. "Sudah."Tanpa banyak kata, mereka melangkah keluar rumah menuju mobil Mark. Sopir sudah membuka pintu, dan mereka masuk ke dalam. Suasana di dalam mobil terasa hening, bukan canggung, lebih seperti konsentrasi menuju acara penting.Mobil melaju membelah jalanan kota yang mulai dipenuhi lampu-lampu malam nan remang. Kilau gedung-gedung tinggi memantul di kaca mobil, membuat perjalanan t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status