แชร์

Bab 146

ผู้เขียน: Liazta
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-11-10 22:24:38

"Kau mendapatkan uang hanya dari jual diri, jadi apa sulit yang mencari uang 200 juta." Wati marah dan kembali memukuli Eliza.

"Dasar pelacur, kalau nggak menjual diri dari bagaimana mungkin bisa dapat uang 90 juta dalam waktu 7 bulan." Tina menampar Eliza lebih keras lagi.

Eliza tidak terima tuduhan Wati, Ia ingin melawan namun kedua tangannya dipegang oleh Tia.

"Kalian sudah melakukan pemerasan. Aku melunasi hutang karena aku ingin bercerai dengan anakmu. Aku sudah tidak ingin lagi menjadi bagian dari keluarga kalian. "Eliza berkata dengan lantang, kemudian dia menangis sejadi-jadinya.

Apa yang terjadi terhadap Eliza tentunya menarik simpatik orang-orang. Apalagi saat ini Eliza adalah tim teraniaya.

Orang yang ada di sana dengan cepat menarik Wati, Tina dan juga Tina. Hingga Eliza terlepas dari ketiga setan tersebut.

"Mbak kamu nggak apa-apa." Eliza tersenyum kecil ketika melihat salah seorang merekam adegan peristiwa tersebut.

"Orang ini mama mertua serta kakak-kakak ipar sa
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (30)
goodnovel comment avatar
Cool Shun
Nathan, kamu beneran pgn masalah cepat selesai rupanya ......
goodnovel comment avatar
Mbk Jawe Jaxx
aaaaahhhhhhhh dikit bagetttttt
goodnovel comment avatar
Sri Waltiyah
tentu bukan kebetulan itu kayanya kiriman Nami mawar kalau nggak papa kalau nggak mas Nathan......
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 797

    Eliza menghela napas panjang untuk kesekian kalinya sore itu.Ia berdiri di dekat jendela mansion Michael, menatap taman luas di bawah sana, namun pikirannya sama sekali tidak tenang. Bayangan kelakuan putranya dan calon menantu terus berputar di kepalanya.“Ya Tuhan…” gumamnya pelan. “Kenapa anakku makin ke sini makin berani…”Langkah kaki terdengar mendekat.Nathan muncul sambil membawa dua cangkir teh hangat. Wajahnya santai. Terlalu santai untuk seseorang yang istrinya sedang hampir migrain.Ia menyerahkan satu cangkir ke tangan Eliza. “Minum dulu. Kamu kelihatan seperti mau menegur satu mansion sekaligus.”Eliza menoleh cepat. “Mas tahu kenapa aku pusing?”Nathan duduk tenang di sofa. “Karena Noah?"“Dan Aishwa,” Eliza menambahkan cepat. “Dua-duanya. Itu bukan lagi ‘curi-curi waktu’, itu sudah level… berbahaya. Bukan hanya Noah dan Ais saja, Samuel dan Violet juga mas. ”Nathan mengangkat alis. “Berbahaya bagaimana?”Eliza menatap suaminya dengan ekspresi antara kesal dan frus

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 796

    Aishwa langsung refleks menarik lengan Noah. Matanya membesar.Noah berbisik cepat, “Lihat? Mommy seperti punya radar pelacak.” Ia membuka pintu dengan wajah terlalu tenang.“Iya, Mi?”Eliza menatap mereka bergantian. “Kalian ngapain di sini?”Noah tersenyum polos. “Diskusi… masa depan.”Eliza menyipitkan mata. “Diskusi kok mukanya merah?”Noah langsung melirik Aishwa. “Karena masa depan kami cerah, Mi.”Aishwa hampir tersedak.Eliza menghela napas panjang. “Kalian sebentar lagi menikah. Untuk sementara tidak boleh terlalu dekat. Apa lagi berdua-duaan seperti ini."“Iya, Mi,” jawab Noah patuh.Begitu Eliza pergi—Aishwa menepuk dada. “Hampir ketahuan!”Noah tersenyum puas. “Tuh kan. Deg-degan bareng.”Aishwa mendongak, kesal tapi tersenyum. “Mas tuh bikin jantung aku copot.”Noah menunduk sedikit, suaranya melembut. “Aku bukan bikin jantung kamu copot. Tapi aku bikin kamu enak.”Aishwa terdiam. Lalu tersenyum malu.Dan di tengah mansion yang penuh mata itu,dua calon pengantin kembal

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 795

    "Sayang, kamu benar-benar menguji ku." Noah berkata sambil menahan diri."Ini bukan ujian mas, tapi rasa penasaran."Jawaban jujur Aishwa membuat tubuh Noah membeku.Bukan karena kaget— tapi karena jawab Aishwa yang terlalu jujur. Noah menutup mata sejenak. Menarik napas dalam-dalam.Seperti orang yang sedang membaca doa dalam hati.“Sayang,” katanya akhirnya, suaranya rendah dan berat, “kamu benar-benar mengujiku.”Calon istrinya yang genit ini sangat pandai membuat Noah tidak bernapas. Otaknya masih bisa berpikir jernih, namun bagaimana dengan tubuhnya? Aishwa yang baru sadar apa yang ia katakan, langsung panik.“E-eh… maksudku—bukan gitu—”Noah membuka mata. Menatapnya dengan senyum yang… bahaya.“Oh, aku tahu maksudmu,” katanya santai. “Dan itu masalahnya.”Aishwa menelan ludah. “Mas jangan senyum kayak gitu…”“Kenapa?” tanya Noah sambil menatap Aishwa. “Kayak mau bikin dosa.” Aishwa menjawab dengan gugup. Jantungnya berdebar dengan cepat. Apa lagi melihat cara Noah menatapnya.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 794

    Mansion Michael sore itu ramai seperti biasa.Suara langkah kaki pelayan, obrolan keluarga di ruang tengah, dan tawa yang sesekali pecah—semuanya terasa terlalu hidup untuk dua calon pengantin yang sedang… kehabisan privasi.Aishwa melirik sekeliling dengan waspada.“Mas,” bisiknya pelan, menarik lengan Noah.“Semua orang kayaknya ngeliatin kita.”Noah menoleh santai.“Bukan kayaknya. Emang.”Aishwa mendengus kecil.“Terus kenapa kamu malah senyum?”“Karena mereka belum tahu,” jawab Noah sambil menggenggam tangannya, “kalau kita mau kabur sebentar.”“Kabur?” mata Aishwa membesar. “Ke mana?”Noah melirik koridor samping, lalu mencondongkan tubuhnya sedikit.“Ruang baca lama. Yang jarang dipakai. Kamera nggak sampai situ.”Aishwa menatapnya tidak percaya.“Kamu hafal kamera?”Noah mengangkat bahu.“Calon suami harus siap segalanya.”Mereka berjalan pelan, pura-pura berbincang ringan, sampai akhirnya berbelok dan masuk ke ruang baca lama yang sunyi.Begitu pintu tertutup—Aishwa menghela

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 793

    Di kamar yang tenang, Jasmine duduk bersila di atas sofa empuk. Ponselnya terangkat sejajar wajah, layar menampilkan wajah seseorang yang membuat alisnya naik-turun sejak lima menit lalu.Attar.Putra Dirga dan Yuna itu tampak santai di layar, bersandar malas dengan ekspresi yang—menyebalkan."Susah sekali menghubungi kamu," kata Attar dengan gaya santai."Aku tidak mungkin melakukan video call denganmu, sedangkan semua orang sedang berkumpul di sini. "Jasmin memberikan penjelasan singkat. "Iya tapi kan nggak mesti harus aku di reject terus," protes Attar."Ya Aku tahu aku salah. Tapi kenapa begitu aku menghubungi kamu, lama sekali dijawab. Aku bahkan sampai menelpon berulang-ulang kali” Jasmine mendengus.Namun Attar tidak menjawab.“Aku nanya kenapa gak di jawab.”Attar mengangkat bahu.“Aku lagi mikir jujur atau bohong?”“Kamu mikir apa sampai matamu ke mana-mana gitu?” Jasmine menyipitkan mata. “Jangan bilang kamu sambil main game.”“Enggak kok,” jawab Attar cepat. Terlalu cepat.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 792

    Leo tersenyum memandang wajah Anisa yang sudah jauh lebih segar. “Kalau kamu mau turun dari tempat tidur, bilang,” katanya sambil merapikan selimut.“Jangan coba-coba sendiri.”Beberapa saat kemudian, Anisa berbisik,“Aku mau ke ruang tamu…”Belum selesai kalimatnya—Leo sudah langsung mengangkat tubuhnya. “Leo—!” Anisa kaget.“Kamu terlalu ringan,” katanya tenang. “Dan terlalu keras kepala.”Ia menggendong Anisa seolah itu hal paling wajar di dunia. Langkahnya mantap, tidak tergesa, tidak ragu.Anisa menunduk, jantungnya berdebar pelan.Sudah lama… sangat lama… tidak ada seseorang yang memperlakukannya seperti ini.Bukan karena kasihan.Tapi karena peduli.Ia menatap wajah Leo dari dekat.Lelah. Namun matanya tetap fokus.“Kenapa kamu sebaik ini, Leo?” tanya Anisa lirih.Leo berhenti melangkah sesaat.Lalu berkata pelan,“Kamu sudah berulang kali menanyakannya dan aku juga sudah menjawab, Anisa.”Kalimat sederhana itu— membuat Anisa tersenyum malu. Leo meletakkan tubuh Anisa ke at

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status