Compartir

Bab 180

Autor: Liazta
last update Última actualización: 2024-11-27 19:41:31

Eliza duduk termenung di taman belakang.

Bahagia, apakah ia akan bahagia?

Pertanyaan inilah yang terus-menerus muncul di benak kepalanya.

Jawabnya sudah pasti tidak. Tidak ada satu wanita pun yang mengaku bahagia menjadi janda, begitu juga dengan Eliza. Sebentar lagi dia akan menyandang status janda. Begitu banyak pandangan miring serta fitnah yang akan diterimanya dari masyarakat. Apalagi menjanda diusia yang sangat mudah.

Namun Eliza yakin keputusan inilah yang terbaik. Lepas dari belenggu Sandy beserta keluarganya yang kejam. Setelah urusan rumah tangganya selesai, ia akan fokus dengan pendidikan dan mengurus Noah.

Suara dering handphone membuyarkan lamunan Eliza. Eliza tersenyum ketika melihat nama papa Marwan tertulis disana. Di keluarga Sandy, hanya papa mertua yang mengetahui nomor handphone terbarunya.

"Halo Pa," jawab Eliza yang menerima panggilan telepon.

"Halo nak, Eliza gimana kabarnya?" Marwan menyapa Eliza dengan penuh perhatian.

"Kabar Liza baik pa, gimana kond
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado
Comentarios (10)
goodnovel comment avatar
Achmad Farel
Cerita Terlalu Muter Muter, Kurang seru bacanya. udah halaman segini masih begitu begitu aja
goodnovel comment avatar
Romauli Sirait
waooo...makin seru nee.........
goodnovel comment avatar
Romauli Sirait
gak usah dipikirkan sa...justru Shandy yg minder......
VER TODOS LOS COMENTARIOS

Último capítulo

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 697

    Leonard duduk bersandar di dinding. Ia melihat para napi sudah merapat ke jeruji besi sambil memandang ke arah kanan dan kiri. Mereka seperti sedang menunggu sesuatu.Tak lama kemudian penjaga lapas datang sambil membawa membawa piring pelastik berisi nasi beserta lauknya.Para narapidana lansung berebut makanan. Hanya Leonard yang tidak tertarik untuk rebutan. Ia hanya diam dan memperhatikan. "Ini makanan mu, makanlah," kata salah seorang napi kepada Leonard. Dengan malas Leonard mengambil jatah makannya.Bau nasi basi menyeruak dari wadah plastik kecil yang dibagikan penjaga. Leonard memandangi isinya dengan ekspresi ngeri—nasi yang menempel seperti lem, sayur bening tanpa warna, dan potongan kecil sesuatu yang katanya daging, tapi lebih mirip serpihan misterius dari dunia lain.“Selamat makan,” kata seorang tahanan sambil terkekeh. "Kenapa tidak hangat?" Tanya Leonard.“Kalau masih hangat, itu keajaiban, Bro.”Leonard menatap sendok logam di tangannya seperti sedang menatap senj

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 696

    Leonard duduk di sudut ruangan sempit berwarna abu-abu kusam. Udara pengap bercampur aroma keringat, karbol, dan… entah apa lagi. Dindingnya lembap, dan lampu di langit-langit berkelap-kelip seperti ingin mati tapi tak jadi-jadi.Ia memijat pelipisnya, wajahnya masam. “Astaga… mengapa tahanan di Indonesia sangat jelek begini?” gerutunya dengan aksen Prancis yang kental. “Apakah mereka tidak pernah mendengar kata ventilasi udara?”Salah satu penghuni sel di sebelah hanya mendengus pelan, sementara dari sudut lain terdengar suara sendok jatuh di lantai. Leonard menatap lantai semen dengan ekspresi jijik.“Di Prancis, tahanannya punya sel bersih, ada tempat tidur empuk, televisi kecil, bahkan jendela dengan pemandangan taman!” katanya keras-keras, seolah sedang berpidato.“Di sini? Aku bahkan tidak yakin yang di lantai itu karpet atau lumut!”Seorang tahanan tua di sudut sel tertawa pelan. “Kalau nggak suka, jangan ditahan di sini, Tuan.”Leonard menoleh dengan tatapan kesal. “Kau pikir

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 695

    Rizky duduk di sofa. Tangannya sedikit gemetar saat meraih ponsel. Ia menatap layar beberapa detik sebelum akhirnya menekan satu nama yang sudah sangat akrab di matanya. Nathan. Panggilan tersambung cepat. Suara Nathan terdengar di seberang, tenang tapi terdengar tegang. “Halo Rizky? Bukankah disana sudah larut? Apa ada kabar tentang Yura?” Rizky menarik napas panjang, berusaha menahan emosi yang nyaris pecah. “Nathan… Yura sudah di sini. Michael dan Samuel baru saja membawanya pulang.” Terdengar jeda panjang di ujung sana, hanya napas Nathan yang terdengar, seperti seseorang yang baru saja menahan degup jantung terlalu lama. “Yura… selamat?” Rizky memandang keatas, lantai dua, seolah ingin memastikan sekali lagi sebelum menjawab. “Ya. Selamat. Tidak ada luka fisik yang serius, hanya kelelahan dan trauma ringan. Tapi dia butuh waktu untuk pulih. Secara mental, terutama.” Nathan terdiam lama. Suara hembusan napasnya terdengar lirih, hampir seperti doa syukur. “Sy

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 694

    Drone berhenti dengan sangat pelan tepat di depan mobil hitam yang sudah terparkir di balik deretan pohon pinus, sekitar dua kilometer dari vila.Udara malam terasa menusuk tulang, tapi hanya satu orang yang tampak benar-benar kesal: Samuel.Ia memandang Michael dengan dahi berkerut. “Seharusnya drone tidak perlu terbang sejauh ini,” gerutunya. “Aku hampir kehilangan sinyal!”Michael hanya tersenyum lebar, turun dengan tenang. Setelah itu ia menundukkan tubuhnya, agar Yura bisa turun dengan mudah.“Alatmu ini masih dalam tahap uji coba, kan? Jadi anggap saja aku berbaik hati jadi kelinci percobaannya,” ucapnya santai sambil menepuk bahu Samuel.Samuel memutar bola matanya. “Kelinci percobaan tidak biasanya berciuman di udara, Michael.”Yura menunduk, wajahnya memerah. “Aku juga bilang begitu… tidak perlu sejauh ini,” katanya pelan, masih berusaha mengatur napas setelah udara dingin di ketinggian. Nafasnya naik-turun cepat, dan wajahnya tampak pucat.“Calon suamimu yang ingin terbang l

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 693

    Michael menegang. Leonard muncul dari pintu kamar Yura, berjalan tenang, tangan santai. Di belakangnya, dua figur tegap muncul, wajah mereka datar, senjata terjaga.Leonard tersenyum miring, menepuk bahu seorang anak buahnya. “Mereka berani itu yang membuatnya menarik.”Leonard memang terkenal rada gila dan suka bermain-main. Namun hal ini yang membuat Michael kesal.Michael melangkah menghalangi tubuh Yura. Matanya redup seperti bara. “Turunkan senjatamu, Leo. Kita bisa selesaikan ini tanpa darah.”Leonard mencondongkan badan, matanya menyapu ruangan. “Kau selalu optimis. Tapi begitu kau bergerak, kau kehilangan hal-hal yang paling kau sayangi.” Ia melambaikan tangan ke arah petugasnya. “Ambil mereka.”Michael tersenyum samar. Ia berbisik kepada Yura. "Naik ke atas punggung ku."Yura sangat takut, namun tetap saja menurut. Ia naik ke atas punggung Michael yang membungkuk. "Sialan, kau ingin pamer kemesraan?" Leonard berkata dengan kesal. Di saat seperti ini, Michael masih saja menge

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 692

    Kabut di sekitar villa semakin tebal. Meskipun sudah memakai jaket kulit, namun wajah serta telapak tangan tetap saja terasa sangat dingin. Michael dan Samuel bergerak cepat, tubuh mereka nyaris menyatu dengan bayangan pohon-pohon pinus.Setiap langkah terasa seperti perjudian antara hidup dan mati.Hanya suara gesekan sepatu dengan tanah dan hembusan napas mereka yang terdengar samar.Samuel menatap layar kecil di pergelangan tangannya. Garis-garis biru bergerak halus, peta hidup dari seluruh penjaga yang berpatroli di area vila.“Empat orang di sisi timur, dua di balkon atas, satu di dekat generator,” bisiknya pelan.“Kalau kita melangkah sepuluh meter lagi, mereka bisa mendengar detak jantungmu.”Michael menoleh singkat, ekspresinya dingin tapi tegang. “Aku tidak akan membiarkan mereka mendengarnya.”Dalam sekejap, ia mengeluarkan pisau hitam kecil dari dalam saku rompinya, senjata tanpa pantulan cahaya, tajam dan senyap.Langkah-langkah mereka berhenti tepat di balik pagar kawat.

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status