แชร์

Bab 425

ผู้เขียน: Liazta
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-05-13 22:25:48

“Apa pembukaannya sudah lengkap, Dok?” tanya dokter perempuan itu dengan nada tenang namun tegas. Matanya menatap Rizky sejenak sebelum kembali mengarah ke Kiara yang duduk di kursi roda.

Andai pasien itu bukan Kiara, istri dari Dokter Rizky, wanita itu takkan pernah menyinggung soal ini. Sebab ialah yang akan memeriksa kondisi sang pasien.

Rizky menghela napas, berusaha menjaga fokus di tengah kekacauan pikirannya. “Saya belum sempat periksa. Terakhir, sebelum ketubannya pecah, bukaan tiga,” jawabnya cepat.

Dokter itu mengangguk singkat. “Kalau begitu, kita langsung ke ruang bersalin.”

Suasana mendadak terasa lebih tegang. Kursi Roda mulai bergerak, menyusuri lorong yang terasa lebih panjang dari biasanya.

Perawat yang mendorong kursi roda berhenti sejenak ketika mereka sudah berada di depan pintu ruang persalinan.

Mawar menggenggam tangan Kiara erat. “Kiara, kamu harus kuat. Ini merupakan momen yang penuh sejarah untuk kamu. Ini adalah perjuangan kamu untuk menjadi seorang ibu.” S
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (12)
goodnovel comment avatar
Nur Elifa
ikut tegang dengan perjalanan persalinan Kiara
goodnovel comment avatar
Muchib Mida
semangat kiara semoga dedek bayinya cepat launcing ya..
goodnovel comment avatar
Sally Aman
ku fikir dh ada endingnya.....aduh..harus nunggu lagi ni...
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 426

    Raut wajah pria yang biasanya tampak tenang kini berubah drastis. Pucat, seolah kehilangan warna. Wajahnya menunjukkan kegelisahan yang tak biasa. Keringat dingin mengalir deras dari pelipis keningnya, menandakan ketegangan yang tak mampu ia sembunyikan. Seolah ada beban berat yang kini mengguncang ketenangan dalam dirinya."Abang... sakit... sakit sekali," Kiara menangis, suara terisak, sementara tangannya menggenggam erat jemari suaminya, seolah ingin menarik kekuatan darinya.Kiara merasakan sakit yang luar biasa. Kesakitan itu datang seperti gelombang yang tak terhindarkan, merembes perlahan dari perut, kemudian menyebar ke seluruh tubuh, memaksa setiap otot dan persendian untuk berteriak. "Sayang, kamu harus kuat, demi anak kita," ujar Rizky, suara tegas namun penuh kelembutan, sambil mengusap peluh yang membasahi dahi Kiara. Seperti mencoba menenangkan, meski hati keduanya sama-sama diliputi kekhawatiran yang mendalam."Ayo, Kiara, jangan menyerah," ucap Dokter Diana dengan n

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 425

    “Apa pembukaannya sudah lengkap, Dok?” tanya dokter perempuan itu dengan nada tenang namun tegas. Matanya menatap Rizky sejenak sebelum kembali mengarah ke Kiara yang duduk di kursi roda.Andai pasien itu bukan Kiara, istri dari Dokter Rizky, wanita itu takkan pernah menyinggung soal ini. Sebab ialah yang akan memeriksa kondisi sang pasien. Rizky menghela napas, berusaha menjaga fokus di tengah kekacauan pikirannya. “Saya belum sempat periksa. Terakhir, sebelum ketubannya pecah, bukaan tiga,” jawabnya cepat.Dokter itu mengangguk singkat. “Kalau begitu, kita langsung ke ruang bersalin.”Suasana mendadak terasa lebih tegang. Kursi Roda mulai bergerak, menyusuri lorong yang terasa lebih panjang dari biasanya. Perawat yang mendorong kursi roda berhenti sejenak ketika mereka sudah berada di depan pintu ruang persalinan.Mawar menggenggam tangan Kiara erat. “Kiara, kamu harus kuat. Ini merupakan momen yang penuh sejarah untuk kamu. Ini adalah perjuangan kamu untuk menjadi seorang ibu.” S

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 424

    Nathan melangkah masuk ke dalam kamar, menggendong Noah di pelukannya. Jantungnya berdegup kencang, kakinya terasa lemas saat mengingat Kiara yang tengah meringis menahan sakit. Jeritan perempuan itu membuat bulu kuduknya merinding. Ia memeluk Noah lebih erat, seolah anak itu bisa melindunginya dari rasa takut. Nathan menarik napas panjang dan kemudian menghembuskan secara berlahan-lahan. Ia terus saja melakukan hal yang sama hingga berulang-ulang kali. Tiba-tiba saja Nathan teringat dengan Yura. Ketika panik, ia langsung mendorong Yura yang duduk di pangkuannya. Apakah gadis kecil itu terjatuh?Nathan juga tidak tahu. Nathan memilih keluar dari kamar yang penuh ketegangan itu. Sedangkan Noah tetap dipeluk dengan erat.Di luar, suasana tak kalah kacau. Orang-orang mondar-mandir, para asisten rumah tangga sibuk mengemasi barang-barang untuk dibawa ke rumah sakit. Di tengah hiruk-pikuk itu, Nathan melihat Yura yang tampak kebingungan. “Yura, biar aku yang jaga,” ucapnya lirih namu

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 423

    Mereka yang ada di dalam ruangan hanya diam memperhatikan kelakuan pasangan suami istri tersebut. "Bagaimana bulan madu kalian?" Hermawan berkata ketika Eliza dan Nathan sudah duduk di sofa. "Asik sekali Pi, Liza bawa oleh-oleh yang banyak untuk Papi, mami, Kakak Kiara, bang Rizki dan juga Yura." Eliza berkata dengan senyum ceria. "Apa puas jalan-jalannya?" Mawar memandang Eliza dengan tersenyum. Ia ingin mendengar Eliza bercerita tentang bulan madunya. "Puas banget," kata Eliza. Makna puas yang dikatakan Eliza, bukan hanya jalan-jalan saja tapi juga di atas ranjang. Eliza bahkan merasakan tulangnya remuk karena ulah Nathan Ini merupakan pengalaman pertama Eliza ke luar negeri. Wajah saja jika Eliza begitu bersemangat ketika menceritakan pengalamannya ketika di Swiss dan Paris. Mulai dari awal hingga akhir, diceritakan secara detail. Nathan tersenyum melihat kehebohan istrinya ketika bercerita. Jika sedang bercerita seperti ini, Eliza tampak seperti anak kecil. Mawar tak henti

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 422

    Eliza merasa jantungnya berdebar cepat ketika pesawat sudah mendarat di bandara Soekarno Hatta. Begitu pintu pesawat dibuka, Eliza dengan cepat melangkahkan kakinya keluar dari pesawat. Panas matahari langsung menyentuh kulitnya. "Jangan buru-buru nanti jatuh." Nahan berkata sambil memegang tangan istrinya."Hehe, Liza sudah nggak sabar ingin cepat pulang. Liza sudah rindu banget sama Noah." Eliza tersenyum nyengir."Kita langsung pulang." Nathan berkata sambil mengusap kepala istrinya. Tanpa ingin membuang waktu pria itu langsung meminta sopir mengantar mereka pulang. Nathan ingin segera bisa cepat sampai ke rumah dan bertemu dengan putranya. "Hubby, bagaimana kalau kita bertaruh?" Tanya Eliza.Senyum licik terlihat di wajah cantik wanita tersebut. Hanya saja Nathan yang tidak bisa melihat kelicikan istrinya."Bertarung apa?" Nathan bertanya dengan mengerutkan keningnya. "Nanti ketika kita sudah sampai di rumah, kira-kira Noah memilih memeluk hubby atau Liza?""Sudah pasti hubb

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 421

    "Apa ngantuk?" Nathan mengusap kepala istrinya dengan penuh kasih sayang. "Iya." Eliza tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. 2 hari di kota Paris, 3 hari di kota Bern. Mulai dari pagi hinggap malam, mereka akan berjalan-jalan ke tempat yang sangat indah dan menarik. Sekitar jam 9 atau 10 malam, mereka sudah berada di hotel. Jika sudah didalam kamar, Nathan tidak memberikan Eliza tidur dengan nyenyak. Jam 2 atau jam 3 pagi, Eliza baru bisa tertidur. Suaminya itu semakin mengganas sejak Eliza datang ke Swiss. "Ya sudah tidur." Nathan berkata dengan tersenyum. Ada rasa bersalah di hatinya ketika melihat Eliza yang kelelahan karena melayani nafsunya yang begitu besar. Namun entah mengapa Nathan tidak bisa menahan diri. Semakin lama ia semakin candu dengan tubuh istrinya. Apa lagi tubuh Eliza yang montok, berisi, membuat Nathan semakin bergairah. Jika sudah seperti ini, siapa yang salah?Sepertinya ini salah Eliza, mengapa menjadi wanita yang sangat sempurna hingga membuat Nathan

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 420

    Eliza berdiri di atas ketinggian 300 meter. Dari sini ia bisa melihat keindahan kota Paris di malam hari. Senyum penuh bahagia, tidak pernah pudar dari bibir kecil, wanita cantik tersebut. Padahal dulu dia tidak berani bermimpi untuk bisa datang ke sini. Menurutnya tempat ini begitu jauh dan tidak mungkin bisa terjangkau. Namun ternyata jika tuhan berkehendak, semuanya bisa terjadi. Eliza bisa merasakan dinginnya malam, serta pelukan hangat dari pria yang sangat ia cintai. "Apa suka?" Nathan berbisik di daun telinga istrinya.Meskipun sadar pertanyaannya begitu sangat bodoh, namun entah mengapa pertanyaan itu justru keluar dari mulutnya. Nathan malu sendiri dengan dirinya yang terkesan konyol seperti ini. "Suka banget, Liza pengen ke sini lagi." Eliza berkata dengan tersenyum ceria. Berada di atas sini memberikan rasa nyaman dan rasa damai. "Ya boleh." Nathan dengan cepat menerima permintaan sang istri. "Tapi bawa Noah." Putra kecilnya harus ikut serta. Noah pasti sangat senang

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 419

    Setelah selesai sarapan pagi, Nathan meminta izin kepada Albert. Dia ingin membawa istrinya jalan-jalan di Paris. Albert langsung memerintahkan supir keluarganya untuk membawa Eliza dan Nathan ke tempat yang mereka inginkan. Pria itu juga bahkan merekome beberapa tempat yang menurutnya sangat indah dan wajib dikunjungi. "Apa rencanamu untuk hari ini?" Nathan bertanya sebelum pergi bersama dengan Eliza.Nathan memandang Albert yang sudah berpakaian rapi."Aku akan ke makam istriku. Dia masih belum terbiasa disana sendiri." Albert berkata sambil tersenyum.Nathan hanya menganggukkan kepala ketika mendengar jawaban Albert. Eliza memandang Olivia yang sudah menyelesaikan sarapan paginya. Melihat raut wajah Olivia, Eliza merasa kasihan. "Olivia, apa ingin ikut jalan-jalan dengan ku?" Eliza menawarkan. Jika gadis kecil itu ikut jalan-jalan, mungkin saja rasa sedihnya sedikit berkurang."Aku akan ke makam mommy bersama dengan Daddy." Olivia langsung menolak ajakan Eliza. Baginya yang ter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 418

    Rizky selalu memantau kondisi adik ipar serta Ibu mertuanya. Berdasarkan informasi dari dokter Teddy, kondisi Bobby sudah mulai membaik. Pagi ini juga sudah dipindahkan ke ruang perawatan. "Apa mules perutnya?" Rizky bertanya sambil memandang istrinya yang sedang berbaring di atas tempat tidur. Kiara menganggukkan kepalanya. "Sakitnya bentar-bentar terus hilang."Melihat Kiara yang kesakitan seperti ini, membuat ia merasa tidak tega. Namun apa yang bisa dilakukannya? Tentu saja hanya bisa mendampingi, serta berdoa. Persalinan lewat operasi Caesar bukanlah hal yang baik. Karena itu ia berharap istrinya bisa melahirkan secara normal.Operasi Caesar dianggap cara persalinan paling enak. Karena ibu tidak merasakan sakit kontraksi seperti persalinan normal. Namun proses Caesar tetap menyakitkan. Yang mana pasien harus cek darah. Setelah pengambilan darah, kemudian uji coba obat yang di suntikkan di lengan, dilanjut dengan pemasangan kateter. Setelah pasien berpuasa sekitar 4 jam, barul

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status