Home / Rumah Tangga / Menjadi Istri Kedua Billionaire / Terpaksa Menikah dan Malam Pertama

Share

Menjadi Istri Kedua Billionaire
Menjadi Istri Kedua Billionaire
Author: CacaCici

Terpaksa Menikah dan Malam Pertama

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2023-07-12 12:06:53

Disha Azalea, perempuan yang masih berusia sembilan belas tahun tersebut duduk di atas ranjang dengan menekuk kedua kaki– di atas ranjang pengantin. Dia meletakkan dagu di atas lututnya yang ditekuk sembari menatap kosong ke arah depan.

Jantung Disha berdebar kencang dan dadanya bergemuruh hebat. Gaun pengantin masih melekat di tubuhnya-- tak berani melepas atau menggantinya. Dia sangat takut pada pernikahan ini. Usianya masih muda namun harus menikah dengan pria berusia tiga puluh tahun dan sudah beristri.

Demi Tuhan! Disha tidak mau menikah diusia muda begini, terlebih harus dijadikan istri kedua. Harusnya dia fokus pada pendidikannya. Akan tetapi, dia terpaksa melakukan semua ini, rela dijadikan istri kedua oleh miliarder penguasa di negeri ini hanya demi membayar hutang keluarganya.

"Aku sangat membenci Papa," lirih Disha. Wajahnya murung dan tatapan matanya sayup serta sendu.

Papanya jahat, telah mematahkan sayap Disha untuk mengejar cita-citanya. Demi membayar hutang istrinya sendiri– Mama tiri Disha– Papanya rela menjual Disha. Saat tahu ada konglomerat yang tengah mencari calon istri untuk dijadikan penghasil bayi, Ibu tiri Disha dengan  jahat menghasut Papanya agar menjual Disha ke sana. Mereka mendapat tebusan besar yang bukan hanya cukup membayar hutang ibu tirinya, tetapi juga bisa bermewah-mewah setelahnya.

Mengorbankan Disha dan masa depannya. Disha hancur oleh Papanya dan ibu tirinya yang serakah.

Ceklek

Mendengar suara pintu dibuka, jantung Disha berdebar kencang. Air muka Disha langsung menegang dan juga pucat pias. Peraturannya adalah dia akan menjadi istri pria ini sampai dia melahirkan bayi. Jika Disha sudah melahirkan bayi untuk suaminya dan istri pertama suaminya, makan Disha akan diceraikan dan bebas dari pernikahan ini.

Kejam!

Gluk'

Disha meneguk saliva degan susah payah dan kasar saat seseorang yang masuk dalam kamar ini menaiki ranjang. Terasa dari kasur yang seperti bergerak.

Seseorang yang tak lain adalah pria yang menikahinya tersebut duduk tepat dibelakang tubuh Disha.

Srett'

Tanpa permisi pada pemilik tubuh tersebut, dia menurunkan resleting dari gaun pengantin Disha. Secara perlahan dan teratur, pria itu membuka gaun yang Disha kenakan.

Jangan tanya jantung Disha, hampir meledak dalam sana!

"Kau bersikap seperti pengantin sungguhan padahal kau fake di mataku." Suara bariton yang serak dan rendah mengalun tepat di sebelah telinga Disha, membuat bulu kuduk Disha meremang dan berdiri.

Tubuh Disha menegak kaku, dan tersentak saat telapak tangan pria itu menempel di punggung telanjangnya. Jantung Disha berdebar dengan  kencang dan rasanya hampir copot. Tubuhnya bak tersengat listrik, tesetrum dan mendadak kaku saat kulit tangan pria tersebut menyentuh punggungnya. Aliran darahnya melaju cepat dan mendadak sekujur tubuhnya terutama tengkuk dan punggung, terasa panas.

"Semua demi uang," ucap Damon Sergio Lucas, sang miliarder dari kelurga Lucas yang telah resmi menjadi suami dari perempuan muda berusia sembilan belas tahun ini.

Cih, sejujurnya ini sangat menggelikan bagi Damon. Dia seperti pedofil yang haus nafsu bejad, merusak anak gadis seseorang hanya demi kepuasan batin. Tetapi Damon tidak melakukannya demi melampiaskan hasrat, ini semata-mata demi keturunan serta permintaan istri pertamanya yang sangat dia cintai.

Shit! Membayangkan dirinya akan meniduri gadis remaja ini, itu saja sudah membuat kepala Damon sakit.

Disha hanya diam ketika mendapat perkataan pedas dari pria ini. Terserah Damon saja! Disha lebih fokus pada dirinya saat ini yang sudah berhasil Damon telanjangi– di mana tubuh Disha kini hanya menyisahkan bra dan celana dalam.

Disha sangat gugup, takut dan benar-benar linglung. Jangankan bersentuhan secara intim dengan lawan jenis, dekat dengan pria saja dia tak pernah. Ini pertama kalinya!

Rachel ingin menolak semua ini dan mengakhirnya juga. Namun, Disha tidak berani!

Cup'

Tubuh Disha semakin menegang dan semakin membeku saat benda kenyal menempel di lehernya. Tangan Disha mengepal, dia menunduk untuk mengigit bibir bawahnya–menahan rasa gelik bercampur merinding saat bibir Damon bergerak liar di lehernya.

'Shit, aromanya sangat nikmat.'

Damon tiba-tiba membaringkan tubuh Disha secara kasar, lalu setelahnya dia mengambil tempat dengan setengah menindih tubuh kecil Disha.

"Agkh …." Disha meringis sakit, mengerutkan kening sembari berniat untuk bangun. Namun sayang, Damon lebih dulu menindih tubuhnya.

Mata Disha sedikit membelalak. 'Ya Tuhan, tampannya!!' pekik Disha saat bersitatap dengan Damon.

Ketika menikah tadi, Disha tak terlalu memperhatikan wajah Damon. Itu karena sangking takut dan gugupnya dia. Dan sekarang dia baru bisa melihat secara jelas serta sadar wajah tampan Damon.

Pria ini punya wajah yang sangat sempurna. Alis tebal, mata tajam, hidung mancung, rahang kokoh dan juga bibir sehat yang seksi serta menggoda. Damon sangat unreal di mata Disha.

"Jangan berharap lebih dari sentuhanku. Semua ini demi istriku," ucap Damon tiba-tiba, menyadarkan Disha yang reflek menganggukkan kepala cepat.

Tanpa Damon minta, Disha juga tak berharap apapun. Malah dia takut untuk dijama tubuhnya oleh pria ini.

"Kau tidak bisa berbicara?" tanya Damon tiba-tiba, menaikkan sebelah alis sembari menatap Disha dari posisi bawah.

Sial! Dia semakin merasa bodoh dan berdosa. Dia akan merusak anak kecil ini?! Holyshit! Wajah Disha saja masih seperti anak remaja emat belas tahun. 'Dari banyaknya wanita yang telah dewasa, kenapa Kinja memilih gadis ini?!'

"I--iya, Tuan," jawab Disha dengan suara pelan dan rendah–takut-takut dan sangat gugup.

Damon lagi-lagi menaikkan sebelah alis. Tanpa dia sadari bibirnya membingkai senyuman tipis. Entahlah, tapi suara gadis kecil ini sangat menggelitik hati dan perut. Lucu!

Ah, dia merasa Disha lebih cocok ia angkat sebagai anak dibandingkan istri.

Sialan! Namun sayangnya dia akan merusak perempuan ini. Itu semua karena permintaan gila istrinya yang ingin punya anak.

Padahal Damon dan Kinja-- istrinya-- sudah punya anak angkat. Tetapi istrinya masih saja memaksa agar Damon menikah lagi. Setelah bertengkar hebat dengan Kinja– istri pertamanya dan segenap ancaman yang Kinja lontarkan padanya– akhirnya Damon bersedia menikah lagi.

"Maaf …." Sebelum benar-benar merampas keperawanan perempuan ini, Damon lebih dulu meminta maaf. Dia merasa sangat bersalah pada gadis kecil seperti kelinci ini.

Disha sendiri hanya diam dengan wajah gugup dan takut.

"Kau siap?" tanya Damon selanjutnya. Dia ingin ini terjadi secepatnya. Selain merasa tak enak pada Disha, dia juga merasa akan mengkhianati Kinja.

Disha yang tak tahu apa-apa hanya menganggukkan kepala. Jika bisa dia ingin ini berakhir dengan cepat! Disha sudan sangat ketakutan.

"Jangan harap kau bisa menghentikanku setelah ini."

Disha lagi-lagi mengangukkan kepala. Dia sangat takut dan hanya bisa membiarkan Damon menyentuhnya sesuka pria itu. Disha pasrah! Ini bagian dari perjanjian dan dia tak bisa menolak.

"Eughhhmm …." Disha memejamkan mata, mencengkeram sprei dengan kuat ketika suatu seperti menerobos dalam miliknya. Rasa sakit dan nyeri perlahan ia rasakan, namun masih Disha bisa tahan.

Hingga tiba-tiba ….

"Aargkkkk … sakiiiiiit! Hiks … sakit, Tuan. To--tolong berhenti. Aaa … sakit!" pekiknya dengan menjerit dan berteriak kesakitan. Air matanya sudah membanjiri pipi. Itu benar-benar sakit!

Tubuh Disha seperti dibelah dua, bergetar hebat seperti tenaganya habis karena kesakitan tadi. Air matanya terus berderai dengan deras, dan bibirnya bergetar dengan hebat. Ini sangat sakit! Disha merasa ini seperti mimpi buruk!

'Sialan! Apa-apaan ini?! Dia membuatku … Fuck! Sangat nikmat!'

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Sip, Kakku...╣[-_-]╠...♡
goodnovel comment avatar
Putry Ismayanti
mammpir thoorr
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Istri Kedua Billionaire    Happy Happy Happy!!

    Beberapa bulan kemudian. "Namanya Davin Sbastian Lucas," ucap Daniel, memberikan nama pada cucunya yang baru lahir. Disha dan Damon sama-sama tersenyum mendengar nama tersebut. Nama yang bagus untuk putra mereka yang baru lahir. "Namanya indah dan bagus, Ayah," ucap Disha, tersenyum hangat ke arah ayahnya tersebut. "Humm, nama yang bagus." Damon ikut berkomentar, menggenggam tangan istrinya yang baru melahirkan dan terus menatap Disha dengan penuh cinta, hangat serta penuh kasih sayang. Istrinya ini baru saja melahirkan putra mereka. Damon sangat berterimakasih dan sangat bersyukur. Disha telah berjuang untuk sebuah kehidupan baru, dan Disha memang wanita yang hebat. Dia sangat hebat di mata Damon. "Arshila, sekarang kamu punya adik. Hihihi … adik yang tampan sekali," ucap Sera yang dengan menggendong bayi berusaha satu bulan, sembari memperlihatkan baby Davin pada bayi tersebut. Arshila Keyna Lucas. Bayi Sera dan Ben yang masih berusia satu bulan. Yah, Sera lebih dulu melah

  • Menjadi Istri Kedua Billionaire    Kebahagiaan yang Indah

    Hingga tiba-tiba saja …."Aulia, bekalnya man--" Aulia spontan menoleh ke arah ambang pintu, menatap seorang pria yang terdiam di sana dengan raut muka yang sulit dijelaskan. Sadar akan keadaannya, Aulia buru-buru menyekat air mata yang sempat membasahi pipi. Dia berusaha untuk tersebut ke atas Ando, berdiri kemudian menghampiri suaminya tersebut. Dia memilih menunda untuk memakan bekal sarapan untuk suaminya tersebut. Ah, sepertinya Ando kembali karena ada hal penting. Mungkin handphone atau dokumennya tertinggal. "Ada apa, Tuan Ando? Ada yang ketinggalan yah?" tanya Aulia lembut dan hangat. Aulia selalu berusaha untuk menjadi istri yang baik pada suaminya. Meskipun Ando belum bisa menerima kehadirannya, tetapi Aulia akan tetap belajar menjadi istri yang baik. "Aku … meminta bekal sarapan dan makan siang," ucap Ando dengan pelan, menatap Aulia dengan pandangan yang sulit diartikan lalu menatap ke arah bekal yang sudah dimakan secara miris. Bukan! Ando bukan sedang marah karena

  • Menjadi Istri Kedua Billionaire    Bekal yang Terabaikan

    Setelah pernikahan mereka, Ando memilih memisah dari keluarganya– dia memutuskan untuk tinggal rumah miliknya sendiri dengan istrinya, Aulia. Dia menikahi perempuan ini karena perasaan iba dan tanggung jawab atas perbuatannya pada Aulia. Oleh sebab itu, setelah menikahi Aulia, sikap Ando pada perempuan itu terkesan cuek. Sebab dia tidak mencintai Aulia. "Tuan Ando, aku sudah memasak sarapan. A--apa Tuan tidak sarapan lagi?" tanya Aulia, gugup setengah mati ketika berhadapan dengan suaminya tersebut. Hidupnya jauh lebih baik setelah menikah dengan Ando. Hanya saja, suaminya ini sangat cuek padanya. Dari hari pertama mereka menikah, Ando belum pernah sekalipun mau menyentuh masakan yang dia buat. Mereka bahkan pisah kamar. "Tidak." Ando berkata datar, "maaf, aku sudah terlambat," lanjutnya dengan menoleh ke arah jam tangannya. 'Padahal masih jam setengah tujuh.' batin Aulia murung. "Kalau begitu Tuan Ando bawa saja bekal ke kantor. Aku sudah menyiapkan bekal untuk sarapan dan maka

  • Menjadi Istri Kedua Billionaire    Keindahan Cinta

    "By the way, kau menangis karena apa? Cemburu-- atau … kau takut kehilanganku karena kau mulai mencintaiku, heh?"Sera mengerjab beberapa kali, mengatur wajah untuk tak terlihat gugup dan agar biasa saja. Meskipun sejujurnya pertanyaan Ben tersebut sudah membuat jantungnya dalam sana berdebar kencang. 'Asal jawab saja.' batin Sera, diam-diam meneguk saliva secara kasar. "Jangan kepedean!" Sera berkata ketus, "aku menangis karena aku … aku mengidam ingin menangis. Udah, aku nggak mau drama lagi," cerocos Sera sembari turun dari pangkuan Ben. "Aku ingin tidur," ucapnya kemudian, naik ke atas ranjang dengan langsung membaringkan tubuhnya di sana. Ben berdecis geli, ikut merebahkan tubunnya di sebelah Sera– menarik perempuan tersebut untuk tidur dalam pelukannya. "Caramu mencintaiku sangat unik, Sera. Dan aku sangat menyukainya.""Aku tidak mencintai Pak Ben. Jangan kepedean," bantah Sera, memutar bola mata dengan jengah. "Kalau begitu, katakan jika aku tidak mencintaiku sembari menat

  • Menjadi Istri Kedua Billionaire    Aku Ingin Menjadi Satu-satunya Pak Ben!

    "Kau sudah mengembalikan Marc dan Gebara pada Kak Damon dan Kakak ipar?" tanya Ben ketika melihat Sera masuk dalam kamar. Sera menganggukkan kepala, air mukanya terlihat datar dan tatapannya sedikit memicing dan malas; terkesan tengah marah dan kesal secara bersamaan. "Kenapa?" tanya Ben lagi saat menyadari raut muka Sera yang terlihat tengah menahan marah. "Ada yang mengganggumu, Humm?" "Ya, mantan istrimu menggangguku," ketus Sera, meraih bantal lalu melemparnya ke arah Ben yang duduk di ranjang. "Kau pernah menikah dan kau tidak mengatakannya padaku. Sebenarnya maumu apa, hah?"Mata Ben sedikit membulat, wajahnya mendadak kaku dan beberapa detik dia terlihat panik serta khawatir. Shit! Sera tengah hamil dan dia tak ingin masalah ini mempengaruhi kesehatan istri dan bayi dalam perut Sera. "Kau punya mantan istri. Kenapa kau menutup-nutupinya dariku? Apa yang kau rencanakan, Pak Ben yang terhormat? Jujur saja, sampai detik ini aku tidak tahu alasan kenapa kau melakukan semua ini

  • Menjadi Istri Kedua Billionaire    Ben Dulunya Duda?

    "Kau bilang apa?" dinginnya, membuat Sera mendadak pucat pias– menciut dengan raut muka gugup dan harap cemas. "Aku hanya bilang tolong buka pintunya," ujar Sera gugup dan kaku, mendongak sepenuhnya ketika Ben tiba-tiba sudah berada di tepatnya– menarik pinggang Zelda dengan menyentak kuat lalu mengalungkan tangannya secara possessive di sana.Cup'Dengan cepat, Ben mendaratkan bibirnya di atas bibir Sera– meraupnya lalu melumatnya lembut namun sedikit menuntut. Sera awalnya menolak, tetapi pada akhirnya dia menerimanya. Bagaimanapun Ben sangat mahir dan Sera sulit menolaknya. "Bibir sangat manis," ucap Ben sembari membelai bibir Sera, membersihkan sisa pergulatan mereka di sana, "tetapi sayang, suka mengatakan kata kotor. Bisa ubah?" Ben menatap Sera, tepat pada manik mata perempuan tersebut– melayangkan tatapan yang menghunus tajam serta penuh peringatan. "Cik! Itu karena aku kesal saja," dengkus Sera pelan. "Tolong buka pintunya dan lepaskan aku," ucapnya kemudian sembari meraih

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status