Beranda / Romansa / Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan / Bab. 186: Menjadi Istri Kesayangan kapten Adnan

Share

Bab. 186: Menjadi Istri Kesayangan kapten Adnan

Penulis: Faoo pey
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-12 22:25:24
Melihat misinya gagal dan begitu banyak emas hilang dari tangannya, mata Boss He dipenuhi keputusasaan.

Pria berjanggut itu menatapnya dengan panik. "Bos, ayo cepat pergi dari sini! Masih ada kesempatan untuk kabur. Mereka semua sudah memegang senter. Kalau kita tidak cepat pergi, semuanya akan terlambat!"

Boss He menggeleng pelan. "Kita mau ke mana? Misi gagal, kita tak mungkin selamat jika kembali."

"Jangan kembali kalau kau tidak ingin hidup! Negara ini luas, penuh sumber daya. Selalu ada tempat untuk kita bersembunyi! Ayo! Mereka pasti sudah sadar kita tak ada di tim. Para tentara itu akan segera mencari kita. Setidaknya selamatkan nyawa dulu!" ujar si pria berjanggut, lalu menarik paksa tangan Boss He.

Akhirnya, Boss He mengikuti pria itu dan mereka berlari ke arah berlawanan dari kerumunan. Cahaya senter perlahan-lahan menghilang dari pandangan mereka. Tubuh keduanya basah kuyup, bukan hanya karena peluh, tetapi juga karena luka goresan dari semak dan dahan. Rasa perih me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 192: Menjadi Istri Kesayangan kapten Adnan

    Agatha merasa bahwa keputusan Erin untuk tidak langsung pulang adalah keputusan yang bijak. Diperlukan keberanian besar untuk menghadapi ibu mertua yang dulu hampir merenggut nyawanya secara perlahan.Di tempat pembelian, kesibukan terus berlangsung, dan waktu seakan terbang begitu cepat. Kini, bulan September telah mencapai penghujungnya.Sesuai janji yang pernah ia buat, Agatha rutin memberikan makanan tambahan kepada anak-anak sekolah di akhir setiap bulan. Kebiasaan ini telah berjalan beberapa bulan, dan anak-anak sangat antusias setiap kali akhir bulan tiba.Para orang tua pun mengetahuinya. Berita menyebar dari mulut ke mulut, dan para penduduk pegunungan kini tahu bahwa anak-anak yang bersekolah akan mendapat makanan lezat setiap akhir bulan, bahkan bisa mencicipi daging—yang sangat jarang mereka dapatkan. Anak-anak yang belum sekolah pun jadi tergiur dan merengek ingin ikut belajar.Para orang tua, meski awalnya ragu, tak kuasa menolak bujukan anak-anak mereka. Dengan menjual

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 191: Menjadi Istri Kesayangan kapten Adnan

    Agatha hanya tersenyum kecil, malas menanggapi. Berbicara dengan orang seperti itu hanya membuang-buang waktu dan tenaga.Tanpa sepatah kata pun, ia berjalan melewati mereka dan langsung pergi.Di dekat pintu keluar asrama militer, Coco berdiri sambil melongok ke luar, seolah mencari sesuatu untuk dimakan. Begitu melihat Jolie, tubuhnya langsung menegang.Itu wanita yang hampir membunuhnya setengah tahun lalu—dengan tangan sendiri. Siapa sangka dia kembali?Sementara itu, Jolie dan ibunya, Sekar, masih terus mengawasi punggung Agatha yang menjauh. Mereka sama sekali tak sadar bahwa Coco berdiri tak jauh dari mereka.Sarah, yang merasa dihina oleh sikap Agatha yang dingin, langsung meledak. “Orang macam apa itu? Masa istri tentara seperti itu kelakuannya? Aku tidak percaya Kapten Adnan yang kau bangga-banggakan itu punya selera seburuk itu. Cuma tampangnya saja yang lumayan, tapi lihat siapa yang dia nikahi!”Jolie mendengus sambil memperhatikan arah kepergian Agatha. Matanya lalu seca

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 190: Jolie Kembali

    Adnan belum tidur selama dua hari dua malam. Dengan langkah lelah, ia mampir ke kantin untuk membeli makanan sebelum akhirnya pulang ke rumah.Agatha belum kembali. Adnan hanya sempat meletakkan makanan di atas meja sebelum menyeret tubuhnya ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu, ia kembali ke kamar, berbaring di tempat tidur, dan langsung terlelap—bahkan tanpa sempat melepas sepatu.Saat Agatha tiba, yang pertama kali dilihatnya adalah sosok suaminya tertidur pulas. Sepatunya masih menempel di kaki. Helaan napasnya teratur, namun wajahnya pucat, menunjukkan betapa tubuh itu telah dipaksa melampaui batasnya.Hatinya teriris.Ia melepas sepatu suaminya dengan hati-hati, lalu membetulkan posisi tidur Adnan agar lebih nyaman.Adnan membuka matanya perlahan, masih berat dan mengantuk. Namun, ketika melihat wajah Agatha, senyum lembut langsung melengkung di sudut bibirnya.Dengan suara manja, ia mengulurkan tangan. "Sayang... kemari, peluk aku sebentar. Dua hari aku tidak melihatmu.”Aga

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 189: Menjadi Istri Kesayangan kapten Adnan

    "Apakah mereka tidak menyelidiki masalah ini lebih lanjut?""Para atasan sebenarnya sudah menyelidikinya. Menurut laporan dari petugas yang menyamar, memang ada tumpukan emas itu. Tapi tiba-tiba... semuanya menghilang begitu saja."Agatha mengerutkan kening. Sejak SD hingga kuliah, ia telah mempelajari berbagai sejarah, namun belum pernah mendengar satu pun cerita tentang emas semacam ini."Mengapa aku tidak pernah mendengarnya?""Itu karena hanya orang dalam yang mengetahui masalah ini. Karena emasnya tidak pernah ditemukan, maka kisahnya pun tidak pernah dipublikasikan."Penjelasan itu masuk akal. Wajar jika kisah ini tidak tercantum di buku pelajaran mana pun.Jika mengikuti logika Paman Fahar, Agatha pun merasa bahwa tumpukan emas ini kemungkinan besar adalah harta rampasan yang tidak pernah berhasil dibawa keluar negeri.---Setelah Adnan kembali ke markas militer, ia segera mengadakan pertemuan darurat dengan komisaris politik dan jajaran atas lainnya. Masalah tumpukan emas ini

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 188: Menjadi Istri Kesayangan kapten Adnan

    Malam ini berakhir dengan sempurna.Tak ada korban jiwa. Hanya seorang pria berjanggut yang mengalami patah lengan dan tulang rusuk. Ia segera dilarikan ke rumah sakit militer untuk perawatan.Bos mereka berhasil ditangkap.Emas dalam mobil pun diturunkan—jumlahnya mencapai seratus kotak. Ketika dibuka satu per satu, setiap kotak berisi batangan emas yang tertata rapi, masing-masing bertuliskan nomor seri dan beratnya.Emas itu langsung disita negara. Setelah diperiksa, semua kotak disegel kembali.Bos mereka tetap dalam tahanan.Malam semakin larut. Adnan akhirnya pulang. Ia tahu, istrinya pasti masih menunggunya.Begitu tiba di depan rumah, ia melihat cahaya dari celah pintu. Lampunya masih menyala. Pintu juga tidak dikunci.Ia mendorong pintu perlahan dan melangkah masuk.Di rumah, Agatha sudah menunggu dengan gelisah. Ia pun sempat mendengar suara tembakan tadi. Asrama militer hanya berjarak tiga mil dari lokasi kejadian.Ia tak tahu siapa yang menembak. Apakah Adnan terluka? Apak

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 187: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Dia mencoba mundur, namun macan tutul itu tetap tak bergerak, berdiri kaku seperti patung batu.Melihat mereka tidak menunjukkan tanda-tanda ingin menyerang, dia perlahan menurunkan senjatanya, lalu berbalik dan lari sekencang mungkin.Napasnya tersengal. Ia merasa sedikit lega karena mengira berhasil meloloskan diri dari kejaran dua kucing besar itu. Namun sebelum sempat menarik napas lega, ia mendongak—dan langsung membeku. Kedua macan tutul itu sudah berdiri tepat di depannya. Mereka tak menyerang. Hanya memandangnya tenang, seperti seekor kucing yang bermain-main dengan tikus sebelum mencabik mangsanya.Ketegangan ini jauh lebih menakutkan daripada bila mereka menyerang dari belakang.Tenaganya hampir habis. Jika ia terus memaksa diri berlari, saat tubuhnya benar-benar ambruk, kedua makhluk itu tak akan lagi bermain-main. Ia akan menjadi santapan empuk mereka.Ketakutan menyergap. Ia membayangkan tubuhnya dilahap tanpa sisa—bahkan tulang pun mungkin tidak tersisa.Senjata di tanga

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status