Share

Keluarga Baru Alice

Penulis: Stefani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-18 13:20:25

Setelah mobil berhenti, supir membukakan pintu. Gadis yang akhirnya Alice ketahui bernama Selena itu keluar terlebih dahulu. Dengan tidak sabar dia menarik paksa tangan Alice agar segera keluar dari mobil.

Alice mengikuti langkah kedua wanita itu dan masuk ke dalam rumah. Ketika kedua wanita itu duduk di kursi sofa, Alice juga akan duduk di kursi sofa yang ada di sisi lainnya.

"Hei, siapa yang memperbolehkan kamu duduk di atas kursi? Tempatmu adalah di bawah, bukan duduk sejajar dengan kami," ujar Laura, wanita paruh baya itu, menunjuk ke arah lantai.

Alice diam sejenak. Seumur hidupnya, baru kali ini ia diperlakukan sehina ini. Lalu, mungkin karena Alice terus diam, Selena menarik Alice untuk duduk di lantai, di dekat kaki kedua wanita itu seperti pelayan.

"Kemari, pijat kakiku sekarang juga!" Selena menyodorkan kakinya.

Alice mengepalkan tangannya. ‘Apa-apaan ini?! Kalau benar Elisa menikah dengan Gavin, itu artinya Elisa adalah kakak iparnya. Kurang ajar sekali gadis muda ini," ujar Alice dalam pikirannya merasa sangat geram.

Namun Alice berusaha tetap sabar. Ia mengangkat kakinya dan meletakkannya di pangkuan Alice. Alice mengerti, dia kemudian langsung meremas kaki ramping itu.

“Argh, sakiit!”

Mendengar teriakan Selena, Laura mendekat dengan marah, dan langsung menampar kuat pipi Alice. Tidak lupa, ia mendorong tubuh wanita itu sampai terguling di lantai.

PLAK!

“Apa yang kamu lakukan pada Selena?!” amuk Laura.

“Aku tidak melakukan apapun. Lihatlah, kakinya juga tampak baik-baik saja,” ujar Alice sambil menunjuk ke arah kaki Selena.

“Pergi kamu dari pandanganku! Semakin lama aku melihatmu, semakin aku muak!” perintah Laura.

Alice pun memilih pergi dengan melangkah sembarangan mengelilingi satu per satu tempat di rumah itu. Sampailah Alice pada sebuah pintu yang posisinya cukup strategis sebagai kamar utama di rumah itu.

“Jika Elisa dan Gavin menikah, seharusnya ini adalah kamar mereka berdua kan?” pikir Alice.

Alice membuka pintu kamar itu. Seperti dugaannya, kamar itu begitu besar dengan wallpapernya berwarna serba abu-abu putih. Desain dan juga dekorasi perabotan kamar itu menunjukkan bahwa identitas pemiliknya adalah seorang pria.

Alice melangkah masuk. Walaupun sebagian hatinya berkata kalau ini tidak sopan, tapi ia tidak berhenti. Lagipula, mereka sendiri yang menganggap Alice adalah Elisa.

Tanpa sengaja Alice melihat sebuah lembaran kertas terjulur setengah keluar dari nakas di dekat tempat tidur. Karena penasaran, Alice membuka laci nakas itu dan mengambil lembaran kertas itu.

Ketika Alice membuka lembaran kertas itu, sebuah foto keluar dari sana. Foto itu menampakkan seorang anak kecil perempuan berusia empat atau lima tahun, dengan gaun bercorak bunga anyelir berwarna merah muda. Di sebelahnya berdiri seorang anak laki-laki berusia sepuluh atau sebelas tahunan.

“Ini… gadis kecil di foto ini adalah aku?” gumam Alice terkejut.

Alice membaca tulisan pada kertas yang terlihat usang itu.

“Gavin, suatu saat kamu harus menikahi Alice Rayes, putri dari Roland Rayes. Dengan dia kelak menjadi istrimu, maka kedudukanmu di dalam perusahaan, maupun sebagai kepala keluarga Welbert tidak akan digoyahkan oleh siapa pun.”

‘Aku tidak mengingat kapan foto ini diambil, apalagi kapan pernah bertemu dengan pria itu.’ Alice hanya mengingat kata-kata ayahnya yang ingin menjodohkannya dengan keluarga Welbert. Alice pun sudah menolak waktu itu.

'Jangan-jangan... Elisa menikah dengan Gavin untuk menggantikanku? Dan dia masih menggunakan namaku agar tidak ketahuan?'

Satu per satu kepingan puzzle mulai tersusun. Alice mulai paham kenapa Elisa tampak gelisah saat bertemu dengannya tadi. Namun, ia masih tidak paham, kenapa keluarga Welbert memperlakukan Elisa dengan kasar?

'Apa Elisa sudah ketahuan? Tidak, sepertinya ada hal lain... kecelakaan Elisa juga terasa janggal,' Alice terus memikirkan kemungkinan.

“Sedang apa Nyonya di sini?”

Alice terkejut dan berbalik badan. “Aku… hmmm.” Tangan Alice di balik punggungnya kembali memasukkan kertas itu ke nakas.

“Nyonya, ayo kita kembali ke kamar Nyonya. Jika Tuan tahu Nyonya di sini, Tuan Gavin akan sangat marah.”

Alice bersyukur karena pelayan itu tidak bertanya lagi. Ia segera mengikuti langkahnya, mengantarkan Alice ke kamar di ujung yang agak jauh dari kamar tadi.

“Nyonya, sepertinya pipi Anda membengkak, aku akan mengambilkan kompres hangat dan salep untuk Nyonya.”

Pelayan itu segera pergi dan setelah beberapa menit kemudian dia kembali dengan membawa kompres dan salep.

“Terima kasih… Emm… Maaf aku lupa siapa namamu?” ujar Alice.

Sejenak pelayan itu menatap keheranan melihat tingkah aneh Alice. “Namaku Weni, Nyonya, kepala pelayan di rumah ini.”

“Terima kasih, Weni.”

Setelah Weni berlalu pergi dari kamarnya. Alice duduk termenung sambil mengompres wajahnya. Dia memikirkan serangkaian peristiwa hari ini.

“Apa mungkin ketika aku pergi ke Casia, Elisa menggantikan aku untuk menikah dengan Gavin? Itulah sebabnya dia menggunakan identitasku?”

Hanya itu satu kesimpulan yang bisa Alice pikirkan sekarang. Keluarga Welbert cukup berpengaruh, tidak mungkin juga keluarga Rayes bisa menolaknya begitu saja. Apalagi berkata kalau Alice yang asli sudah melarikan diri.

“Elisa yang malang, dia harus masuk ke keluarga yang berisi orang-orang jahat ini. Mereka hanya memanfaatkannya….”

Semua jadi masuk akal bagi Alice. Dia juga mulai berpikir kalau kecelakaan Elisa hari ini ada hubungannya dengan keluarga Welbert.

“Aku harus tetap tinggal disini dan menyelidikinya.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
JRL
Mau bilang ini trllu gak masuk akal tapi ini novel, yaudah…
goodnovel comment avatar
Alfachika Chikaalf
kira² ad apa yaa,,??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Cerita Tambahan

    "AYO, KERAHKAN TENAGA KALIAN!" Alice berteriak kencang memerintahkan para tentara pasukan elit Albain untuk melalui halang rintang yang dibuatnya di tengah-tengah hutan lebat pegunungan Albain. Ratusan tentara elit Albain itu telah melalui pelatihan Alice selama hampir 1 bulan ini. Pelatihan yang diberikan Alice benar-benar mengerikan. Sang Alpha, menciptakan neraka untuk membentuk tentara-tentara terlatih dan profesional. Ketika pelatihannya berakhir, Alice melihat kembali seluruh catatan skor dari setiap orang. "Bagus, bagus. Kalian mengalami peningkatan, meskipun hanya sedikit." Alice memuji para peserta pelatihannya. Seluruh peserta bukannya senang, mereka malah merasa merinding. Jika Alice mengucapkan kata 'peningkatan sedikit' itu artinya, besok harinya akan dibuat sebuah rintangan pelatihan yang baru dan lebih sulit. "Ada apa dengan wajah kalian? Mengapa di wajah kalian aku melihat ada 'keluhan'?" Alice menatap barisan tentara itu satu persatu. "TIDAK, YANG MULIA RATU!

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Pemakaman

    Alice melangkah perlahan di komplek pemakaman dengan memegang seikat karangan bunga Krisan Putih di tangannya. Langkahnya terhenti di sebuah makam keluarga yang terlihat masih baru. Tanahnya masih basah, belum ditumbuhi subur oleh rumput hias yang cantik seperti makam di sekitarnya. Dia berjongkok dan meletakkan bunga Krisan Putih yang dipegangnya. Dipegangnya pusara dengan hati-hati. Perutnya kini agak membuncit, jadi Alice tidak tahan berjongkok lama-lama. Ketika Alice akan bangkit berdiri, sepasang tangan merangkul bahunya dari belakang untuk membantunya. Lalu pada bahunya disampirkan sebuah mantel hangat. "Mengapa kau tidak menggunakan pakaian yang agak tebal? Sekarang sudah hampir musim dingin. Bagaimana nanti jika sakit?" Suara hangat pria mengalun di telinga Alice. Alice menatap pria itu kemudian tersenyum, "Ada kau di sisiku, aku tidak akan sakit." Alice melingkarkan tangannya di pinggang Gavin, dan menyandarkan kepalanya di dadanya. Gavin mengecup pelan dahi istrinya

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Gavin Belum Sadar

    Berjam-jam waktu telah berlalu, Alice masih duduk di kursinya tanpa beranjak sedikitpun. Wajahnya terlihat lelah dan juga pucat. "Alice, sebaiknya kamu dan Ibu pulang dan beristirahat. Aku dan Jake akan menunggu di sini. Kami akan mengabari kamu jika Gavin telah sadar." Elisa merangkul bahu Alice yang duduk di sisinya. Semalaman Alice tidak tidur. Kini hari sudah berganti pagi. Waktu menunjukan pukul 09.00 pagi. Namun Gavin belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar. Mereka juga hanya bisa duduk dan menunggu di luar, karena Gavin saat ini masih berada di ruang observasi. "Ya, aku juga akan tetap di sini." Mario juga sejak semalam masih berada di sana. "Kami akan mengantarkan kamu, Bos!" Wella berkata kepada Alice sambil menunjuk dirinya dan Henry. "Benar Alice, setidaknya kau harus menjaga kondisimu juga. Beristirahatlah sejenak!" Ujar Jake pada Alice. Alice sebenarnya merasa tidak tenang jika harus pergi meninggalkan Gavin di rumah sakit. Tapi memang benar, dia harus menjaga k

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Gavin Dioperasi

    Tuuuuuuuutttt Dokter melakukan teknik Resusitasi Jantung Paru kepada Gavin, namun tidak juga ada tanda-tanda detak jantungnya kembali. Mesin masih terus berbunyi, tanda detak jantung Gavin tidak terdeteksi. "Siapkan defibrillator!" Dokter meminta perawat memberikan alat kejut jantung. "50 Joule!" Perintah dokter pada perawat yang memegang alat defibrillator. "Everybody clear!" Dokter memberikan kejut jantung pertama kepada Gavin. Namun tidak ada reaksi apapun. "100 Joule!" Perintah dokter lagi pada perawat. "Everybody clear!" Tetap tidak ada reaksi apapun pada Gavin. "150 Joule!" Perintah dokter lagi pada perawat. "Everybody clear!" Tut...Tut...Tut... "Oke, jantung mulai berfungsi. Siapkan ruang operasi. Aku akan mensterilkan diri." Dokter kemudian keluar dari ruang gawat darurat. "Nyonya, sebaiknya Anda menunggu di luar. Kami akan mempersiapkan pasien untuk dioperasi." Alice mengangguk, namun sebelumnya ia memegang tangan Gavin sebelum keluar, "Sayangku

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Akhir Dari Firlo dan Logan

    "Ya, aku bersedia bersaksi untuk kerajaan." Louis bersuara. Entah sejak kapan dia masuk ke dalam ruang rapat Parlemen. "Louis?" Isabela menatap tajam kepada pembunuh putrinya itu. Sebenarnya Isabela tahu bahwa yang meracuni Ansara adalah Louis dan Logan. Hanya saja, dia tidak punya cara untuk membuktikannya. Mereka berdua telah bersekongkol dengan sangat rapi. Seluruh rekaman kamera pengawas telah dihapus pada bagian dimana mereka memasukkan racun ke dalam makanan dan minuman Ansara. Setiap kali mereka secara bergantian meracuni Sara. "Aku akan menyerahkan diri dan mengakui perbuatanku. Aku juga akan menjadi saksi kejahatan Logan. Aku menyimpan beberapa bekas botol racun yang telah kosong. Aku rasa itu cukup kuat untuk dijadikan alat bukti." Louis berkata sambil menunjuk Logan. "Pria bajingan ini memaksa aku dan putraku untuk menjadi kaki tangannya. Namun, ketika kami sudah tidak dibutuhkan lagi, dia memerintahkan orang untuk membunuhku. Beruntung bagiku, Matheo tiba di rumah ber

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Lebih Baik Membangun Kembali dari Awal

    "Rekam baik-baik semua bukti yang akan aku tunjukkan kepada kalian hari ini!" Lalu proyektor menampilkan seluruh bukti transfer uang senilai 1 milyar kepada seluruh anggota Dewan Parlemen yang berasal dari rekening Firlo More. Setelahnya, menampilkan seluruh percakapan Ketua, Wakil, dan beberapa anggota Dewan Parlemen sebelum rapat hari ini dimulai. 'Apakah kalian telah menerima uang senilai 1 milyar yang dikirimkan Firlo?' Terdengar suara Ketua Dewan Parlemen. 'Hahaha, kami telah menerimanya. Pokoknya, apapun yang tuan Firlo minta, akan kita lakukan. Jika mengikutinya, kita akan semakin kaya raya.' Seorang anggota merasa sangat senang. 'Ya, yaa.. Nominal 1 milyar setiap bulan, sangat besar. Tuan Firlo memang sangat murah hati.' Wakil Ketua Dewan Parlemen terdengar sangat bersemangat. 'Hei, sudah. Itu, Perdana Menteri telah datang!' Seseorang dari mereka meminta untuk menghentikan obrolan. 'Tuan Firlo, terima kasih atas hadiahnya. Hahaha.' Ketua Dewan Parlemen bersuara.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status