Share

46. Mertua Bahlul

Habiba menurunkan kaki satu per satu ke lantai. Kakinya masih mengenakan kaus. Benda itu mampu menghalangi dinginnya lantai supaya tidak menembus kulit.

"Apakah saya ada salah sama Tuan Muda?" tanya Habiba sambil duduk bersila di lantai. Memangku bantal seperti anak ayam kehilangan induk.

"Apa alasanmu menanyakan itu?" ketus Husein tanpa menatap Habiba.

"Tuan muda kelihatan kesal dan berbeda."

"Menurutmu biasanya aku bagaimana?"

"Tuan lebih bersahabat. Tapi ini bawaannya marah- marah," polos Habiba. "Tapi ya sudah, kalau memang Tuan minta saya tidur di lantai tidak apa- apa. Tuan pasti takut ketularan pilek. Kenapa tidak jadi pindah ke kamar sebelah saja? Mungkin di sana lebih aman dari virus flu."

"Diam!" titah Husein membuat Habiba membungkam.

Wanita itu tidak bicara lagi, dia melangkah menuju ke lemari, tiba- tiba dahinya mengernyit saat tidak mendapati dua boneka yang dia simpan di situ.

"Loh, boneka yang saya simpan di sini mana?" Habiba mencari- cari.

"Untuk apa kau mencari ben
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Sherly Ayra Danizh
Sabar Habiba
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
habiba kan hamil kok minum obat..obat apa ya? trs sering jatuh kandungane mng gak apa2 ya..kok biasa aja habiba
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
kasian banget biba.sedang sakit begitu masih saja disiksa oleh amira.mana husein juga lagi mode cuek bebek kepada biba
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status