Share

Bab 229

Author: Camelia
Aura terdiam sejenak, lalu buru-buru menggelengkan kepala dan berjalan ke sisi Jose. Kemudian, dia menarik ujung lengan bajunya dengan hati-hati.

Jose hanya meliriknya sekilas, melihat mata gadis itu yang bundar menatap ke arah Lucas yang masih tergeletak di lantai. Kemudian, dia memerintahkan Philip yang berdiri di belakangnya, "Kuserahkan semua ini padamu."

Philip tersenyum. "Baiklah, Anda lanjutkan urusan Anda saja. Kamar di atas sudah disiapkan."

Jose menatapnya dingin, lalu berbalik pergi. Baru berjalan beberapa langkah, Jose kembali menoleh melirik Lucas yang masih tergeletak di lantai.

"Tangan yang tadi dipakai buat nyentuh, lumpuhkan saja." Nada bicaranya ringan, tapi sorot matanya penuh ancaman yang tak bisa diabaikan.

Usai bicara, dia pun berbalik dan pergi.

Aura terkejut. Dia tidak menyangka Jose bisa sekejam itu. Jantungnya berdegup kencang. Meski dia tahu Jose adalah orang yang paling berbahaya di tempat ini, dia tetap terpaksa memberanikan diri mengikuti langkahnya.

Lucas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 469

    Aura merasa terhina. Sikap santai Jose justru membuat Aura yang panik dan sok pintar untuk menguji Brian barusan terlihat sangat bodoh.Jose tidak menjawab, tetapi tiba-tiba menatap tajam ke arah pintu. Dia melirik Aura sambil menepuk lembut pipinya, lalu berkata dengan pelan, "Tenang. Aku belum rela membiarkanmu mati sekarang."Setelah Jose melontarkan ucapannya, Rohan dan Tiano tiba-tiba membuka pintu dan masuk. Ekspresi mereka berdua tampak serius. Di tangan mereka juga ada senapan.Setelah masuk, mereka melapor, "Pak Jose, di bawah ada sekitar delapan orang yang menuju ke atas. Sepertinya mereka semua bersenjata. Selain itu, kemampuan bertarung mereka juga hebat."Jose mengiakan. Dia berjalan ke depan ranjang, lalu mengeluarkan kotak hitam dari bawah ranjang dengan terampil dan membukanya. Di dalam kotak itu ada beberapa senapan dengan model yang berbeda-beda.Melihat situasi ini, Aura langsung tahu bahwa Jose sudah mempersiapkannya sejak awal. Dia mengatupkan bibir dengan perasaan

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 468

    Brian seketika terdiam. Dia tidak langsung mengulurkan tangan untuk menerima gelasnya.Melihat Brian yang bengong, senyuman di bibir Aura tampak makin menawan. Aura memang sangat cantik sejak awal. Ketika tersenyum, tatapan Aura seperti bisa menggoda siapa pun.Aura menyodorkan gelas bir ke tangan Brian, lalu tersenyum seraya berujar, "Sebagai yang lebih muda, aku bersulang untukmu. Kamu nggak boleh tolak."Kala ini, suara Aura terdengar lembut dan manja. Pria mana pun yang mendengarnya pasti tidak tahan. Apalagi, Brian biasanya memang tergila-gila pada wanita dan bir. Hatinya sedikit tergoda karena rayuan Aura. Jika bukan karena Jose ada di sini, wanita secantik Aura cukup membuat Brian tertarik.Brian menunduk melirik sekilas bir di tangannya. Sorot matanya menunjukkan keraguan.Melihat Brian tidak minum, Aura sudah tahu tebakannya benar. Bir ini pasti bermasalah.Anak buah yang dibawa Jose kali ini tidak banyak. Tampaknya, kebanyakan orang yang ada di luar adalah anak buah Brian. Ti

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 467

    Ruang rapat berada satu lantai di bawah. Tidak termasuk jauh. Mungkin kedua lantai ini adalah area pribadi atau tempat yang hanya bisa diakses orang penting. Orangnya tidak banyak. Suasana di sini juga sangat tenang, tidak ada suara berisik dari lantai bawah.Ketika Rohan membawa Aura ke depan pintu ruang rapat, dari kejauhan sudah terlihat beberapa orang yang berjaga di sana. Kelihatannya, mereka bukan orang yang mudah dihadapi.Langkah Aura terhenti sejenak, lalu berjalan ke ruang rapat. Sebelum sempat tiba di depan pintu, seseorang maju untuk menghentikannya. Katanya, "Dilarang masuk ke tempat ini. Silakan segera pergi."Orang yang berbicara terlihat sangat garang.Aura mengatupkan bibirnya. Ketika dia hendak berbicara, Rohan yang berdiri di belakangnya segera maju sambil mengulurkan tangan untuk mencegahnya."Dia orangnya Pak Jose dan ada urusan dengannya," jelas Rohan.Rohan memang seorang ahli bela diri. Posturnya juga tinggi. Ketika berhadapan dengan orang luar, dia tidak selugu

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 466

    "Tolong lebih cepat," kata Rohan dengan tanpa ekspresi. Wajahnya memang terlihat menakutkan.Aura menganggukkan kepala, lalu berjalan menuju toilet mengikuti petunjuk arah. Namun, begitu keluar dari toilet, dia tiba-tiba mendengar suara yang familier."Pak Brian, kalau kerja sama kali ini berhasil, kamu bisa tenang. Apa yang Jose janjikan padamu dulu, aku akan tambah 30% lagi.""Hehe .... Aku nggak ikut campur urusan kalian bersaudara. Aku sudah bawa ke sini orangnya, aku nggak ikut campur lagi urusan selanjutnya. Tapi, kalau kamu sampai kasih aku kurang sedikit saja, Pak Jordan boleh pikirkan sendiri bagaimana caranya turun dari kapal ini."Begitu mendengar nama Jose, Aura langsung menghentikan langkahnya dan bersembunyi di balik tembok di samping.Suara yang terdengar familier di telinga Aura itu ternyata adalah suaranya Jordan. Dia sudah melihat sosoknya Jordan sekilas saat berada di dek tadi, tetapi dia mengira dia sudah salah lihat. Bagaimanapun juga, Jordan dan Jose tidak pernah

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 465

    "Jangan sembarangan berkeliaran," kata Jose.Aura menoleh dan menatap Jose. Melihat ekspresi Jose yang serius, dia langsung tahu Jose tidak sedang menakut-nakutinya. Dia pun menganggukkan kepala, lalu berdiri di samping Jose dengan patuh.Jose tersenyum. "Jose, perjalanan ini cukup melelahkan, lebih baik kalian beristirahat di kamar dulu. Nanti kita lanjut diskusi lagi di ruang rapat."Jose mengernyitkan alisnya. "Ya."Setelah mengatakan itu, Jose merangkul bahu Aura dan masuk ke lift di samping.Lift berhenti di lantai paling atas. Begitu masuk ke kamar, Jose langsung menarik dasinya dan masuk ke kamar mandi untuk mandi. Sementara itu, Aura duduk di depan jendela besar dan menatap pemandangan di luar.Saat keluar dari kamar mandi, Jose melihat Aura masih meringkuk di dekat jendela seperti anak kucing. Dia pun menghampiri Aura dan bertanya, "Lagi lihat apa?"Aura tersadar kembali, lalu mengangkat kepala dan menatap Jose.Jose baru saja selesai mandi dan rambutnya belum sempat dikeringk

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 464

    Mendengar perkataan itu, Aura langsung melepaskan genggamannya. "Nggak."Saat menundukkan kepala dan menatap ekspresi Aura yang terlihat kasihan, Jose pun tertawa. "Aku hanya keluar untuk mengobrol sebentar, nanti aku balik lagi."Aura langsung meringkuk di atas tempat tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut. "Nggak perlu lapor padaku."Setelah mengatakan itu, Aura langsung menarik selimut dan menutupi seluruh kepalanya. Saat mendengar langkah kaki Jose yang meninggalkan kamar, dia baru menoleh ke arah pintu. Dia awalnya sudah sangat mengantuk karena sekarang sudah larut malam dan tadi juga baru berhubungan dengan Jose. Namun, entah mengapa, dia malah tidak bisa tidur.Aura juga pernah naik kapal bersama teman-temannya sebelumnya, tetapi sekarang dia malah tiba-tiba merasa panik padahal dia sedang berada di atas kapal pesiar. Kapalnya bergoyang cukup kuat.Tak lama kemudian, Aura pun benar-benar tertidur karena kelelahan. Entah sudah berapa lama, baru ada seseorang yang menepuk pipi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status