Share

Menjerat Mantan Istri
Menjerat Mantan Istri
Penulis: Deff Seventeen

Hancurnya Pesta

Penulis: Deff Seventeen
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-08 12:53:50

Brakkk! Suara perkakas nampak dilahap habis oleh beberapa orang berperawakan tegap. Mereka terlihat sedang membuat keributan di sebuah acara pesta pernikahan. Para tamu begitu kaget dengan keadaan ini. Terlebih dengan kedua calon pengantin baru itu.

"Ada apa ini? Kenapa kalian menghancurkan acara ini?" tanya para tamu yang ada di sana.

"Maaf, kami hanya menjalankan perintah dari Tuan kami," sahut salah satu pengacau itu.

"Siapa yang menyuruh kalian?" tanya sang pengantin wanita yang kini turun ke tengah mereka.

Namanya Delia Anastasya. Dia adalah seorang janda muda yang akan melaksanakan ijab kabul bersama Erlan, seorang duda muda anak satu.

"Jawab! Kenapa kalian diam saja? Siapa yang menyuruh kalian?" tanyanya lagi.

"Aku yang telah menyuruh mereka," sahut seorang pria dari ujung sana.

Sesosok pria tampan melangkah ke tengah acara. Namanya Defano Alendra, dia adalah mantan suami dari Delia. Ia kini tersenyum menyeringai ke arah mereka. 

"De-Deff?" Delia menggelengkan kepala tidak percaya.

Pria yang dipanggil Deff itu hanya tersenyum melihat ekspresi wajahnya. Ia melirik wajah pria yang ada di samping wanita itu. Dia adalah calon suami dari Delia, yaitu Erlan. Erlan juga merupakan musuhnya Deff sejak zaman di bangku sekolah. 

"Jangan rusak acara kami!" bentak Erlan, sembari bangkit dan bersiap untuk menyerang ke arah Deff.

"Jangan menantangku Erlan!" tukasnya dengan sadis, lalu melirik ke arah Delia.

Mantan istrinya hanya menangis melihat acaranya diobrak-abrik oleh orang-orang suruhannya Deff. Sebenarnya, Deff juga tidak tega melakukan ini. Hanya saja, Deff memiliki motif tersendiri dibalik semua itu. Ia melangkah mendekati Delia. 

"Delia, ayo ikut aku!" ajak Deff, sembari menatap Delia dengan tajam.

"Nggak, aku nggak mau ikut kamu!" bantah Delia sambil menggelengkan kepalanya dengan takut.

"Sayang, ayo ikut aku." Deff mulai mendekatinya dengan perlahan. Seraya menyentuh pipinya dengan lembut.

"Nggak mau!" balas Delia lagi.

"Sayang, dengarkan aku. Erlan itu-"

"Cukup! Jangan sentuh calon istriku. Dasar pengacau!" Erlan dengan cepat memotong perkataan Deff.

Setelah berkata begitu, Erlan langsung menghadiahi Deff dengan sebuah bogem mentah.

Buk!

Deff hanya tersenyum sinis menerimanya. Selang beberapa detik kemudian, Deff mulai membalasnya dengan pukulan-pukulan yang lebih sadis.

Buk! Bugh! Buk! Pukulan yang pasti membuat Erlan terkapar di atas lantai. Para tamu undangan semakin takut dengan keadaan ini. Bahkan, ada yang sengaja bersembunyi di belakang meja.

"Hentikan, hentikan. Sudah, hentikan. Deff, aku mohon, jangan pukul calon suamiku." Delia terlihat melindungi pria itu.

"Delia, minggir!" perintah Deff.

Delia memegangi wajah Erlan yang membiru. Bukannya kesakitan, Erlan malah sengaja memamerkan kemesraan mereka di hadapan Deff.

"Sial! Mereka pandai membuatku cemburu," batin Deff.

"Delia, ayo kita pulang." Deff sontak menarik tangan Delia dengan sedikit kasar.

"Deff, sudah kubilang aku nggak mau ikut kamu lagi. Aku tau kamu sekarang sudah kaya, tapi kita sudah resmi bercerai, Deff."

"Seperti apapun kamu menolak. Aku akan tetap membawamu pergi," sahut Deff.

Setelah berkata begitu, Deff segera menggendong tubuh mungil mantan istrinya ke atas tubuhnya. Deff membawanya di atas punggung, seperti membawa barang saja. Delia memukuli punggungnya dengan keras, namun sayangnya tidak berasa sakit sama sekali bagi Deff.

"Kalian, urus sisanya." Deff menatap orang-orang suruhannya.

"Deff, aku nggak mau ikut denganmu. Turunkan aku." Delia mulai menangis, butiran-butiran air mata kini kembali menghiasi wajah cantiknya.

"Deff ...."

Deff merebahkannya ke dalam mobil, lalu segera menyusulnya. Ia berusaha menenangkan Delia yang masih terus meronta dan menangis, namun apa daya, tenaga wanita itu masih kalah dengan tenaganya. Mobil melaju, meninggalkan acara pernikahannya yang gagal.

"Deff, aku mau pulang ...."

"Diam!" bentak Deff dengan emosi. Sebenarnya ia tidak benar-benar marah, hanya saja ia berusaha bersikap tegas agar mantan istrinya itu tidak melawannya lagi.

"Lepaskan, Deff. Kita sudah bukan suami istri lagi."

"Benarkah begitu? Kalau begitu, aku akan segera merujukmu. Tepatnya, memaksamu." Deff berbisik lembut di dekat telinganya, sengaja ingin membuatnya merinding.

"Aku tidak mau, kau jahat ...." Delia terus memukul-mukul tubuh Deff. Ia tidak terima diperlakukan seperti ini oleh Deff.

"Aku tidak jahat, Delia. Justru aku berusaha melindungimu dari pria jahat itu," batin Deff.

"Lepaskan aku! Kalau tidak, aku akan terjun dari mobil ini!" Ia mendorong Deff dengan keras.

Deff segera merogoh sesuatu dari balik celana, lalu membubuhkan benda itu pada sebuah sapu tangan. Delia terlihat bersiap membuka pintu mobil, namun sayangnya aksinya kalah cepat dengan Deff.

"Deff ...." Delia terkulai lemah di dalam dekapannya. Deff memeluknya dari belakang dengan sayang.

"Sayang, maafkan aku. Aku melakukan ini demi kebaikanmu."

Sesampainya di rumah, Deff segera menggendongnya ala bridal. Ia membawanya masuk ke dalam kamar, lalu merebahkan tubuh lemahnya di atas sana.

Pria itu lepaskan pakaian mantan istrinya agar ia tidak gerah. Dinyalakannya AC dengan porsi sedang. Sungguh, melihat keindahan tubuh Dafina sedikit menggoda Deff. Namun, Deff bukanlah pria brengsek yang dengan mudahnya melakukan itu kepada setiap wanita.

Cup! Dia kecup kening mantan istrinya dengan dalam. Ia tersenyum menatap wajahnya yang terlelap karena pengaruh obat. Wajah yang selalu mendamaikan hatinya.

Drrrt! Drrrrt! Drrrt! Panggilan masuk dari tantenya Delia. Deff menatapnya dengan sinis, lalu mematikannya. Tapi, lagi-lagi panggilan itu terus bergetar di handphonenya Delia.

"Ada apa?" tanya Deff.

"Dasar brengsek! Di mana kamu menyembunyikan Delia?"

"Dia aman bersamaku. Sudahlah, kami ingin istirahat dulu. Bye."

Tuut! Segera dimatikannya telepon, karena ia tidak ingin berdebat dengan orang tua tersebut. Dia juga bukan wanita yang baik, dia hanya ingin memanfaatkan Delia saja.

"Kamu milikku Sayang, aku tidak akan pernah menyerahkanmu kepada siapapun!" seru Deff dengan tegas.

Deff merayap dan menetap di samping Delia yang terlelap. Matanya terlihat sembab karena dia habis menangis. Terdengar suara ringisan yang keluar dari mulut Delia.

"Ja-jangan, jangan ...."Delia menggelengkan kepalanya.

"Sssst, tidur yang nyenyak Sayang. Aku janji, akan selalu melindungimu." Deff membelai lembut anak rambut Delia, membuatnya menjadi lebih tenang.

Setelah Delia terlihat tenang, Deff mulai menjauh dari tempat tidurnya. Ia segera melepaskan pakaiannya sendiri, lalu bergegas pergi ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, ia pun segera keluar.

Ia segera pergi ke dapur, mengisi perutnya yang kosong sejak pagi tadi. Setelah itu, ia kembali merebahkan diri di samping tubuh wanita yang begitu dicintainya itu. Sebenarnya sangat banyak wanita yang terang-terangan menyukai Deff. Namun, Deff masih tidak bisa menguburkan perasaannya kepada mantan istrinya itu.

Delia terlihat mengerjapkan matanya. Setelah sekian lama ia tidak sadarkan diri. Ia melirik ke sekelilingnya, sebuah kamar yang begitu asing terhadapnya. Lalu, ia berusaha mengingat apa yang telah terjadi.

 "Deff ...."

"Apa, Sayang?" tanya suara bariton yang mengagetkannya dari samping.

"Aaagh!" Delia hampir terlonjak karena ia terkejut dengan keberadaan Deff. Sedangkan Deff hanya tersenyum melihat reaksi Delia.

"Pe-pergi! Aku membencimu!" teriak Delia sambil memukuli Deff dengan bantal guling.

"Delia, tenang Sayang." 

"Aku membencimu! Sangat benci, hahhh!" seru Delia sambil mengamuk.

"Tapi aku mencintaimu, Sayang." Deff tersenyum menyeringai sambil menangkap kedua tangan Delia.

DEG!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nietha
hmmm... kyknya gk cocok sma q yg suka novel dark, psikopat posesif awokawok
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjerat Mantan Istri   Disekap

    Pov DeliaAku berusaha tenang, tak ingin menunjukkan ketakutanku di hadapan pria ini. Tak ingin lemah, dan kembali dijajah olehnya. Dia hanya tersenyum mengejek, seolah menyatakan bahwa ia sekarang menang."Jawab aku, siapa pria yang bersamamu tadi?!"Aku diam, namun justru kediamanku malah membuatnya tak tenang. Lagi, ia melontarkan pertanyaan yang sama. Amarah mulai nampak menghiasi wajahnya yang tegas."Ayo jawab!" Tangannya meraih wajahku, lalu mendekatkan kearahnya.Deg. Lagi-lagi jantung ini berdebar dengan kencangnya. Bibirku kelu, rasa takut, panik dan kesal menyatu di dalam sana. "Kamu masih mau diam, Sayang? Baiklah, aku akan membuat bibirmu tetap diam."Cup, bibir itu mendarat sedikit di bibirku. Aku buru-buru menjauh, dan merasa panas di wajahku."Dasar breng-""Mau lagi?" Ia kembali menyeringai.Deff membawaku ke apartemennya di kota ini. Digandengnya tubuh mantan istrinya ini. Tak bisa aku berkutik karenanya."Lepas.""Diam, kalau kau ingin selamat." Ia berkata lembut n

  • Menjerat Mantan Istri   Bertemu Arjuna

    Awan yang awalnya cerah, kini mendadak mendung. Hal ini sedikit mengganggu Rendra, karena malam ini ia akan menjemput Delia. Entah kenapa, walau baru pertama bertemu, ada daya tarik tersendiri dari diri Delia terhadap Rendra.Rendra yang sudah lama menjomblo seperti merasakan cahaya terang saat bertemu Delia. Tapi, baginya masih terlalu cepat jika ia ingin menjalin hubungan dengan Delia, apalagi dia masih belum tau asal usulnya. Tugasnya hanya berusaha menjaga Delia selama ia berada di sini.Putri sudah sampai di rumahnya, ia berlari menuju pintu sambil menggedornya dengan cepat. Kakinya terasa mau copot saat menginjak ke teras rumah.Krek."Putri?!!" Ibunya yang kebetulan membuka pintu kini terbelalak menatap wajah putri semata wayangnya."Ibuuuu!" seru Putri sambil memeluk tubuh ibunya erat. Rasanya nyaman, tak ada orang yang bisa mengalahkan pelukan ibunya. Sekian lama berpelukan, akhirnya ia melepas pelukan ibunya. Putri mengatur nafasnya, sebelum ia"Putri, kamu kenapa nggak bis

  • Menjerat Mantan Istri   Orang Baru

    Deg! Delia tersentak kaget, ia ingin berbalik, tapi merasa takut dengan orang itu. Apalagi di sini tak ada seorang pun yang ia kenal. Ia menetralkan nafasnya, sampai akhirnya berbalik."Kenapa sepatunya dilepas?" tanya seorang pemuda yang nampak sepantaran dengannya.Delia menatapnya lamat-lamat, sepertinya pria ini berbahaya. Ia menyentakkan tangan, tak ingin lama-lama dipegang oleh orang asing itu."A-anu, sepatunya kebuka. Tapi nggak papa, rumahku dekat sini kok." Ia buru-buru ingin pergi meninggalkan pria itu, namun satu tangannya kini ditahan, membuat jantungnya kembali berdegup."Mau ke mana? Biar bisa kuantar sekalian.""Nggak, aku bisa sendiri." Delia buru-buru pergi dari hadapannya.Pria itu tak tinggal diam. Dikejarnya Delia yang berjalan cepat di depan sana. Ia menghadang langkah cantik sang janda muda itu."Ayo ikut aku," ajaknya lagi sambil menggandeng tangan Delia."Kamu apa-apaan! Kita nggak saling kenal, kenapa kamu malah maksa?!"Pria itu tersenyum, lalu menggandeng D

  • Menjerat Mantan Istri   Ancaman

    Pada malam harinya, Putri pergi dari penginapan seorang diri. Tiba-tiba, ia malah bertemu dengan pria yang ingin mengganggunya malam itu."Hai cantik, kita bertemu lagi."Putri mengingat kejadian itu, namun ia tak bisa mengingat semuanya, karena waktu itu seperti ada yang memukulnya, lalu ia tersadar tak jauh dari penginapan. Putri sedikit panik, ia buru-buru pergi dari hadapan orang itu."Tunggu, mau ke mana kamu?" tanya dia lagi."Lepaskan aku, jangan coba-coba pegang! Tanganku ini halus tauuu! Kamu mau celaka in aku lagi?""Celakain kamu? Kamu lupa, waktu itu kamu juga kabur, dan tiba-tiba kamu sudah digendong oleh pria." Ia mengernyitkan keningnya."P-Pria?" Putri berusaha mengingat kejadian kemarin, tapi pikirannya begitu sulit untuk mengingatnya. "Iya? Dia siapa? Pacar kamu?" Pria itu mendekat ke arah Putri. Hingga wajah mereka kini bertemu.Dug! Jantung Putri serasa meledak, saat ia sadar kalau ternyata pria itu tampan juga. Namun Putri tidak mau terpesona oleh pria itu, ia in

  • Menjerat Mantan Istri   Dia Duda

    Delia hampir menahan nafas, saat Deff berada di dekat pintu mobil itu. Bu Diana buru-buru ke sana, lalu menghadang Deff."Ada apa Tuan Deff?""Siapa di dalam?" tanya Deff dingin dan penasaran."Oh, itu keponakan saya. Oh ya, gimana jeruknya tadi?" Bu Diana berbohong karena ingin mengalihkan pembicaraan. Ia juga ingin urusannya dengan Deff cepat selesai."Lumayan, mulai besok kami akan ambil jeruk di kebun anda.""Wah, benarkah? Senang sekali bekerjasama dengan anda. Tapi gimana dengan tanah itu? Apa mau lihat-lihat dulu?""Tidak perlu, nanti biar asisten saya yang melihatnya.""Hmm, oke kalau begitu, jadi nggak enak bicara di sini. Ayo kita masuk ke butik. Kita minum-minum dulu di dalam.""Maaf, kami juga buru-buru. Masih ada urusan penting yang mesti diselesaikan. Permisi, ucap Deff usai menyalami tangan bu Diana. Setelah itu, ia gegas menuju mobilnya dan diikuti oleh asistennya.Setelah kepergian Deff, bu Diana kembali menemui Delia. Delia yang tadinya khawatir, kini sudah terlihat

  • Menjerat Mantan Istri   Kejutan

    Di kediaman Bu Diana, Delia sedang berkutat di dapur, ia tengah membantu bibi menyiapkan sarapan pagi untuk mereka semua."Nggak usah, Non. Biar Bibi aja.""Nggak papa, Bi. Lagian aku nggak ada kegiatan, sepi tau.""Walah, Non. Bibi juga nggak ada kegiatan kalau semuanya dikerjakan Non Delia, lah apa kata nyonya?""Ya nggak ada apa-apa." Delia tertawa, memecahkan keheningan di pagi itu. Bu Diana juga begitu senang, karena Delia adalah wanita yang rajin, tak sia-sia beliau membawanya ke sini. Ia juga mudah akrab dengan Bibi."Oh ya, Non. Keluarga Non tinggal di mana?" tanya Bibi."Jakarta Selatan, Bi." Delia menjawab sambil tersenyum."Non udah kabarin, kalau Non ada di sini? Siapa tau suami Non nyariin.""Ekh." Delia tersedak mendengar penuturan Bibi. Ia jadi merasa kurang nyaman dengan pertanyaan ini, tak ingin membuka jati dirinya terlalu jauh, kecuali bu Diana."Bi, ada yang nyariin tuh!" perintah bu Diana tiba-tiba, menghentikan pembicaraan mereka barusan."Siapa Nyonya?""Nggak t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status