Share

23. Nomer Asing

Author: Bai_Nara
last update Last Updated: 2025-06-23 05:54:53

Urusan Kost selesai dan Mas Arnaf sudah membayar DP-nya, kami pun memutuskan kembali ke hotel. Sampai sana, kami langsung membersihkan diri.

Aku langsung rebahan, rasanya lelah sekali. Gus Arnaf juga ikutan rebahan. Tapi, sudah kubilang kan? Napsu suamiku memang terlalu besar. Bukannya membiarkan aku beristirahat malah mengajakku bekerja sangat keras. Sejak tadi tangan dan bibirnya sudah nakal menjelajahi bagian tubuhku.

"Njenengan ya, emang gak bisa lihat aku santai."

"Gak bisa. Ingat tujuan kita ke sini, ngurusin urusan kuliah kamu dan bulan madu. Karena semua urusan sudah beres saatnya kita bulan madu," ucapnya sambil melucuti kain yang menempel pada tubuhku.

"Dasar mesum," ucapku sambil menarik hidungnya yang mancung. Aku sangat menyukai hidung mancung suamiku. Aku berharap kalau punya anak, semua anakku meniru hidung Gus Arnaf yang bak papan luncur beda denganku yang tergolong mungil meski bukan kategori pesek juga.

"Mesum sama istri sendiri itu bagus tahu."

"Awas saja mes
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Meraih Cinta Mantan Istri (Kesempatan Kedua)   25. Jalan-Jalan

    "Kamu mau beli apa?""Daster palingan Mas.""Buat Alina sama Ulya juga?""Iya, buat Umi juga.""Oke."Dasarnya aku wanita, ya aku seperti wanita kebanyakan. Kalab kalau sudah perihal belanja. Beruntung suamiku tidak masalah, bahkan dengan ikut antusias membantuku memilihkan model daster untuk aku, dan tiga wanita terkasihnya yang lain. Bahkan, tak lupa kami membeli daster-daster lucu untuk Keisya. Setelah semua urusan di Unnes maupun di Undip selesai, Gus Arnaf tak langsung membawaku pulang. Aku langsung dibawanya menuju ke Jogja. Rupanya dia benar-benar memanfaatkan ijin cutinya dengan baik. Kami berencana di sini selama satu hari satu malam. Besok baru pulang ke rumah."Kamu sayang banget sama Keisya." Gus Arnaf mengomentariku yang tengah asik memilih daster untuk anak-anak."Keisya gemesin tahu gak sih, Mas. Pokoknya tiap liat baju anak cewek, aku selalu ingatnya Keisya.""Alina bisa cemburu kamu duain dia loh.""Dih. Bilang aja Mas Arnaf yang cemburu.""Gak kok. Aku malah seneng l

  • Meraih Cinta Mantan Istri (Kesempatan Kedua)   24. Cerita Gus Arnaf

    Aku sedang membelai pria yang berubah manja kalau kami hanya berdua seperti ini. Gus Arnaf suka sekali menaruh kepalanya di pangkuanku sambil rebahan. Saat aku sedang membelai kepalanya, aku menemukan bekas luka di area kepala sebelah kanan. "Mas." "Hem." "Aku kok baru sadar ini, di kepalamu ada bekas luka, mana cukup besar lagi." "Oh itu bekas kecelakaan." "Njenengan pernah kecelakaan?" "Waktu mau KKN. Aku sama tiga teman yang satu tempat sama aku, berencana mengunjungi tempat KKN dulu. Ceritanya biar kita tahu tempatnya dimana, lokasinya kayak apa, masyarakatnya gimana gitu. Nah, kita akhirnya memutuskan naik mobil. Aku yang jadi sopir. Tapi ... baru juga setengah jalan, kami terlibat kecelakaan. Mobil kita disalip tapi yang nyalip kaget karena dari arah berlawanan ada truk. Banting setir deh, ke kiri. Nah, waktu itu aku yang lagi nyetir langsung kena hantam dari mobil yang nabrak kita. Aku gak sempat menghindar karena kejadiannya cepet banget." "Innalilahi, semua tema

  • Meraih Cinta Mantan Istri (Kesempatan Kedua)   23. Nomer Asing

    Urusan Kost selesai dan Mas Arnaf sudah membayar DP-nya, kami pun memutuskan kembali ke hotel. Sampai sana, kami langsung membersihkan diri. Aku langsung rebahan, rasanya lelah sekali. Gus Arnaf juga ikutan rebahan. Tapi, sudah kubilang kan? Napsu suamiku memang terlalu besar. Bukannya membiarkan aku beristirahat malah mengajakku bekerja sangat keras. Sejak tadi tangan dan bibirnya sudah nakal menjelajahi bagian tubuhku. "Njenengan ya, emang gak bisa lihat aku santai." "Gak bisa. Ingat tujuan kita ke sini, ngurusin urusan kuliah kamu dan bulan madu. Karena semua urusan sudah beres saatnya kita bulan madu," ucapnya sambil melucuti kain yang menempel pada tubuhku. "Dasar mesum," ucapku sambil menarik hidungnya yang mancung. Aku sangat menyukai hidung mancung suamiku. Aku berharap kalau punya anak, semua anakku meniru hidung Gus Arnaf yang bak papan luncur beda denganku yang tergolong mungil meski bukan kategori pesek juga. "Mesum sama istri sendiri itu bagus tahu." "Awas saja mes

  • Meraih Cinta Mantan Istri (Kesempatan Kedua)   22. Siapa Dia?

    Rasanya sudah lama sekali aku tak merasakan rasanya disayangi oleh seorang lelaki. Sejak kecil, aku sudah kehilangan sosok ayahku. Sehingga mendapatkan limpahan kasih sayang dan perhatian dari lelaki yang kini bergelar suamiku rasanya menyenangkan sekali. Selama ini aku pikir dia hanya lelaki ketus, dingin dan galak. Ternyata ada banyak sisi yang tidak kuketahui tentang dirinya. Di balik sikap cueknya, ternyata Gus Arnaf adalah lelaki yang perhatian dan penyayang. Tanpa terasa waktu terus berlalu. Sudah tiga bulan aku menjadi istrinya. Selama dua bulan terakhir, hubungan kami yang baik mengantarkan hal-hal yang baik pula untukku. Aku juga sudah selesai ujian hafizoh. Dan mau tak mau aku harus berterima kasih pada suamiku, berkat dia yang meluangkan waktunya yang super sibuk untuk membantu, aku jadi mudah menyelesaikan hapalan. Masalah kuliah juga sudah beres.Setelah melakukan berbagai proses panjang, kini aku resmi diterima di Unnes untuk jurusan pendidikan IPA. Bulan Agustus mulai

  • Meraih Cinta Mantan Istri (Kesempatan Kedua)   21. Segede Apa?

    Sejak tadi aku benar-benar harus berusaha menahan diri untuk tidak bersuara apalagi mendesah. Sejak malam pertama tiga hari yang lalu, Gus Arnaf tidak pernah mau melepasku. Dia seperti lelaki yang begitu lapar, mengajakku bercinta terus setiap ada waktu luang. Terhitung di hari minggu ini, sudah tiga kali dia menyentuhku sedari semalam dan kini malah sengaja memojokkanku di sofa setelah aku pulang dari pengajian sore di pondok. Aku mengerang, sejak tadi Gus Arnaf sedang memainkan dadaku. Aku sudah mencoba menjauhkan wajahnya, tetapi dia tidak mau lepas. "Mas, berhenti," ucapku sambil menjauhkan wajahnya dari dadaku. "Gak mau. Kamu gak lihat aku lagi kehausan." "Ya minum, Mas. Aku ambilin air." "Aku gak mau air, kopi atau apa pun. Pokoknya ini lagi jadi favoritku," ucapnya dan kembali bermain di atas dadaku dengan mulut, lidah bahkan tangannya. "Apa njenengan gak puas? Hari libur bukannya aku santai, njenengan malah ginian aku terus loh. Gak tahu apa, kalau itunya aku sa

  • Meraih Cinta Mantan Istri (Kesempatan Kedua)   20. Memberi Hak

    Sebuah pelukan datang dari arah belakangku. Sedikit kaget namun tak mencoba melepasnya. "Baru pulang Gus?""Mas."Aku tersenyum mendengar nada merajuk dalam suaranya. "Kamu udah makan?" tanyanya. "Udah. Mas?""Udah. Sama Ari dan Mala. Keisya juga. Dia malah nanyain kamu mulu."Aku tersenyum. Rupanya dia sedang berusaha jujur padaku. Keheningan melanda kami berdua. Posisi kami pun masih sama tiduran dengan dia memelukku dari belakang. Jujur aku tak berani berbalik, karena jika hal itu kulakukan maka kami akan saling bertatapan dan aku malu. Lama kami terdiam, sesekali kudengar suara helaan napas dari Gus Arnaf. Entah kenapa, dari suara helaan napasnya dia seperti sedang tersiksa. "Mas, njenengan kenapa?" Aku tak tahan untuk bertanya. "Gak papa. Udah tidur lagi."Aku pun tidak bertanya lagi. Tapi makin lama, helaan napas Gus Arnaf makin terdengar. Dia seperti sedang tersiksa akan sesuatu."Mas." Aku sedikit memiringkan badan namun Gus Arnaf mencegahku berbalik. "Jangan berbalik,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status