Share

Dijebak Denise

Biji mataku yang tetiba membulat, menatapnya dengan sedikit bara emosi.

Dia langsung kubuat mengernyit. Muka segarnya pun terus menunggu penjelasan tambahanku.

“Udah sana, keburu telat lu!”

Kutendang saja roda belakangnya. Lekas-lekas dia memainkan tuas gasnya lagi dan menderu gesit sesuai pintaku barusan.

Aku kemudian berbalik dan mengejar keterlambatanku sendiri.

“PAAAK! TUNGGU!” sergah ke petugas keamanan yang hendak mengunci rapat pintu pagar sekolahan. Dia bahkan berkomat-kamit kesal saat kutarik paksa pintu itu agar bisa menyusup di antara gerai harmonikanya.

“GOBLOK!” umpat dalam hati tiba-tiba.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status