Share

Panik yang Mendebarkan

Tiba-tiba dikatup oleh bibir ranumnya.

Dan tanpa kuduga-duga, satu tangannya tahu-tahu melesat turun lalu meremas sesuatu yang mengeras serta menegang di bawah sana.

Mataku sontak mendelik!

“Ahhh….” desahku menikmati.

Dalam kecupan yang masih menempel itu, Denise terperangah oleh sensasi yang dirasakannya barusan. Binar matanya seketika meluap bahagia. Lalu, sambil tertawa girang nan jinak, bibir seksinya segera melahap bibirku lagi dengan lebih bergelora.

“AAAAAhhhhh…. My babe, Please … Give it to me..”

“Nis!” Sergahku berusaha menolaknya, tapi gadis itu malah semakin meliuk liar dan kembali menarik tempurung kepalaku hingg

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status