Share

Jebakan Batman

Carlitta tersenyum dengan bibir tipisnya yang begitu seksi.

Aku sampai terhenyak ke dalam pesonanya itu. Bibir yang begitu mengkilap dengan warna merah muda yang membuat birahiku beriak-riak.

Ditambah lagi liuk pinggulnya yang begitu elok membentuk.

"Alamak. Kenapa ini tante sekarang jadi enak dipandang ya?" decak batinku.

“Tidak perlu,” jawabnya.

“Jangan gitu. Gua harus bisa berterima kasih.”

Wanita itu pun terkekeh kecil.

“Jangan sok gaya. Mana ada sih cowok begundal yang benar-benar romantis dan tulus?”

“Hahahahaha.”

“Atau, karena kamu baru menang taruhan?” lanjutnya yang sedikit nakal. Satu kelopak matanya berkedip genit di hadapanku.

“Mungkin. Gimana? Mau kan?"

“Hmmm…” Carlitta berpikir sejenak seolah itu adalah pilihan yang amat sulit. Lalu bibirnya berucap kembali.

“Ok. Rejeki tidak boleh ditolak. Pamali.”

“Kamu mau apa?” tanyaku sambil meremas-remas jemarinya yang begitu halus.

“Duitnya kan cuma sepuluh juta. Jangan sok kaya deh.”

“Segitu juga duit. Kalo buat beli lontong–”

“H
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status