Share

Jebakan Denise

"Tapi apa? Cukup ya. Saya rasa tidak perlu penjelasan lagi."

"Pak.. Pak.. Tapi-"

Pria itu kemudian maju lebih dekat ke arahku.

"Sebaiknya Anda pergi dari sini, atau mau saya panggil keamanan?" katanya dengan mata melotot dan nada yang mengancam.

Aku mendengus di depannya. Tak peduli dan merasa tidak takut dengan ucapannya barusan.

"Anda juga. Silahkan pergi."

"Tap-Maafkan sa-kami ya, Pak," kata gadis satu kelompokku itu.

Dia berjalan gontai ke sampingku, namun tak lama ia memutar kembali.

"Pak. Mohon dipertimbangkan tawaran saya ya. Jika bukan Bapak yang terlibat, kiranya siapa lagi yang masih memiliki nurani yang tulus."

"Nanti saya pikirkan kembali. Tapi tidak untuk saat ini. Silahkan pergi. Jika saya butuh, akan saya kontak."

"Ba-baik, Pak. Terima kasih."

"Kita balik? Udahan?"

Gadis itu menatapku dengan amat kesal. Lalu dia melengos begitu saja.

Aku masih bersitatap dengan pria berdasi yang kemudian merapikan barang-barangnya yang berserakan. Dibantu dua pramuniaganya yang sesekali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status