Share

Dua Puluh Sembilan

Tak menggubris apa yang diinginkan Sandrina, Bastian tetap membawa sang istri ke rumah sakit lain. Ia tak mau mengambil risiko menghadapi dua wanita sekaligus. Lagi pula rumah sakit dan dokter kandungan yang di rekomendasikan Indah pun cukup bagus. 

Sandrina masih saja masam saat Bastian membawanya ke rumah sakit berbeda. Akan tetapi pria itu tak mau mengambil pusing. 

Mereka langsung menunggu antrian setelah mendaftar. Bastian mencoba mengajak bicara Sandrina, tapi ia tetap diam saja. Apalagi saat ia mencoba mengajak bicara lagi, Sandrina memasang wajah masam.

“Aku harus bagaimana lagi, kamu bilang aku harus jadi suami siaga, tapi kamu malah mendiamkan aku.” 

“Rumah sakit ini bagus,” ujar Bastian lagi. 

“Ia bagus karena nggak ada Alika bukan?” 

Jawaban Sandrina membuat Bastian tercengang. Ia mencoba mengalihkan pembicaraan, tapi tetap saja masih sama. Sandrina diam seribu bahasa.

Mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status