Share

Tak Peduli

Author: Devidee17
last update Last Updated: 2022-12-22 02:54:49

Bab 4

(PoV Serena)

Tania mengulas senyum, begitu juga dengan keluarga Mas Irwan yang menyambut dia dengan hangat. Seperti bagian anggota keluarga di sini.

Kebaya milik Tania bagus tidak seperti punyaku yang koyak sendiri.

"Bagus kebayamu ya?" ujarku dan mendekati Tania. Dan sekilas melirik Mas Irwan yang masih memperhatikan dia.

Tania menatapku seperti keheranan, karena aku menghampiri dan melihat kebaya yang ia pegang.

Aku menyambar kebaya itu dari tangannya, secara spontan. Hingga ia tak bisa mencegah.

"Kenapa kebaya dia sama dengan kalian, bahannya bagus. Gak koyak, sedangkan punyaku kenapa koyak?" aku menoleh dan menatap Amira yang berdiri di sebelah Ibunya.

"Punyaku, bahannya juga murahan. Katamu kehabisan bahan, kenapa untuk dia ada? Gak habis bahannya!" aku mencerca Amira hingga dia tampak kesulitan akan menjawab.

Aku mengembalikan lagi kebaya itu pada Tania. Dan meraih tas yang tadi aku taruh di atas meja. Setelah drama uang ketinggalan, padahal aku berbohong agar mereka tak bisa mendapatkan uang itu.

Karena uangnya sudah aku titipkan di rumah Ibu. Dan menaruhnya di kamarku.

"Ngambek nih, ceritanya!" celetuk Mbak Iza dan mencebik.

Salah satu dari mereka mulai menunjukkan aslinya. Aku ingin lihat, bagaimana satu persatu sikap asli mereka keluar.

"Aku gak tau Mbak, karena penjahitnya ngabarin dadakan. Dan kebaya itu sudah di kasih nama sesuai ukuran, kan kemarin sudah di ukur!" ujar Amira.

"Tapi kamu gak pernah minta ukuran, Mbak!" ternyata memang aku kan yang di sisihkan.

"A-Aku..," Amira tergagap dan mungkin sedang mencari jawaban yang tepat.

"Sudahlah jangan di perbesar, nanti kamu bisa kan beli kebaya sendiri Serena. Berapa sih harganya, paling gak nyampe lima ratus ribu!" ucap Ibu menengahi.

Mungkin mereka akan anggap aku berlebihan, karena merasa di sisihkan. Toh memang kenyataannya, bahkan aku dilarang hadir pada acara lamaran nanti.

Mereka tidak tahu perasaan sakitnya bagaimana.

"Benar, jangan terlalu lebay sih Ser, kamu bisa beli nanti di online shop juga banyak kebaya yang warnanya sama, kamu beli aja di sana. Kan masih dua hari lagi acaranya," ujar Mbak Iza menimpali.

"Jangan apa-apa di bikin drama, kita di sini keluarga. Gak enak kan kalau ribut, cuma karena kebaya seragam lamaran. Legowo aja," ucap Reva Kakak iparku anak kedua Ibu mertua.

Bijak sekali dia bicara, padahal di grup WA dia ikut mem-bully. Dasar muka dua semuanya.

"Kamu belum kenal Tania, ya Ser? Dia ini anak Pak Lurah di sini. Amira kan teman dekatnya, jadi wajar kalau dia ikut di beri juga," tukas Mbak Iza memperkenalkan perempuan itu padaku.

"Udah ah, kenapa jadi salah paham begini. Ini acaraku, jangan sampai karena mood satu orang yang merasa di bedakan, rencana acaraku jadi berantakan! Mending Mbak gak usah hadir deh, kalau Baper!" ucap Amira menyorotku dengan kesal.

Akhirnya keluar juga aslimu.

"Iya, aku gak akan hadir. Maaf jika kamu merasa terganggu dengan sikapku barusan, aku tidak mau ribut, hanya bertanya," ucapku.

Ibu menyikut lengan Amira.

"Serena, kamu mau kemana?" tanya Ibu ketika aku melangkahkan kaki mau keluar dari rumah ini.

"Sayang!" Mas Irwan ikut memanggilku.

"Mau pulang, Bu!" jawabku.

"Kamu mau ambil uang yang ketinggalan ya?" Ibu bertanya.

Masih mengharapkan uangku, bukannya dia meluruskan keadaan. Tentang aku yang dilarang datang. Tampaknya ibu tak peduli dengan hal itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Siti Aminah
ga usah hadir aj serena dan jangan diksi perhiasannya jga kyanya irwan mau ngelamar tania tuh serena mesti dtang diam2 pas lamaran si amira nyamar aj penampilannya serena agar ga ketauan sm kkuarganya si irwan yg benalu dan suami pecundang
goodnovel comment avatar
Isabella
jangan kasih Serena keluarga gila mau uang tapi yg punya uang di tipu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mertua Melarangku Datang Di Acara Lamaran   Tamat

    TamatPoV (3)"Mbak Iza, tunggu kamu. Kamu tidak akan lolos!" pekik Amira dan perasaan bencinya pada Iza. Sudah tak bisa di ungkapkan lagi. Tak ada kata maaf lagi, karena ia tak mau memberikan kebaikan pada Iza. Seorang penghianat. Yang meminta tolong ketika ada butuh saja. **Amira menggunakan video yang dikirimkan oleh Rizki. Sebagai laporan pada polisi. Agar pelaku yang merencanakan pembunuhan Darmawan bisa segera ditangkap. Rizki pada akhirnya meninggalkan Tania. Dia sengaja melakukan itu, agar Tania masuk penjara dan minta kembali pada Amira. Karena kebaikan yang dilakukan oleh Rizki. Membuat Amira luluh dan mau kembali, menerima pria itu. Namun ia belum mau menikah dengan Rizki.Amira masih ingin meyakinkan diri, jika Rizki adalah orang yang tepat atau tidak. Mengingat saat mereka akad nikah dulu. Pernikahan itu tidak sah, di dalam keadaan Amira yang sedang hamil. Rizki ikut sedih dengan apa yang menimpa Amira yang kehilangan, bayinya. Yang meninggal di dalam kandungan. Riz

  • Mertua Melarangku Datang Di Acara Lamaran   Kalap

    Pov (3)"Sayang, kenapa?" Irwan menepuk bahu Serena dari belakang, membuat istrinya itu reflek menoleh. Serena meletakkan telunjuknya di ujung bibir. "Kenapa?" tanya Irwan lirih dan mengerutkan dahinya. Melihat respon istrinya."Kamu sedang menguping?" ucap Irwan yang melihat gelagat aneh dari Serena. "I-Iya Mas, aku sedang. Hem.. Sini deh, Mas!" Serena justru menarik tangan suaminya, untuk menjauh dari depan kamar Iza. "Mas tahu, apa yang aku dengarkan tadi?" ujar Serena."Tidak tahu-lah! Apa sih sayang? Ada hal penting?" "Ada sesuatu yang mencurigakan, Mas!""Apa yang mencurigakan?" Irwan mulai serius. "Ucapan Mbak Iza sangat mencurigakan, sepertinya kakakmu itu ada di balik kematian Pak Lurah, yang mendadak itu!" tukas Serena. "Maksudmu? Jelaskan dengan benar sayang, aku tidak mengerti ucapanmu, yang sepotong-potong!" "Kamu ini mas, susah sekali menangkap maksud ucapanku. Aku tadi mendengar Mbak Iza bicara, dari telepon. Ketika aku membantu menyisir rambutnya, dia mendapatk

  • Mertua Melarangku Datang Di Acara Lamaran   Rahasia

    PoV SerenaAku mencari warga, yang mungkin kebetulan sedang lewat. Untuk meminta pertolongan, agar Mbak Iza segera di selamatkan.Siapa yang menyangka ini bisa terjadi pada Mbak Iza. Tiba-tiba saja mendapatkan kabar, dia akan dibunuh oleh suaminya sendiri.Sungguh kejam Mas Gunawan melakukan KDRT pada istrinya, bukan lagi KDRT tapi rencana pembunuhan.Jangan sampai itu terjadi. Di malam seperti ini pasti banyak orang yang ada di rumah, waktunya bersantai dengan keluarga. Dengan membawa perut yang sudah mulai membesar, dan membuatku kesusahan berjalan cepat. Untuk meminta pertolongan.**Beberapa saat aku kembali membawa beberapa warga, yang memang tadi aku panggil, untuk membantu Mas Irwan mendobrak pintu itu. Aku belum sempat ke rumah pak RT. Yang terpenting sekarang adalah, menyelamatkan Mbak Iza. Dari kengerian suaminya sendiri.Bagaimana tetangga akan bisa mendengar, permintaan tolongnya. Suara jeritan Mbak Iza saja terdengar samar-samar, mungkin dia berada di belakang rumah. Sed

  • Mertua Melarangku Datang Di Acara Lamaran   Kalap

    PoV (3)"Bayiku meninggal, Mas!" jawab Amira dan terdengar terisak. Irwan belum mengetahui tentang ini."Maksudmu, bagaimana. Kamu sudah melahirkan Amira, kapan?" tanya Irwan yang baru saja mengetahui, tentang meninggalnya bayi Amira."Aku mengalami pecah ketuban sebelum waktunya, dan harus menjalani operasi untuk menyelamatkan bayiku. Tapi bayiu tidak selamat Mas, dia sudah meninggal di dalam rahim. Sebelum dikeluarkan, kamu tidak ada datang ke sini, justru sedang berbelanja dengan istrimu. Apa kamu tidak mempunyai empati lagi Mas, padaku? Aku baru saja kehilangan anakku, dan kalian sedang bersukacita membeli perlengkapan bayi!" cerocos Amira yang menyudutkan Irwan.Membuat Irwan seolah menjadi kakak yang kejam padanya."Sungguh Amira, mas tidak tahu dengan apa yang menimpamu. Nanti mas dan Mbak Serena akan ke sana, untuk menjenguk kamu," ujar Irwan."Tidak perlu kamu jenguk aku, jika kamu membawa istrimu itu!" tolak Amira masih bersikap angkuh."Cukup Amira! Di keadaan seperti ini

  • Mertua Melarangku Datang Di Acara Lamaran   Mengadu

    PoV (3)"Sadar Iza! Apa yang kamu lakukan ini salah!" teriak Gunawan mencoba menyadarkan Iza yang kalap. "Harusnya kamu Mas yang sadar! Dirimu yang melakukan kesalahan, menikah lagi tanpa izinku. Aku tidak pernah akan mau dipoligami, sampai kapanpun itu!" Iza menunjuk wajah suaminya menggunakan pisau, sedikit lagi pisau itu sudah mengenai kulit wajah Gunawan.Membuat pria itu tertegun dan gugup."Kamu maju selangkah saja, maka aku akan melukaimu!" ancam Iza dengan matanya penuh kilat kemarahan."Turunkan pisau itu Iza," pinta Gunawan dengan suara yang hampir tercekat. "Aku tidak akan menurunkannya! Jangan berani bergerak!""Kita bisa bicarakan ini dengan baik-baik," Gunawan mencoba menegosiasi. "Bicarakan dengan baik? Apa yang baik, kamu mau mengusirku dengan Vino dari rumah ini. Kamu tidak bisa melakukan itu Mas, aku tidak akan mau mengalah dengan perempuan ini. Siapa dia, yang baru saja datang ke rumah ini dan ingin merebut semua milikku. Kamu mengancamku kan Mas, ingin melaporka

  • Mertua Melarangku Datang Di Acara Lamaran   Untukmu, Mas!

    Untukmu, Mas!Amira dibawa ke rumah sakit, setelah mengalami pecah ketuban di usia kandungan yang yang masih berjalan 7 bulan. Ada kendala pada kehamilan Amira. Yang ng disampaikan oleh Dokter. Secepatnya ia harus di operasi Caesar demi keselamatan ibu dan bayi. Puspa menghubungi Irwan. Agar putranya itu datang ke rumah sakit. Namun ponsel Irwan tidak aktif."Kenapa nomornya tidak aktif, di saat genting seperti ini!" Puspa menggerutu, kemudian mencoba menghubungi kembali.Tetap saja nomor Irwan masih tidak aktif. Perempuan paruh baya itu, tangannya mulai berkeringat karena gugup.Kali ini Puspa mencari nomor Serena.Reva berjalan tergesa-gesa menuju rumah sakit."Di mana Amira, Bu?" tanya Reva dengan raut wajah khawatir. "Amira sedang di IGD. Dia akan segera dioperasi!" jawab Puspa. "Operasi?" ulang Reva memastikan."Keadaan janinnya mengkhawatirkan, ketubannya sudah pecah dan dikhawatirkan, akan semakin mengering jika tidak dilakukan tindakan operasi secepatnya. Ibu takut terjadi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status