Share

Bab12_Resah

BAB 12

[Sayang, ayolah ....] Kembali Dazel mendesak Airin.

“A—aku, Zel ....”

[Sayang, aku tau kamu juga menginginkannya, ‘kan? Ya? Aku ke kamarmu sekarang, ya? Tunggu aku.]

“Jangan, Zel ... biar aku yang ke kamarmu.”

[What? Seriously? Kamu mau ke sini?]

“Ya, aku turun sekarang.

[Ok, Sayang, aku tunggu di kamar 603, ya.]

“Oke.”

Airin segera menutup teleponnya, dadanya bergemuruh hebat. Ia tak percaya dengan apa yang diucapkannya barusan. Wanita itu masih ragu dengan keputusan yang baru saja diambilnya. Haruskan ia menepati ucapannya dan menemui Dazel di kamarnya? Dalam rasa bimbangnya ia berjalan mondar-mandir sampai sekitar sepuluh menit kemudian ponselnya kembali berdering, rupanya Dazel sudah tak sabar menanti kedatangannya.

Airin menarik napas panjang lalu mengembuskannya perlahan. Wanita rupawan itu kembali mengganti baju tidur yang ia kenakan dengan pakaian yang dipakai tadi saat menemui Dazel di kafe. Dengan sangat berhati-hati dan debaran dada yang semakin tak menentu, ia lal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status