Share

5.Mengorek informasi 2

Albi pun masih terus berjalan mengikuti arahan warga yang tadi di temuinya.

Hingga ia menemukan rumah yang di tujunya.

"Rumahnya bagus ! Tapi,kenapa Bi Ijah masih berjualan keliling ya ! Mungkin ia punya alasan sendiri" Albi berbicara dalam hati karena merasa heran.

Dilihatnya Bi Ijah sedang mengawasi beberapa cucu-cucunya di sekitaran teras rumahnya.

" Assalammu'alaikum " sapa Albi dengan ramah .

"Wa'alaikum salam " jawab Bi Ijah dengan ramah.

"Eh...nak Albi ayo,sini masuk !"Bi Ijah dengan ramah mempersilahkan tamunya masuk.

"Ganggu gak bi" tanya Albi pelan takut kalau kedatangannya mengganggu yang punya rumah.

"Nggak ganggu ! Bibi senang nak Albi mau  berkunjung kesini !" Jawab kembali Bi Ijah dengan ramah.

"Sana...main sama yang lain dulu !" Bi ijah menyuruh cucu-cucunya untuk tidak berada di ruang tamu.

" Nanti bibi buatkan minum dulu ya " Bi Ijah undur diri pada tamunya.

Tak lama Bi Ijah pun kembali membawa minuman untuk di suguhkan kepada tamunya.

" Bi,saya gak mau bertele-teke ! Maksud kedatangan saya kesini hanya untuk mencari informasi tentang saya dan keluarga saya !" Albi menjelaskan maksud kedatangannya.

" Maksud saya,saya tidak mengerti kenapa ke lima saudara ibu seperti terlihat kurang senang dengan ibu dan bapak saya !"Albi ingin mengetahui lebih dalam lagi.

" Saudara yang mana dulu ! Semua saudara ibumu ada lima !" TanyaBi Ijah kembali.

" Semuanya !apa bibi tahu juga saya di pisahkan karena apa alasannya ?"tanya Albi masih penasaran.

" Saya kabur dari rumah bi, sungguh saya menyesali telah berbuat dzalim pada kedua orang tua kandung saya karena saat itu saya  gak tahu ! Demi Allah Bi !" Kini cucuran air mata mengalir di sudut mata Albi bahwa ia menyesali perbuatannya.

" Boleh saya tahu alasannya Albi keluar dari rumah dulu !biar nanti saya tidak salah langkah !" Tanya Bi Ijah yang ingin tahu alasannya.

" Saya baru mengetahuinya sebulan yang lalu Bi,saat itu saya mendengar pembicaraan Pak Kimin yang sedang mengobrol dengan  Bi Rokayah isterinya dan dari situ saya memutuskan untuk berhenti kuliah dan berjanji pada diri saya sendiri untuk bisa mengembalikan data diri saya baik di Akte kelahiran,KTP atau di dokumen penting lainnya !" Albi ingin mengembalikan harga diri ibu dan bapaknya.

" Ibu Ningsih dan Pak Wawan lah yang saya inginkan di identitas mana pun !"tambah Albi.

" Apa yang kamu bilang benar semuanya! Sekarang saat nya lah kamu yang mengangkat ibu bapakmu kembali" Bi ijah memberi semangat pada Albi.

" Apa Ayah atau ibu angkat saya tahu rumah bibi yang sekarang !" Tanya Albi pasti.

"Bibi pastikan mereka tidak mengetahuinya karena sudah dua puluh lima tahun bibi tinggal di sini ! Dan kami belum pernah bertemu kembali" Bi Ijah menjawab agar Albi merasa tenang.

"Sudah lama ibumu di perlakukan tidak adil dari saat ia kecil pun sudah sering di pukuli ibunya sendiri ! Bibi sering melihat dia menangis sendiri di atas madrasah di belakang masjid ! Karena dulu Bibi sering membersihkan madrasah dan masjid !" Bi Ijah nenerawang kembali masa lalunya.

" Jika ada kesalahan sedikit saja maka ibunya akan melakukan pukulan ! Padahal ia anak yang pintar ! Di sekolah SD nya dulu ia selalu mendapatkan rangking kelas masuk ke dalam lima besar " 

" Ia anak yang tak banyak menuntut apa pun ! Dan ibumu pun tak pernah berani membantah semua perkataan ibunya karena ia sendiri sangat ketakutan ! Pukulan atau umpatan kasar selalu di dapatnya ! Tak ada kesan baik yang berarti yang di didapatkannya !" 

" Nenekmu dulu seorang buruh kecil ! Setiap tetangga yang menyuruhnya untuk bekerja pasti ia tak pernah menolaknya ! Sejak kecil ibumu lah yang mengurus rumah mulai dari menyapu,mengepel,mengistrika baju hingga mencuci piring dan menjaga ke empat adiknya !"

" Lalu Hari kemana kakaknya ?" Tanya Albi.

"Hari ia anak yang di manja ! Jika Ningsih harus menyelesaikan tugas pekerjaan rumah !maka,Hari hanya bersantai mendengarkan lagu musik di radio ! Hal yang paling sering bibi dengar adalah saat Ningsih meminta uang jajannya ! Sungguh bibi melihatnya sendiri ia tak diberi sepeser pun dan yang di beri hari ! Hal wajar bila Ningsih meminta  karena sudah lelah menjaga ke empat adiknya dan mengurus rumah"

" Kenapa Ibuku tak pernah melawan orang tuanya !" Tanya Albi.

" Pernah bibi juga menanyakan pertanyaan yang sama seperti yang kamu bicarakan barusan ! Jawabannya karena ia takut dosa bagaimanapun surga ada di telapak kaki ibu itu jawaban yang keluar dari mulut ibumu sendiri !"

" Padahal ibumu punya jasa yang besar untuk ke empat adiknya !"

" Jasa ? Jasa apa ? " Tanya Albi kembali.

" Kita ceritakan dulu tentang ibumu sampai selesai ! Jangan sampai kau mendengar setengahnya saja !"

" Lanjutkan lah Bi " 

" Umpatan atau sumpah serapah selau di dapatnya sampai ia sudah menikah dengan bapakmu !" 

" Dulu bapakmu punya usaha bengkel kecil-kecilan di depan teras rumah nenekmu ! Biaya makan sehari - hari ia tanggung ! Namun,karena pada dasarnya nenekmu tak pernah menyukai ibumu maka nama yang mencuat ke permukaan adalah Rika karena ia memiliki paras yang cantik rupawan "

" Ibumu selalu berkata bahwa apa - apa yang di dapatnya selalu dari Rika padahal nyatanya Ningsih pun ikut andil dalam memenuhi kehidupan keluarga " 

" Bengkel ayahmu yang sedang rame di umpatnya dengan perkataan kasar sampai kami para tetangga juga kesal dengan tingkahnya yang tak pernah berubah hingga bapakmu memilih tinggal di kontrakan dan menutup bengkel kecil miliknya "

"Dan Supri juga adik ibumu di ajari ayahmu cara membetulkan motor yang rusak namun sayang ajaran kebaikan di beri bapakmu dengan suka rela dan lemparan baju serta kamar yang di tempati Ningsih di jadikan kamar miliknya  itulah balasan yang Supri berikan "

" Bibi pernah bertanya kenapa kamu memilih keluar dari rumah ! Sayang ngontrak mending uangnya di tabung ! Dan ibumu menjawab bahwa hak nya sebagai ahli waris sudah terlepas dan sudah terucap dari mulut ibunya sejak ia duduk di bangku kelas empat SD dan sejak itu ia paham betul bahwa yang di ucapkan seorang ibu adalah do'a ! "

" Dan dalam setiap harinya ibumu selalu meng Aamiinkan ucapan nenekmu yang sudah tak bisa menjadi ahli waris !" 

" Jasa bapak ibumu tak pernah di anggap oleh nenekmu bahkan nama kedua orangtua kandungmu juga tak pernah berkibar dengan gagah !" 

" Nama ibu bapakmu di jelek-jelekkan oleh nenekmu ! Ya seperti itulah hidup ibarat pepatah yang mengatakan  habis manis sepah di buang "

" Jangan pernah berputus asa ! Angkatlah kembali derajat kedua orang tuamu ! Dan pastikan itu kibarkanlah kembali nama orang tuamu !" 

" Karena dari keduanya kamu terlahir ! Jika kamu berontak pun tak ada yang salah ! Teruskan berjuang !"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status