Home / Romansa / Misi Bertemu Cinta / 13. Alfatihah untukmu

Share

13. Alfatihah untukmu

Author: Alvin NH+
last update Huling Na-update: 2021-06-29 12:04:17

~Sepaket Alfatihah untuk beliau dalam tangis menyebut nama. Mengharap ridho dan Barakahnya dalam doa~

                                ♤♤♤

Embun di pagi buta.

Azan subuh berkumandang mengajak umat islam salat berjamaah. Para santri bersiap-siap merapikan pakaian beranjak ke masjid. Meluangkan waktu mengaji sambil menunggu Imam.

Robet merapikan peci, mempersiapkan diri menjemput Romo Kiyai. Berbesar hati memperlakukan beliau sebagai rasa terima kasih telah menemukan pasangan hidupnya. Rasa itu hanyut tenggelam menyelami pemandangan yang terjadi saat knop pintu terbuka lebar. Romo Kiyai bersimbah darah. Perlahan ia amati, darah menyebar ke kasur. Berceceran ke lantai. Pisau belati berwarna darah sebagai bukti apalagi yang mencengangkan sebuah kertas masih dipegang dengan berupa tulisan Imaz bercorak darah. Dan itu pula sebagai bukti kedua.

Jikalau rasa terima kasih berupa menjemput beliau, ia ganti menjadi Imam para santri di masjid. Berjalan menatap kosong namun tegang. Mereka memberi ruang jalan. Dikira salat dimulai, mereka berdiri membentuk saf. Namun mengejutkan, Robet berdiri berhadapan pada para jamaah. Tangannya bergetar memegang mikrofon.

Ia memberi salam. Bibir bergetar. Matanya berkaca-kaca. Mereka menjawabnya penuh tanda tanya.

"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun..." ucap Robet mengejutkan mereka, "telah berpulang ke rahmatullah....K.H. Abdul Musthofa. Semoga beliau diterima disisi Allah."

Seisi ruangan berteriak histeris. 

Menangis tersedu-sedu sampai ada yang jatuh pingsan. Disisi putri juga kaget dan langsung menangis. Terutama kesembilan putrinya berlari ke luar kamar masuk ke kamar beliau yang bersimbah darah.

Hujan air mata mengguyur pesantren Benang Biru.

Romo Kiyai berselimut darah akan disucikan dengan air ketenangan. Beliau diurus relawan santri putra untuk memandikan serta memberi pakaian terakhirnya; kain kafan.

Para nelayat turut berduka cita membawakan sumbangan. Bacaan surah yasin menggema di ruang tamu. Kesembilan putrinya terus terisak.

Khodam setia mendampingi mereka untuk menenangkan hati dan pikiran berupa kelembutan tangan  mengelus bahunya. Tidak pada Ning Fiyyah. Ia telah kehilangan dua orang yang dicintainya. Satunya menghilang karena menjadi buronan penjahat lalu satu-satunya kebahagiaan melengkapi keluarga, seorang ayah tiada untuk selamanya.

Tak sanggup melihat kematian beliau berakhir tragis. Robet yang bukan anak kandung merasa bersalah tidak bisa menjaga beliau. Dalam tekadnya, ia berjanji sebagai gantinya, ia akan menjaga pesantren. Mengurus kasus kematian beliau. Dan memberi hukuman yang berat karena telah membunuh beliau.

Deretan rekaman memori bersama beliau terputar sempurna dikalangan santri. Petuah beliau dengan semua senyuman dan keteduhan hati.

Dulu yang selalu berpakaian rapi ala santri duduk di depan santri-santri, menebar ketenteraman hati, kini berpakaian kain putih polos tanpa ekspresi. Tubuh beliau yang masih kuat menyampaikan ilmu kini kaku terpaku. 

Beliau yang mengajarkan mereka bacaan Alquran sampai handal melafadzkan kini terdiam mendengarkan mereka yang membacakan surah yasin. Mereka yang tak berani azan karena minimnya suara kini mereka percaya diri mengazani beliau.

Dan saat ini...

Tahlil berkeliaran menebar duka.

Beliau tidur di peristirahatan terakhir. 

Terbujur sangkar dalam liang lahat mengetat. Hati tak akan menghianati jika tak berbuat jahat. Allah pasti memberi ruang seluas samudera tanpa dihimpit bumi. Hanya berhati mulia bumi membukakan jalan.

Air mata membanjiri pelupuk mata mereka. Kenangan, perkataan, senyuman, dan pengorbanan beliau berakhir sampai disini. 

Batu nisan berdiri tegak di ujung pusara mengukir sejarah enam puluh lima tahun kehidupan beliau yang berliku-liku. Wafat beliau bertepatan disaat sang istri tiada. Makam mereka bersandingan persis saat dipelaminan.

                                      ***

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Misi Bertemu Cinta   63. Ketika cinta bertemu

    ~Kau pernah menjadi raja di hatiku, ketika rindu itu menggebu. Namun, justru Allah menjadikan aku permaisurimu ketika cinta itu bertemu~                                                 ***Pesawat jatuh terseret arus banjir di kawasan Var. Tim sar segera mengerahkan tenaganya untuk mengevakuasi korban penumpang yang ada di pesawat. Terdapat 12 yang tewas. Mereka membawa 12 mayat ke rumah sakit untuk dimandikan. Sementara yang lain denyut nadinya masih berdetak.Berita bencana badai besar di perancis sudah disiarkan diberbagai media. Berita itu terdengar juga di telinga keluarga Hilda, Robet dan Ning Fiyyah. "Ya Allah, bagaimana keadaan Hilda?" Kiyai Usman sungguh cemas. Abah Hilda sudah makin keriput. Hanya bisa duduk di kursi roda. Ditemani istrinya yang juga sudah beruban. "Semoga Hilda bisa diselamatkan yah," Umik menenangkan. Sampai di rumah sakit, 12 yang tewas dibawa ke kamar mayat. Petugas polisi menyelidik atas nama siapa

  • Misi Bertemu Cinta   62. Jodoh pasti bertemu

    ~Jika aku bukan jalanmu. Ku berhenti mengharapkanmu. Jika aku memang tercipta untukmu. Ku 'kan memilikimu. Jodoh pasti bertemu~                                                  ***Demi menyenangkan istri tercinta, akhirnya Robet mengajaknya bulan madu di luar negeri. Tepatnya di perancis. Sebelum berangkat, Hilda menyerahkan beberapa wisata yang ingin ia kunjungi, diantaranya; menara eiffel, sungai seine, jembatan gembok cinta atau pont des arts, dinding cinta atau Le Mur des Je T’aime, mobil 2cv, musium louvre, dan Jardin du Luxemburg atau taman bunga. "Ngidamnya banyak amat," goda Robet sambil mengendarai mobil menuju bandara. Sebelumnya mereka sudah berpamitan pada orang tua. Mereka mendoakan semoga Robet dan Hilda berhasil beribadah dengan penuh cinta di malam jum'at. Mereka saling tersipu. Jantung berdetak sudah tak menentu membayangkan akan beribadah penuh cinta di malam hari. "Memang itu yang aku idamkan, sayang," kata Hilda sambil

  • Misi Bertemu Cinta   61. Belajar mencintaimu

    ~Kecupan punggung tanganmu. Kecupan bibirku di dahimu. Belaian tanganmu mencuci kakiku. Tatapan matamu menyibak arti kecantikanmu. Dengan besanding bersamamu di pelaminan, inilah tahap awal belajar untuk mencintaimu~                                                        ***Selesai prosesi pernikahan, para tamu dipersilakan makan hidangan yang tersedia di kursi tamu undangan. Para tamu undangan memakannya dengan lahap. Tambah nikmat dengan diiringi sholawat banjari. Sementara mempelai putra dan putri duduk saling diam di pelaminan. "Aku memang seperti ini orangnya," kata Robet memulai perbincangan pada Hilda karena sedari tadi saling diam membisu. "Iya Gus. Aku tahu mungkin kau butuh waktu menerima pernikahan ini." Hilda memaklumi. Usai mereka menikmati hidangan makanannya, para tamu undangan dipersilakan sesi foto. Foto bersama teman-teman, kerabat dan yang paling utama adalah kedua keluarga mempelai. Selesai sesi foto, kedua m

  • Misi Bertemu Cinta   60. Surga di telapak kakimu

    ~بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ"Barakallahu laka wabaraka 'alaika wajama'a bainakuma fi khair""Semoga Allah memberi barakah kepadamu dan atasmu serta mengumpulkan kamu berdua dlm kebaikan." (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi)~***Robet merasa ada yang mereka sembunyikan. "Bu, ayah kemana? Kok aku sama sekali tidak mendengar suaranya?" Ningsih bingung harus menjawab apa. Ia pun terpaksa menjawab seadanya. "Ayah sedang mencari makanan." "Oh, begitu." Ningsih menahan air matanya. Sultan dan pihak kepolisian membawa satpam ke kantor untuk dimintai keterangan. Saat Sultan bertemu langsung dengan geng mafia. Dengan emosi, dia menampar mereka satu persatu. "Sebenarnya, siapa kalian sampai berusaha membunuh Robet?" Pihak polisi berusaha menenangkan Sultan dengan menyuruhnya duduk. Ray sebagai ketua geng tersenyum licik. "Kau mau tau siapa kita?" Ra

  • Misi Bertemu Cinta   59. Harta berharga Ningsih

    ~Kebahagianku adalah melihat Robet bahagia. Kesedihanku adalah melihat Robet sedih. Karena harta yang paling berharga adalah memiliki anak seperti Robet~                                              ---NINGSIH----                                                    ***Hilda mencoba menelponnya, namun tak dapat dihubungi. Jadi benar ia telah memblokir nomornya. Apa dia merasa sakit hati? Air mata Hilda meleleh. Ia kemudian terisak. Kenangan bersamanya sungguhlah banyak. Ketika saat pertama kali bertemu dengan dia. Di sebuah jembatan ampera, ia tak sengaja menabraknya. Itu semua karena kecerobohannya. Bangun kesiangan. Tidak sempat sarapan. "Kau baik-baik saja?" Saga justru menanyakan keadaannya. "Iya, aku baik-baik saja. Maaf ya, aku buru-buru." Hilda meraih tasnya yang tergeletak di sampingnya. Lalu, berlari masuk ke kelasnya. Pertemuan itu ketika Saga skripsi jurusan bahasa inggris. Ia tetap lanjut kuliahnya di jurusan

  • Misi Bertemu Cinta   58. Masa laluku bukan masa depanmu

    ~Ketika kedua kali aku mengucapkan Qobiltu, aku akan belajar untuk mencintaimu. Walau terkadang melawan hati sulit bagiku. Karena adanya keyakinan, aku percaya Allah yang memberi restu~                                        -----SAGA------                                                    ***Hal yang paling dinantikan Robet adalah bisa melihat. Ketika sudah lama ia menunggu antrian, akhirnya Dokter Thomas memanggilnya juga. Ningsih dan Sultan senang melihatnya. Mereka menunggunya di depan ruang operasi sambil berdoa. Kapten Richard masih memberi pertanyaan pada geng mafia itu. Ia belum puas jika tidak ada bukti. Maka, kalau sampai hari ini ia tak menjawab jujur lagi, ia akan mencari bukti bersama anggota-anggotanya. Petugas polisi membawa Ray lagi. Ia menatapnya dengan memutar bola matanya malas. Lalu, duduk. "Ray, jangan bosan-bosan mendengar pertanyaanku jika kau tidak mau jujur," kata Kapten Richard."Apalagi yang

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status