Share

Bab 89

Tubuh ini terlalu lemah jika ingin mengarungi samudara, bagaimana aku bisa menjalani bahtera rumah tangga jika berjalanpun kaki terasa melayang.

Sayup terdengar seseorang berbicara dengan suara yang keras. Siluet bayangan dari balik pintu bisa kulihat samar.

"Sudah, jangan hubungi aku lagi, aku sudah muak!"

Sosok sangat kucintai itu muncul dari balik pintu, wajahnya menyiratkan kekacaun yang luar biasa.

"Ada apa?" tanyaku lirih.

"Tidak, hanya masalah kecil," sahut laki-laki yang masih bergelar suamiku saat ini.

Aku membuang muka, mengalihkan pandangannya ketembok bercat putih yang tak menarik untuk diperhatikan. Itu lebih baik jika harus menatap manik matanya yang berkata bohong.

Tangan kekar membelai pipi kiriku dengan lembut, kemudian beralih kerambutku yang hanya tinggal beberapa helai.

Aku dapat merasakan pergerakan sesorang disampingku ini berbaring. Menempelkan dagunya dipundakku.

"Aku gak mau kamu ikut memikirkan apa yang harus aku lalui, aku tidak mau kamu terbebani dengan ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status