Misteri Diamnya Adikku

Misteri Diamnya Adikku

last updateLast Updated : 2024-12-19
By:  Lesta ViOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
2
1 rating. 1 review
7Chapters
677views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Misteri

Setelah 3 hari Adikku melahirkan, aku merasa ada yang janggal. Diamnya Adikku, dan renggekan nya setiap malam, membuatku ingin tau dan penasaran. Setelah kucari tahu, ternyata Adikku.

View More

Chapter 1

Suara Rintihan

"Kenapa jalanmu begitu Har?" tanya Retno Ibu dari Hartika. 

"Tidak apa-apa, Buk. Ini, bekas jahitanku agak ngilu," jawabnya lalu segera menuang teh hangat kedalam gelas. 

Hartika baru saja 3 hari lahiran anak pertamamya. Diusianya yang masih sangat muda ia sudah menikah dengan seorang lelaki yang usianya jauh lebih tua, bahkan lebih tua dari Ibunya. 

"Suamimu mana? sudah tidur? kok nggak kelihatan dari tadi?" tanya Retno heran. 

Belakangan semenjak Hartika lahiran, setiap mau mangrib pasti suaminya mengurung dikamar, entah kalau ia tengah memomong anaknya didalam kamarnya. 

"Mas, Randa sudah tidur Buk. Aku masuk dulu ya. Hana sudah bengun, mau nyusu," tukas Hartika lalu segera kembali kedalam kamarnya. 

"Kalau jahitanmu ngilu, sebaiknya besok kamu cek kebidan. Suruh Randa atau Mbakmu manggil bidan, lagian kamu juga belum boleh keluarrumah," ucap Retno menyarankan. 

"Emang dia makan apa, Bu? bukannya tadi hanya makan pakai tempe goreng saja? kenapa jahitannya bermasalah." tiba-tiba Mila kakak satu-satunya Hartika menyahut dari meja tempat ia menjahit baju. 

"Mungkin dia sedikit lasak tidur, nggak apa-apalah. Besok kamu panggilkan bidan saja kesini, sekalian mamdikan Hana sekali lagi," ucap Retno lagi. 

"Yasudah, besok sebelum antar Mas Karim, aku singgah dulu kebidan Nia."

Malam itu telah pukul 12 malam, sementara Mila belum tidur karna masih menjahit baju tempahan orang. 

"Sakit, Mas. Sudahlah, Mas, sakit sekali." 

Terdengar suara wanita merintih kesakitan entah darimana. Mila yang samar-samar mendnegar suara rintihan itu, segera menghentikan jahitan bajunya, dan segera mendekati suaminya yang sudah terlelap duluan. 

"Mas, bangun." Mila malah membangunkan Karim suaminya. 

"Mas, bangun." ulangnya lagi karna Karim tidak kunjung bangun. 

"Kenapa, Dek?" tanya Karim sembari menggosok- gosok matanya. 

"Coba dengarkan suara itu," ucap Mila kepada Karim. 

"Suara apa, Dek?" Karim malah mengernyitkan keningnya. Entah suara apa yang istrinya maksut, iapun tidak mengerti sama sekali. 

"Dengar itu, bentar lagi pasti ada," ucap Mila sembari mengecilkan suaranya. 

"Sakit, Mas. Ahhhhh, ya allah sakit sekali aku benar-benar tidak kuat Mas."

"Nah, kamu dengar itu kan? suara siapa itu Mas?" ujar Mila. 

Karim yang tadi sempat terdiam karna mendnegar suara yang dimaksut oleh Mila seketika diamnya terhenyak. 

"Suara apa? itu suara orang. Tapi siapa?" Karim malah balik bertanta. 

"Suaranya berasal dari kamar Hartika Mas. Apa mungkin." Mila menghentikan kata-katanya. 

Ia merasa tidak mungkin itu suara adiknya. Kalaupun iya, sedang apa mereka? apa yanh dilakukan suaminya, sampai ia merintih kesakitan begitu. 

"Kenapa, Dek?" tiba-tiba Karim menepuk pundak Mila. 

"Aku kekamar Mila sebentar Mas." Mila malah beranjak dari samping Karim,dan malah mendatangi kamar Hartika Adiknya. 

"Har." panggil Mila sembari mengetuk pintu kamar Hartika. 

"Har," ulangnga lagi. 

Beberapa saat kemudian, Hartati keluar dengan hanya berbalut kain panjang di tubuhnya. Wajahnya begitu pucat sekali, wajahnya juga sangat terlihat basah, seperti keringatan. 

"Kenapa, Mbak?" tanya Hartika biasa saja namun, terlihat jelas wajahnya seperti tengah menahan sakit. 

"Kamu ngapain? kenapa pakai kain panjang? nanti masuk angin, baru siap lahiran loh," ucap Mila. 

Dari luar masih terlihat Randa suami Hartika duduk ditepi ranjang sembari menghisap sebatang rokok. 

"Aku kepanasan Mbak. Kenapa emang?" tanya Hartika seperti sedang menutupi sesuatu. 

"Oh, anu. Tadi Mbak dengar Hana nangis, Mbak fikir kamu nggak dengar, atau sudah tidur. Yasudah, Mbak mau kekamar dulu istirahat." Mila segera pergi dari kamar Hartika, walaupun ia merasa aneh terhadap adiknya itu. 

"Tadi jelas banget itu suara dia. Astaghfirulla, kenapa aku jadi kepo banget sama mereka, ah, entahlah," batin Mila sendiri. 

Bersambung.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Eva Mailandari
ga jelas menggatung
2025-03-21 13:23:29
0
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status