Home / Romansa / Ms.Trouble / #2 Drama Adu Mulut

Share

#2 Drama Adu Mulut

Author: Jimi Muh
last update Last Updated: 2021-08-01 13:59:18

Hari baru mulai tumbuh, cahaya matahari telah temaram di bawah pusara langit. Muda-mudi asyik bercengkrama di antara megahnya gedung.

Di sudut kampus ITB, Malik tengah kebingungan mencari kelasnya. 

"Ah sial di mana ini kelas". Gerutu Malik sembari membawa banyak buku di tangannya.

Keringat bercucuran, Malik bagai mendaki gunung mencari kelasnya dari lantai 1 hingga lantai 4, dia lupa setiap kelas mempunyai kode nomor masing-masing. 

Di tengah kebingungan itu terlihat gadis manis berkerudung putih berjalan ke arahnya.

"Maaf Mbak mau nanya, kelas Fisika untuk mahasiswa baru di mana yah?". Tanya Malik sembari senyum manis.

"Nomor ruangannya berapa yah Mas?". Jawab gadis itu.

"Oh yah maaf saya lupa melihat nomornya Mba". 

"Nama dosennya pak Yudi bukan Mas". Tanya gadis.

"Iya Mba namanya pak Yudi Sukonto Legowo".

"Tadi saya lihat pak Yudi masuk ruangan 309, coba Mas ke lantai 3 paling pojok sebelah kanan".

"Terima kasih Mba atas bantuannya, kalau ga ada Mba mungkin saya hanya mondar-mandir ga jelas di sini". Sahut Malik penuh kebahagiaan.

"Iya Mas sama-sama, lain kali liat kode nomornya yah biar ga kebingungan". Seru gadis itu memberi nasehat dengan ekspresi tegas.

"Ok Mba manis". Balas Malik dengan genit sembari berlalu meninggalkan gadis itu yang tengah heran dengan tingkah laku Malik yang begitu tidak sopan.

Di pojok kanan terlihat kelas bernomor 309, Malik ragu bercampur malu karena hari pertama masuk kelas harus dengan keadaan telat.

"Assalamualaikum, permisi pak maaf saya telat". Salam Malik setelah membuka pintu kelas.

Di bangku paling depan terlihat bapak-bapak berjas hitam sedang mengamati buku dengan seksama. 

"Waalaikumsalam, silahkan duduk mas, lain kali jangan telat yah, kalau masih mau saya kasih nilai". Sahut bapak dosen dengan mata menyala.

"Baik pak ini yang terakhir dan tidak akan terulang lagi". Malik bermuka melas. 

Malik melihat sekeliling kelas, terlihat bangku kosong di sudut sana. Ia mendekati bangku itu dengan perlahan. 

"Eh Mas Malik yah". Sapa gadis di sebelah kiri Malik.

"Bukannya kamu yang di bawah pohon itu bukan". Sahut Malik.

"Iyah ini saya Salima". Seorang gadis mengagetkan Malik ternyata gadis itu.

"Astaga dunia begitu sempit yah, haha,".

Ternyata wajah yang tak asing duduk di samping Malik adalah gadis manis yang ia temui tempo hari di bawah pohon cemara.

Akhirnya selepas mata kuliah mereka mengobrol santai.

"Kamu masih bawa sapu tangan kucel itu Sal?".

"Heh sembarangan yah kalo ngomong, siapa bilang itu kucel, orang cuma buat lap air mata". Salima mengelak.

"Yah kalau nangisnya tiap hari kan bisa saja, apalagi nangisnya seember, hehehe". Malik meledek.

Tak terasa mereka berdua semakin dekat satu sama lain, namun insiden itu akhirnya terjadi.

Selepas keluar dari kelas, Salima dikejutkan oleh sesosok lelaki yang sangat ia kenal.

"Sayang tolong maafkan aku, kemarin itu hanya teman kelas yang kebetulan ngopi bareng di cafe, udah yah marahnya". Bujuk pria berambut pirang yang diketahui adalah Dahlan mantan kekasih Salima.

"Kau tak bisa merayuku lagi Dahlan, ini bukan yang pertama kau ketahuan selingkuh, aku sudah muak dengan semua kebohonganmu, menjauh lah dariku". Bentak Salima.

"Dasar wanita murahan, goblok sudah untung cowok setajir sekeren diriku mau sama kamu". Hardik Dahlan tersulut emosi.

"Jaga mulutmu Dahlan, aku nyesel pernah suka sama kamu dasar bajingan, plak". Balas Salima sembari menampar wajah Dahlan, namun Dahlan berhasil menangkap tangan Salima dan akan menampar balik kepada Salima.

"Cukup sekali kau mempermalukanku wanita murahan". Dahlan memegang leher Salima dengan kuat, Salima kesulitan bernafas. 

Ketika hendak menampar balik sesuatu kejadian terjadi.

"Lepaskan dia kalau kau masih ingin melihat dunia". Ancam Malik yang tiba-tiba hadir di tengah keributan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ms.Trouble   #17 Malam Kelabu

    Malam semakin gelap, kabut di jalan semakin senyap, suara kepakan burung cabak terdengar nyaring, sesekali hinggap pada dahan pohon-pohon kering.Malik masih mencari neng Ayu, sesuai petunjuk dari tukang cilok yang ia temui selepas sholat Maghrib, Malik melangkah gontai menuju ke tempat rumah makan yang berada di samping kanan jalan.Dari kejauhan terlihat begitu ramai, sampai-sampai antrean panjang menjadi pemandangan indah saat kesan pertama sampai di rumah makan itu.Malik mencari sekeliling, matanya bagai burung elang yang mengincar mangsanya.Di Sudut kiri ia melihat wanita berjilbab berbaju hitam seperti yang neng Ayu kenakan. Ia hampiri.

  • Ms.Trouble   #16 Kau Ada Aku Tiada

    Senja bersinar di ufuk barat, menemani cahaya yang kian berlalu terganti oleh samar gelapnya malam.Hari mulai gelap, Malik bersama bapak Marzuki dan neng Ayu tengah berkemas pulang dari pasar menuju ke tempat peristirahatan."Neng pulang duluan yah sama A Malik bapak mau mampir ke rumah pak ustadz dulu di belakang pasar bilang yah sama ibu nanti pulangnya agak malaman". Cakap bapak memberit

  • Ms.Trouble   #15 Nasehat Cinta

    Matahari sepenggalah seperempat kepala, menandakan terik sinar matahari sudah hampir berada pada puncaknya. Hampir semua makhluk tengah mencari tempat untuk berteduh, ada yang di bawah rumah, kios-kios dan ada juga yang di bawah naungan rindangnya pohon-pohon besar.Tapi tidak dengan Malik yang masih asyik menjajakan dagangannya di pasar."Malik sini". Panggil bapak menyuruh Malik mendekat."Iya pak". Sahut Malik melangkah pelan berpaling dari ibu penjual getuk yang tengah kesusahan mencerna setiap saran dari Malik."Kamu jaga dagangan bapak yah, bapak mau pulang sebentar mau nganterin pesanan orang di kampung sebelah". Pinta bapak kepada Malik agar tak jauh-jauh dari dagangannya itu.

  • Ms.Trouble   #14 Hasil Memuaskan

    Matahari sepenggalah seperempat kepala, menandakan terik sinar matahari sudah hampir berada pada puncaknya. Hampir semua makhluk tengah berteduh di bawah naungan rindangnya pohon-pohon besar.Tapi tidak dengan Malik yang masih asyik berdagang di pasar."Malik sini". Panggil bapak menyuruh Malik mendekat."Iya pak". Sahut Malik melangkah pelan berpaling dari ibu penjual getuk yang tengah kesusahan mencerna setiap saran dari Malik."Kamu jaga dagangan bapak yah, bapak mau pulang sebentar mau nganterin pesanan orang di kampung sebelah". Pinta bapak kepada Malik agar tak jauh-jauh dari dagangannya itu.

  • Ms.Trouble   #13 Marketing Getuk

    Hiruk pikuk kehidupan masyarakat pedesaan begitu terasa sangat hangat dikala Malik sampai di tengah pasar. Malik bertemu dengan seorang ibu penjual getuk yang tengah dirundung kemalangan karena sampai berjam-jam menunggu dagangannya belum satupun dicicipi pembeli bahkan menawar pun belum ada.Melihat kondisi itu Malik dengan segala upaya mendiskusikan rencana pemasaran produk getuk agar laku keras dipasaran dan tidak melulu harus mengungu pembeli."Makanan ini apa namanya Bu?". Tanya Malik kepada ibu penjual sembari memegang makanan yang ada di depannya."Ini namanya getuk nak, makanan khas orang Sunda, khususnya di daerah sini dahulu cukup terkenal akan kelezatan rasanya". Tutur ibu penjual getuk menceritakan tentang getuk."Hmm begitu yah bu, kok sekarang dagangan ibu masih banyak yah apa ada yang salah Bu dengan dagangan ibu?". Tanya Malik keheranan karena cerita kelezatan getuk tak mampu menepis kenyataan.

  • Ms.Trouble   #12 Pasar Tradisional

    Mentari pagi mulai tampak dari kejauhan, menghangati setiap insan makhluk di bumi. Suara kicau burung menyambut riang kedatangannya di pucuk-pucuk daun pohon cemara.Malik duduk termenung di samping pak Marzuki yang sedang fokus menyetir mobilnya."Nak Malik sudah betah belum di sini". Bapak Marzuki memulai pembicaraan berusaha mengusir keheningan."Alhamdulillah Pak saya sudah betah, tapi pak". Malik ingin mengucapkan sesuatu namun tidak enak hati."Tapi apa nak". Bapak Marzuki penasaran apakah ada hal yang disembunyikan oleh Malik."Sebenarnya saya juga rindu tempat yang seharusnya saya berada yaitu kampus Pak, takutnya saya di DO kalau belum juga kembali". Sahut

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status