Home / Romansa / Mutiara Yang Ternoda / Mimpi Buruk Tiara

Share

Mutiara Yang Ternoda
Mutiara Yang Ternoda
Author: anyelir imut

Mimpi Buruk Tiara

Author: anyelir imut
last update Last Updated: 2022-05-30 09:56:46

Pagi itu seperti biasa Tiara pergi ke pasar untuk belanja bulanan, namun kali ini dia membawa serta anak perempuannya yang masih umur empat tahun itu karena ibunya yang biasa menjaga anaknya itu sedang tidur jadi dia tak enak jika membangunkan beliau.

Saat dia sedang membeli buah-buahan tiba-tiba seorang copet mengambil dengan paksa tasnya. Dia panik karena si copet sudah kabur secepat dia datang. Anak digendongannya itupun menangis seolah bisa merasakan kepanikan ibunya itu.

"Copet! Tolong saya kecopetan!"

Tiara berteriak hingga membuat beberapa orang laki-laki berlari mencoba mengejar si copet yang entah sudah lari ke mana.

"Iya, sayang Nayla, cup cup cup iya, Mama udah nggak apa-apa kok. Sebentar lagi kita pulang ya, Nak. Iya, sayang cup cup cup udah jangan nangis lagi ya sayang," ucap Tiara yang menenangkan sang anak sambil sesekali menciumi pipi gembilnya agar berhenti menangis.

"Gimana, Dek? Udah ketangkep copetnya?"

Tiara menoleh menatap ibu ibu yang bertanya padanya itu. "Belum, Bu," sahutnya sedih.

"Semoga cepat ketangkap deh ya. Duh pagi-pagi sudah ada orang yang rusuh."

Tiara mengangguk. Dia berharap copetnya segera tertangkap karena bukan hanya uangnya saja yang penting di tasnya itu namun juga ada barang berharga lainnya di dalamnya.

"Permisi, tas ini punya siapa ya?"

Deg!

Tiara sangat mengenali suara itu. Dia pun menoleh dan dilihatnya seorang pria yang memakai kemeja berwarna biru tua itu. Dialah Andra. Melihatnya membuat jantung Tiara seperti berhenti berdetak dan dia terlihat ketakutan.

"Syukurlah tasnya sudah ketemu. Itu tasnya punya Adek cantik ini yang menggendong anak kecil," ucap ibu ibu tadi.

Andra pun menatap ke arah Tiara yang masih syok berat itu dan perlahan mendekatinya. "Kak Tiara, iya kan?"

Tiara membuang muka tak berani menatap pria tampan dan berbadan tinggi di depannya itu. Dia memeluk anaknya posesif seolah takut akan diambil oleh Andra.

Andra yang menyadari ketakutan di wajah Tiara itupun menghela napas. "Ini Kak tasnya dan copetnya juga udah diamanin sekarang jadi Kakak tenang aja ya," ucapnya lembut sambil menyerahkan tas itu kepada Tiara. Matanya lalu menatap anak perempuan cantik di gendongan ibunya yang cantik itu, menatapnya penuh rasa haru.

"Makasih," balas Tiara sambil menerima tas itu kemudian segera pergi dari sana meninggalkan Andra yang masih berdiri di sana sambil tersenyum tipis.

"Akhirnya aku bisa ketemu lagi sama kamu, Tiara," gumam Andra dengan seringai liciknya itu.

Sesampainya di rumahnya Tiara segera masuk ke dalam kamarnya setelah meletakkan belanjaannya itu di dapur. Rasa takut kembali menyerangnya dan tubuhnya bergetar hebat mengingat pertemuannya tadi dengan Andra. Anaknya sudah diurus oleh neneknya yang sudah bangun dari tidurnya.

Kenapa laki-laki itu bisa menemukannya di daerah tempat tinggalnya yang sekarang ini? Dari mana dia bisa tahu? Berbagai macam pertanyaan kini bermunculan di dalam pikirannya. Dia memejamkan matanya sambil menutupi telinganya rapat-rapat mencoba menghilangkan bayangan Andra dari benaknya.

Andra telah tumbuh menjadi pria yang tampan, tubuhnya tinggi kekar juga senyuman mautnya yang mampu menghipnotis perempuan manapun itu. Tiara menggeleng-gelengkan kepalanya menghilangkan laki-laki itu dari pikirannya.

Di lain tempat, terlihat Andra yang sedang sibuk memperbaiki mobil di bengkel. Dia memang bekerja di sana lumayan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya di kota ini.

"Andra, kamu udah boleh istirahat sekarang. Nih, makan roti dulu," ujar sang bos sambil duduk di kursi dan memakan rotinya.

"Nanggung nih, bos. Bentar lagi selesai kok."

Bosnya tersenyum, salut dengan Andra yang memang gigih dalam melakukan pekerjaannya itu. Sudah dua minggu pria itu bekerja di bengkelnya dan membuat bengkelnya itupun laris manis karena keramahan juga tampangnya itu yang menjual. Terbukti sekarang kebanyakan kaum perempuan yang datang ke bengkelnya untuk cuci mata sambil menunggu mobilnya diservis oleh Andra. Tidak sia-sia dia menerima laki-laki itu yang datang ke bengkelnya untuk meminta pekerjaan.

"Oke," sahut sang bos.

Seperti biasanya Nita datang ke bengkel untuk menservis mobilnya, begitu dia turun dari mobil mewahnya itu dia langsung mencari-cari Andra. Dia tersenyum genit saat melihat laki-laki itu sedang sibuk memperbaiki mobil entah punya pelanggan yang mana. Dia pun mendekatinya sambil membenahi gaun seksinya ingin menarik perhatian Andra.

"Andra, kamu rajin banget deh. Jadi keliatan makin ganteng loh."

"Masa sih, Kak?" Andra terlihat biasa saja karena dia memang sibuk saat itu, bahkan menoleh ke arah wanita itupun tidak.

Nita tersenyum sambil memainkan rambut bergelombangnya yang tergerai indah itu. "Iya dong, makanya aku ini jadi betah kalau main ke sini karena ada kamu sekarang," balasnya.

"Bagus deh kalau gitu."

"Oh iya, kamu abis ini langsung aja ya benerin mobil aku ini tolong. Nanti aku kasih kamu tip yang lumayan banyak ok?"

"Aduh, maaf Kak. Kayaknya Kak Nita harus nungguin deh soalnya antrian lagi banyak," ucap Andra yang sejenak menghentikan pekerjaannya itu untuk menatap Nita dengan pandangan meminta maaf. "Nggak apa-apa ya Kak Nita nunggu dulu?"

Nita mengangguk pasti. "Iya deh nggak masalah. Aku betah kok mau nunggu di sini sampai berapa tahunpun asalkan ada kamu di sini," godanya sambil menyenggol bahu Andra.

Andra hanya tersenyum menanggapi sikap centil Nita padanya, dia sudah terbiasa akan hal itu. Menurutnya tidak masalah selama masih dalam batas yang wajar.

"Ya udah Kak Nita tunggu aja di sana, duduk biar nggak capek."

"Nggak ah, aku mau nungguin di sini deket kamu," balas Nita sambil tersenyum malu-malu.

"Ya udah kalau gitu," ucap Andra yang melanjutkan pekerjaannya.

"Kalau aku capek entar Andra gendong ya?"

"Ya nggak bisa gitu lah, Kak. Saya ini kan sibuk banget."

"Kamu ini gemesin banget deh, aku kan cuma bercanda aja tauuu," ucap Nita sambil mencubit pipi Andra saking gemasnya. Dia terkikik senang karena laki-laki itu sedikit meringis sakit.

Nita semakin senang berada di dekat Andra. Andra pria yang baik, ramah dan menggemaskan menurutnya. Dialah yang membuatnya selalu betah saat berkunjung ke bengkel.

"Kamu cantik banget, Tiara. Kamu harus jadi milik aku aja nggak boleh ada orang lain yang milikin kamu," bisik Andra sambil mengelus wajah cantik Tiara yang membuatnya terpesona itu. Dia tak peduli ketika melihat ketakutan yang sangat di wajah gadis itu.

"Biarin aku pergi, Andra. Please, Andra. Aku mohon banget sama kamu." Tiara memohon dengan sangat. Tubuhnya bergetar hebat di dalam pelukan maut laki-laki itu.

"Emangnya kamu mau pergi ke mana hm? Kamarku ini kan kamar kamu juga, sayang."

Tiara semakin ketakutan saat Andra mencium keningnya dengan begitu posesif.

"Jangan! Berhenti aku mohon jangan!"

Tiara segera terbangun dari tidurnya dengan napas yang tersengal-sengal dan keringat di wajahnya. Mimpi buruk itu ternyata kembali menghantuinya. Dia semakin merapatkan selimut yang membungkus tubuhnya itu. Dia terkejut mendengar suara tangisan anaknya dari kamar sebelah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mutiara Yang Ternoda   Toko Kue

    Hari ini Tiara datang ke toko kue tempat dia bisnis dengan Dina. Tokonya terlihat ramai karena memang rasa kuenya enak dan juga pelayanannya yang sangat ramah. Tiara dan Dina pandai sekali mencari karyawan yang baik dan juga ramah."Kuenya enak banget loh ini teksturnya juga lembut," kata pelanggan ibu ibu elegan."Terima kasih, Ibu. Datang kembali ya," ucap Tiara dengan ramah."Tentu. Saya pasti akan datang lagi ke sini malah udah bakalan jadi langganan," kata ibu itu sambil tersenyum.Tiara merasa senang mendengarnya, dia kembali mengucapkan terima kasih pada pembeli di tokonya tersebut.Tak lama Andra datang bersama Nayla yang dia gendong. Hari ini dia libur kerja jadi dia pergi ke tokonya Tiara untuk melihat keadaan toko kue itu.Tiara lebih dulu salim pada Andra lalu mencium pipinya Nayla dengan gemas."Kamu hebat ya udah bisa bisnis kue kaya gini mana rame lagi," kata Andra yang memuji Tiara."Alhamdulillah, ini kan juga karena izin dari suami juga," jawab Tiara sambil sesekali

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Menyuruh Pacarnya Menginap Di rumahnya

    Bu Mirna masih saja kesal dan kecewa dengan sikap Karin pada Tiara. Karin padahal dulunya sebelum menikah tapi dia selalu menyuruh pacarnya menginap di rumahnya sampai dia hamil itu kan namanya munafik.Meski Tiara sudah memberitahu ibunya untuk tak usah menghiraukan Karin namun tetap saja ibunya merasa marah dan tak terima putrinya dituduh yang tidak benar.~~Tiara hari ini bertemu lagi dengan Dina namun kali ini mereka bukan healing tapi untuk membicarakan bisnis bersama. Dina berencana ingin mengajak Tiara bekerja sama dalam bisnis kue yang sekarang ramai.Tentu saja Tiara sangat amat setuju karena dia tak ingin hanya mengandalkan uang dari Andra lagipula dia tadi sudah minta izin pada Andra dan suaminya itu setuju dan mendukungnya.Barulah setelah membicarakan tentang bisnis Tiara pulang untuk menjaga Nayla, dia berfoto dengan putrinya yang cantik dan sungguh menggemaskan itu dan kemudian mempostingnya di akun medsosnya.Karin kini tiba di rumah Tiara lalu dia menelepon Tiara memi

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Itu Sepupu Angkat

    Karin kaget mendengar amarah Bu Mirna. "Saya heran sama kamu Karin kenapa kamu itu dari dulu selalu saja benci dengan anak saya Tiara. Dari dulu kamu begitu dari kamu masih kecil!""Udahlah, Ma kita pulang aja yuk. Ngapain ladenin omongannya Karin," ajak Tiara. Dia jengah sekali dengan sepupu angkatnya tersebut. Iya, Karin itu memang sepupu angkatnya Tiara karena tantenya Tiara dulu mengambil Karin di rumah sakit saat masih bayi.Bu Mirna setuju dan merekapun pergi meninggalkan Karin yang terdiam."Awas ya kalian berdua!" ancam Karin sambil mengepalkan tangannya kesal.~ ~Hari ini Bianca mengajak Andra untuk bertemu di kafe membahas bisnis. Saat dia akan menyeberang jalan tiba-tiba dari arah lain ada mobil yang melaju kencang ke arahnya membuatnya berteriak kaget. Tiara yang melihatnya langsung menarik tangan Bianca dan mereka berdua jatuh di rerumputan.Bianca yang ketakutan masih berusaha mengatur napasnya. Dia menoleh dan terkejut ternyata orang yang telah menyelamatkan dia adalah

  • Mutiara Yang Ternoda   Sifat Jelek Karin

    Tiara merenung sejenak dan juga sekaligus dia ingin menghilangkan curiganya. Dia tersenyum dan melanjutkan langkahnya menuju Andra."Telfon dari siapa, Mas?" tanya Tiara.Andra menoleh karena terkejut. "Ini dari Bianca," jawabnya jujur."Oh gitu?" Tiara bersilang dada.Andra tersenyum melihat raut wajah Tiara yang cemburu itu. "Udah dulu ya, Bi," ucapnya lalu dia matikan sambungan telepon karena tak ingin membuat istrinya itu marah padanya."Lanjutin aja nggak apa-apa kok," kata Tiara sambil duduk di sofa."Nggak lah kan udahan bahas bisnisnya," balas Andra. Dia lalu duduk di sebelah Tiara."Seriusan?""Iya. Kenapa ke sini?" tanya Andra."Kok kamu nanyanya gitu sih? Kenapa? Kamu nggak suka ya kalau aku ke sini buat ketemu sama kamu?"Andra menghela napas, salah lagi dia. "Iya maaf sayang tapi maksudku bukan gitu kok. Iya aku juga kangen sama kamu," katanya sambil memeluk Tiara agar istrinya itu tak semakin merajuk. Dan dia berhasil karena Tiara sekarang tersenyum."Bohong kamu.""Ngga

  • Mutiara Yang Ternoda   Raka Di Kafe

    "Dari Mas Raka," jawab Tiara sambil menunduk. Dia ingin terus saja pada Andra karena dia tak ingin pernikahan mereka ada kebohongan yang takutnya malah akan membuat hubungan bermasalah. Betul kan? Lebih baik kan jujur saja toh juga dia tak akan mengangkat telepon dari Raka kok.Andra menghela napas. "Ya udah kalau gitu aku mandi dulu ya," balasnya lega. Tuh kan buktinya dia jadi berpikiran positif. Diapun beranjak pergi setelah pamitan pada Nayla.Tiara hanya mengangguk sambil membuang napas kesal setelah suaminya itu pergi. Kenapa sih Raka terus saja menganggunya? Apa sih maunya dia?Ponselnya kembali berdering dan karena kesal dia langsung matikan lagi. Nayla sampai bingung melihat ke arahnya.Tiara hari ini pergi ke Mall sendirian karena dia tak ingin Nayla kelelahan jika ikut, dia saat ini berada di kafe minum kopi. Ya, masih sendirian dia, coba saja jika hari ini hari libur pasti dia akan mengajak Dina pergi dengannya. Mendadak dia jadi rindu saat dirinya masih bekerja di Mall."

  • Mutiara Yang Ternoda   Karin Mengintai

    Sudah pagi waktunya Tiara mengantar Andra kerja sampai luar rumah mereka. Setelah dia salim dan dia mendapat ciuman di keningnya dari suaminya diapun tersenyum. Melambai saat Andra masuk ke mobil dan pergi meniggalkan area rumah.Tiara masih pergi di sana, tanpa dia ketahui ternyata ada Karin yang mengintip dari kejauhan dengan tatapan irinya yang terlihat jelas."Lah aku nggak nyangka ternyata rumahnya si Tiara bagus banget gini mahal banget udah pasti sih ini." Karin berucap sambil mengamati rumah mewah Tiara."Hebat juga dia kira-kira dia nikahnya sama siapa sih? Kayanya nggak mungkin deh kalau dia nikah sama si Andra itu secara kan mereka berdua udah nggak ketemu lagi pastinya. Ya emang sih Andra anak orang kaya tapi kan nggak mungkin kalau sekaya itu sampai rumahnya kaya istana gitu."Karin tetap di sana sambil memotret rumah tersebut.Di KantorSinta masuk ke ruangan Andra dan tersenyum melihat anaknya itu sedang mengobrol dengan sekretarisnya. "Budah boleh masuk?" tanya Sinta

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status