Share

18

Aku mengenakan dress selutut berwarna biru tua dan high heels berwarna senada. Kubiarkan rambut hitam keunguanku tergerai. Untuk kesekian kalinya aku menghadap cermin lagi, memastikan bahwa penampilanku tidak berlebihan.

Entahlah aku mau dibawa kemana, Kavaleri hanya berpesan untuk mengenakan pakaian formal, dan aku menurutinya saja. Setelah aku cukup yakin dengan penampilanku, aku menyambar tas tanganku dan turun ke lobi berniat menunggu Kavaleri.

Saat aku duduk di sofa panjang dekat kolam ikan, sekilas aku melihat Asha sedang berjalan masuk ke lobi dan menggandeng tangan seorang pria bule. Tinggi, kekar, dan tampan. Untung saja dia tidak menyadari keberadaanku.

“Syukurlah kalo dia udah dapet pengganti Kava...” gumamku pelan.

“Mbak, sudah ditunggu di luar.” Seorang petugas keamanan menginterupsi gendang telingaku. “Oh ya, terima kasih Pak.” Aku berdiri, melangkahkan kakiku ke mobil Audi hitam milik Ka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status