Share

17

Tak terasa sudah satu bulan berlalu sejak kejadian yang hampir membuat nyawaku melayang. Dan sudah dua minggu ini aku tidak bertemu Kavaleri. Aku terus berpikiran positif jika dia sedang banyak kerjaan dan tidak bisa seenak jidat pulang untuk menemuiku. Aku tau jika bekerja menjadi seorang pilot selama berada di dalam pesawat handphone harus dimatikan. Tapi waktu dia landing atau mau take off bisa kan telfon aku dulu? Seperti kebiasaan sebelumnya yang rutin ia lakukan padaku?

Entahlah, dia berubah. Dia berubah sejak kejadian itu. Dimana secara informal dia melamarku, dan secara terang-terangan aku menolaknya dengan halus. Bodoh? Mungkin iya. Tapi aku merasa itulah yang pertama-tama harus aku lakukan. Mengingat penyakitku yang sudah dua tahun ini mendiami tubuhku.

“Dis?” Suara Kak Celine membuyarkan lamunanku. Aku menatapnya, memberikan senyumku untuk kakakku satu-satunya dan setia merawatku di rumah sakit.

“Lagi ngelamunin apa?”<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status