Share

20. Fitnah

“Saya nggak mencuri dompet Anda, Pak!” sergah Lavina dengan geram. Dia akan kembali berbicara tapi terhenti saat Auriga tiba-tiba merangkul bahunya. “Om?”

“Kita bicara dulu.” Suara Auriga terdengar rendah seraya menunduk, menatap Lavina yang terlihat berapi-api.

Lavina mengembuskan napas dengan kasar, lalu mengangguk dan mengikuti Auriga menjauhi kerumunan itu. Aurora ikut menghampiri mereka dengan raut muka penuh kebingungan.

Pada saat yang sama, dua orang polisi datang.

“Saya yang manggil polisi!” seru wanita paruh baya itu, istri si lelaki tua. “Kasus ini akan saya bawa ke jalur hukum!”

Auriga melepaskan tangannya dari bahu Lavina, berdiri di hadapan gadis itu dengan tatapan butuh penjelasan. “Benar yang laki-laki itu bilang?” tanyanya dengan tenang.

Seketika Lavina mendongak. “Maksud Om?” Keningnya mengernyit. “Kata laki-laki itu? Maksudnya aku mencuri dompet dia gitu?”

“Bukan gitu,” sanggah Auriga, “benar dia melecehkan kamu? Karena saya tahu siapa laki-laki itu. Dia seorang dire
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
kamu itu lagi kena musibah aja masih bisa bikin orqng ngakak tau ga Lavina hahahaaaa
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
nah kan bener malu dia pas udah terungkap semua, auriga dapat bukti dari mana ya
goodnovel comment avatar
Amryna Rosyadah
Penasaran si om tiba² percaya sm Lavina. Apa ud dpt bukti?!?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status