Share

S2. Destiny

Wilhelm melangkah dengan tenang menyusuri koridor rumah sakit, hingga kemudian ia terhenti karena mendengar derap langkah kaki setengah berlari di belakangnya.

"Dokter!" panggil sosok itu ketika Wilhelm menoleh dan menatapnya dengan alis berkerut.

"Ya? Kenapa?" Tanyanya langsung ke inti, bukan kebiasaan Wilhelm suka berbasa-basi.

"Di tunggu di OK, Dok. Ada Cito." Jelas sosok itu to the point.

Wilhelm tampak mengangguk pelan.

"Baik, saya kesana. Terima kasih."

Tanpa berkata-kata lagi Wilhelm melangkah meninggalkan perawat dengan setelan berwarna biru muda itu.

Tampak gadis itu menghela nafas panjang, kenapa sosok itu macam robot yang begitu kaku dan tidak banyak bicara? Sosok itu manusia, kan? Bukan hasil kloning atau hasil rekayasa robotik?

Stella menghela nafas panjang, ia membalikkan badannya dan melangkah kembali menuju posnya. Yang penting tugas untuk memberitahukan sosok itu bahwa dia harus segera ke OK untuk memimpin jala

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Agustina Ery
hamil deh sel
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status