Share

Ch. 23 Jakarta

"Nih kunci kamar lu," Sisca menyodorkan kartu akses itu pada Arnold, lalu menyeret kopernya dan melangkah menuju lift.

"Woy ... Tungguin lah, main nyelonong aja sih?" Arnold benar-benar heran, itu cewek sikap nggak jelasnya kumat lagi, dasar nggak ada akhlak.

"Cepetan makanya, heran gue jadi cowok kok lelet amat sih?" Sisca berkacak pinggang sambil melotot, benar-benar cowok satu itu menyebalkan!

"Bukannya lelet, elu tuh yang kayak di kejar setan! Ngapain sih?" Arnold benar-benar tidak mengerti, ngapaih sih harus terburu-buru?

"Gue kebelet! Nggak usah banyak tanya deh, buruan gue udah nggak tahan!" Balas Sisca galak.

Sontak tawa Arnold meledak, ia tertawa terbahak-bahak sambil mengusap wajahnya. Rupanya lagi kebelet dia? Pantas kalau jadi tambah garang. Sisca melotot kesal, dia nggak tahu apa namanya orang kebelet itu gimana rasanya? Dasar rese nggak ada akhlak!

Pintu lift terbuka,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status