Share

Bersembunyi Sejenak

Rintihan demi rintihan berbisik semakin jelas. Begitupula dengan suara deritan tempat tidur kayu, akibat pergerakan gelisah yang juga ketara. Isti membalikkan tubuhnya kemudian bangkit. Pendaran lampu jalan yang menerpa wajah gadis yang tidur di sampingnya, menunjukkan peluh, dengan mata memejam gelisah.

Isti beranjak dari tempat tidurnya untuk menyalakan lampu yang terletak di samping pintu kamar. Menghampiri Aya dan menempelkan telapak tangannya pada wajah cantik yang nampak mengernyit menahan nyeri.

Seketika itu juga maniknya membola lebar. Bergegas keluar kamar dan menyalakan lampu. Kemudian membangunkan sang suami yang tidur di sofa, ruang tamu.

“Abah!” seruan berkali-kali itu dilontarkan seraya mengguncang tubuh Rei agar segera membuka kelopak matanya. “Si mbak Cahaya, demam tinggi! Abah!”

Rei menggumam sejenak. Mengerjab pelan untuk menyesuaikan bias lampu yang masuk ke dalam netra.

“Demam?”

Isti mengangguk seraya menarik tangan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Daanii Irsyad Aufa
jangan kasih tau yasa please
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status