Share

Part 6 acara

DI ACARA PENYULUHAN RT 02...

Sekumpulan warga telah berkumpul di sini, Pak RT beserta jajarannya sudah bersiap di tempatnya masing-masing, tak lupa Ira yang masih sekolah juga di libatkan dalam hal ini.

"Ira tolong ambilkan minum untuk para tamu," perintah Pak Amar.

"Baik Pak, sebentar," jawab Ira kemudian pergi.

Warga yang datang cukup banyak hingga memenuhi ruangan yang terbilang cukup luas ini. Beberapa orang tua juga membawa buah hati mereka menuju tempat ini.

Acara akan di mulai, semua sudah siap di posisinya, namun Lingga tidak terlihat menampakkan batang hidungnya menghadiri acara ini.

"Bagaimana, apakah harus kita mulai sekarang?" ucap Agra.

"Mulai saja, kita tidak tahu dia akan datang atau tidak," jelas Pak Amar.

Agra menyalakan mikrofon dan mulai mengucapkan kata.

"Assalamualaikum WR. WB...." 

Tok...tok...

"Maaf, apakah saya boleh masuk?" ucap Lingga dengan nada tak beraturan. Keringat terlihat mengalir dari pelipisnya.

"Pak Lingga silakan masuk," ucap Agra mempersilahkan.

"Terima kasih."

"Kami sangat berterima kasih kepada tamu undangan yang berkenan hadir, kalau begitu kita mulai saja...." lanjut Agra, sebagai pembawa acara.

...

Setelah beberapa menit, giliran Ira menjalankan tugasnya.

"Ra, tolong bawa ini ke depan sana," perintah Ibu Nina seraya memberikan sebuah nampan yang berisi berbagai jenis makanan ringan.

"Baik Bu," jawab Ira seraya mengambil nampan tersebut kemudian pergi.

Di ruangan yang padat ini, dia melangkah menuntaskan tugasnya. Satu persatu hidangan dia sajikan untuk sekedar membasahi mulut para tamu undangan.

Stt...

"Eh..."

Seketika Ira menghentikan kegiatannya, dia menatap sepasang mata indah di hadapannya dengan gugup, terlihat senyum tipis di sudut bibirnya.

"Ini benar-benar nyata kan?" batin Ira otomatis menunduk.

Dengan cepat dia menyelesaikan tugasnya, ingin sekali dia menjerit sekencang mungkin saat ini. Sesering apa pun bertemu dengannya tetap saja jantung ini selalu bereaksi sama, berdebar semakin kuat.

"Ira!" panggil Ibu Nina.

Ira melintas begitu saja di hadapan Bu Nina, pikirannya masih terfokus pada kejadian beberapa saat lalu.

"RA!"

Dia seketika menoleh setelah mendapat tepukan di bahunya.

"Eh, iya ada apa Bu?" jawab Ira baru tersadar.

"Hmm...kamu sakit?"

"Enggak Bu, aku sehat-sehat saja," jawab Ira dengan wajah polosnya.

"Kamu pulang saja, semuanya sudah beres," perintah Ibu Nina khawatir.

"Hmm...bolehkah aku di sini sebentar lagi?" Pinta Ira.

"Kamu benar-benar tidak apa-apa?"

"Aku sehat kok, tuh sehatkan!" Ira melompat-lompat menandakan dia baik-baik saja.

"Iya-iya Ibu percaya... kamu duduk saja di sana, kalau lapar ambil saja makanan ini, ini makanan sisa, jadi makan saja," jelas Ibu Nina seraya menunjukkan sebuah tempat sisa makanan tadi.

"Baik Bu!" Jawab Ira dengan wajah manisnya.

...

Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya acara penyuluhan untuk para pedagang selesai dengan sukses. Beberapa orang mengucapkan sepatah dua patah kata tanda terima kasih atas acara yang luar biasa ini, di sisi lain Ira sudah berada di tempat strategis untuk memantau pergerakan pria yang tersenyum kepadanya tadi.

"Kesempatan bagus!" batin Ira semangat.

Semua orang berhamburan keluar, Ira masih menunggu pria tadi.

"Kapan sih keluarnya!" Dalam batin kesal.

Stt...

"Keluar juga!"

Dia memberanikan diri menghampiri pria itu, namun tiba-tiba dia bersembunyi.

"Terima kasih sudah...."

"Tidak perlu seperti ini, saya juga...."

Percakapan bapak-bapak tersebut samar terdengar.

"Mereka bicara apa sih?" Batin Ira penasaran.

Di balik tiang dia bersembunyi menunggu kesempatan luang datang. Setelah tak terdengar suara bapak-bapak tadi, perlahan dia mengintip seperti tikus kecil yang menemukan makanannya.

"Dia ke mana?"

Ira celingukan mencari keberadaannya. Tak terlihat pria itu di tempat semula, sempat dia merasa heran sekaligus kesal.

"Cari siapa?"

Deg...

Ira menoleh ke belakang, mengikuti arah sumber suara.

"Hmm..." Ira seketika membeku di tempat, jangankan membalas pertanyaan itu, untuk memandang sepasang matanya saja dia tak sanggup.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status