Share

CHAPTER 02

Author: Riyah
last update Huling Na-update: 2021-09-06 13:57:09

Sera langsung menutup pintu ruang kerja Arga kembali dengan kasar. Dia benar-benar tidak menyangka akan melihat pemandangan yang tidak mengenakkan itu.

"Tega banget kamu Ga,"cicit Sera.

Sera meraih tasnya lalu kembali turun. Dengan terburu-buru dia langsung keluar rumah mengendarai mobilnya membawa pergi dari pekarangan rumahnya.

Air mata Sera sedari tadi tidak pernah berhenti mengalir. Gadis itu terus menangis walaupun sedang mengemudi.

Sera terkadang benci dengan dirinya sendiri yang mengingkari janjinya. Dulu dia saat di jodohkan dengan Arga, sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak membawa perasaannya.

Pasalnya saat itu Arga merupakan salah satu badboy di sekolahnya, dan dia benar-benar membenci geng Arga saat SMA. Dengan sikapnya yang dingin dan kejam itu semakin membuat dirinya membenci sosok lelaki itu.

Tetapi setelah hampir 2 tahun menikah. Seiring berjalannya waktu rasa cinta itu timbul dengan sendirinya, membuat Sera justru sering sakit hati.

Walaupun berkali-kali dia memergoki Arga bercumbu dengan wanita lain. Bahkan pernah dengan terang-terangan lelaki itu membawa wanita ke rumahnya untuk bermain di ranjang, tetapi jujur Sera sakit hati.

Lelaki itu memang gila tetapi yang lebih gila adalah dirinya, yang dengan bodohnya mencintai lelaki gila seperti Arga.

Sera menghentikan mobilnya di parkiran hotel. Setelah itu dia langsung turun dan berjalan masuk untuk memesan kamar. Sepertinya malam ini dia tidak akan pulang.

*****

Arga menggeram pelan saat berkali-kali menghubungi Sera tetapi panggilannya terus di tolak sampai pada panggilan terakhir ponsel gadis itu sudah tidak aktif lagi.

"Arghhh...."Arga berkali-kali memukul dinding karena emosi.

Tadi setelah selesai dari ruangan kerjanya dia kembali ke kamar. Tetapi saat sampai di kamar dia tidak mendapati Sera, dan ini sudah jam 12 lebih. Pergi kemana wanita itu.

Terselip rasa khawatir di hatinya. Pasalnya ini benar-benar sudah sangat larut malam, berniat untuk mencarinya pun dia tidak tau harus mencari ke mana.

Karena merasa lelah akhirnya Arga memutuskan untuk tidur. Mungkin besok pagi dia akan mencari Sera jika wanita itu belum kembali. Lelaki itu mulai memejamkan matanya dan terlelap.

Arga menggeliatkan tubuhnya seraya mengerjapkan matanya berkali-kali saat silau cahaya matahari mulai memasuki kamarnya.

Arga beranjak melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 10. Lelaki itu menoleh ke sampingnya dan ranjang itu masih kosong.

Arga menghela nafas pelan sebelum pada akhirnya memutuskan untuk mandi dan segera mencari Sera.

Setelah selesai mandi Arga langsung berjalan menuruni tangga berniat mencari Sera. Tetapi langkahnya terhenti saat melihat pintu rumahnya terbuka dan memperlihatkan sosok Sera dengan penampilan yang sudah berantakan.

"Kemana aja Lo?"tanya Arga. Dari suaranya bisa di tebak lelaki itu sedang mati-matian menahan emosinya. Bahkan di setiap kata yang Arga ucapkan penuh dengan penekanan.

Sera kembali menutup pintu rumahnya. Tanpa menghiraukan pertanyaan Arga dia langsung berjalan begitu saja menaiki tangga untuk ke kamarnya.

Sera terlonjat kaget saat mendengar pintu kamarnya yang di tutup dengan kasar, begitu menolehkan kepalanya dia menghela nafas pelan.

"Pelan-pelan Ga, itu pi—"

"Dari mana?"tanya Arga memotong ucapan Sera dengan tajam.

"Kamu gak perlu tau!"sahut Sera seraya kembali memfokuskan pandangannya pada laptop yang ada di pangkuannya.

Arga mengepalkan tangannya kuat-kuat. Rahangnya pun sudah mengeras menahan agar emosinya tidak meledak.

Dengan kasar lelaki itu merebut laptop Sera dan melemparnya ke ranjang membuat wanita itu memelototkan matanya terkejut.

"Arga!"pekik Sera marah.

Arga menarik kasar tangan Sera sehingga membuat wanita itu dengan terpaksa berdiri.

"Dari mana? Semaleman gak pulang, di bayar berapa?"desis Arga tajam.

Plak....

"Aku bukan cewek murahan yang ke sana sini mau di jamah sama laki-laki brengsek!"jawab Sera setelah menampar Arga.

Arga menarik ujung bibirnya seakan-akan meremehkan ucapan Sera."Lo belom pernah ngelakuin itu sama gue. Mungkin Lo takut ke bongkar, karena Lo udah gak perawan kan?"

Sera semakin menajamkan matanya, lelaki itu jika berbicara memang selalu berhasil menyakiti hatinya."Kamu inget baik-baik ya, aku gak semurahan yang kamu kira."

"Dan aku bukan Jihan yang murahan karena mau-maunya main sama suami orang,"lanjut Sera.

Gadis itu berniat pergi tetapi tangannya di tahan oleh Arga. Lelaki itu dengan kasar memojokan tubuh Sera ke dinding.

"Arga! Lepasin aku,"pinta Sera saat lelaki itu mencengkram dagunya dengan kuat.

Arga yang sudah terlanjur emosi pun tak menghiraukan ucapan Sera yang berkali-kali memberontak meminta untuk di lepaskan.

Arga semakin mendekatkan wajahnya lalu dengan kasar langsung meraup bibir Sera, membuat wanita itu langsung memberontak tak karuan. Karena tak ingin Sera bebas Arga langsung mengunci pergerakan gadis itu, tangan Sera ia genggam dengan erat agar berhenti memberontak.

Sera meneteskan air matanya saat Arga semakin kasar menciumnya. Lelaki itu menggigit bibir bawah Sera dengan keras sehingga dengan spontan Sera langsung membuka mulutnya. Kesempatan itu Arga gunakan untuk menelusup kan lidahnya ke dalam mulut Sera.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • My Husband Is Devil   24}. Kegilaan

    Sera terus memberontak tetapi dia inget, bahwa tidak baik menolak keinginan suami. Sera hanya tak ingin Arga bermain kasar seperti ini.Arga yang sudah terlanjur marah dan nafsu pun tanpa aba-aba langsung mengunci pergerakan Sera dengan kasar laki-laki itu langsung melakukan penyatuannya dengan Sera, dan akhirnya hal itu pun terus berjalan sampai Arga merasa bosan.12:55Sera langsung memunggungi Arga begitu laki-laki itu selesai melakukan penyatuannya. Bahkan Arga seperti orang kesetanan, di terus bermain dengan kasar dan brutal seakan-akan tak mendengar tangisan dan ringisan Sera."Gak perlu nangis! Karena itu udah kewajiban kamu buat ngelayanin aku,"gumam Arga dengan mata yang masih terpejam.Keringat masih banyak di wajahnya, dia tidur dengan

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 23

    Sera dengan kasar beranjak dari kursi makan lalu berjalan menaiki tangga. Sesampainya di kamar Sera langsung membersihkan tubuhnya, hari ini dia akan pergi untuk mendinginkan pikirannya.Begitu selesai, wanita itu langsung berjalan keluar dengan rok pendek sepaha dan kemeja biru muda tipis yang sudah melekat di tubuhnya. Sera langsung berjalan ke meja rias untuk memoles wajahnya dengan make-up tipis.Arga yang baru selesai sarapan pun langsung memasuki kamarnya, dia menghentikan langkahnya di depan pintu menatap Sera yang sedang berkutat dengan make-upnya."Mau jadi jalang?"sinis Arga.Sera menatap Arga dari cermin, memang laki-laki brengsek itu memiliki mulut yang tajam. Arga sudah seperti laki-laki bajingan yang tak tau caranya menghargai wanita."Kalo dengan aku jadi jalang bisa bikin kamu jatuh cinta kenapa enggak?"jawab Sera lalu memoleskan lipstik berwarna pink muda ke bibi

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 22

    Arga membuka pintu utama rumahnya, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam lebih. Laki-laki itu segera berjalan menaiki tangga, dia membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali.Arga mulai membuka kancing kemejanya seraya berjalan memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.CeklekArga keluar kamar mandi dengan wajah yang terlihat lebih segar, dia menatap wanita yang sedang berdiri di samping ranjang dengan datar."Kamu ke club lagi?"tanya Sera, dia tau akhir-akhir ini Arga sering ke club dan bermain dengan jalang."Arga, aku nanya sama kamu!"Sera menahan lengan Arga saat laki-laki itu hendak berjalan keluar kamar."Kenapa? Kenapa kamu tega main jalang, bahkan kamu bawa mereka ke rumah! Apa kamu gak ngehar

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 21

    Arga menggeram pelan saat melihat kondisi Sera sekarang. Wanita itu kondisinya sudah sangat berantakan, dengan sudut bibirnya yang berdarah. Lalu rambutnya yang berantakan dan ada beberapa bekas merah di pipi wanita itu."Gimana? Mau gue tambahin lagi?"Arga berdecih pelan."Gini cara lo bersaing? Pake cara murahan?""Lepasin Sera, atau gue akan bikin lo mati di sini?"lanjut Arga.Daren tertawa sumbang. Tawa yang terdengar sangat memuakkan."Gimana? Kurang gak mainan gue?""Gue sama anak-anak yang bakal ngurusin dia, lo cari celah buat nyelamatin Sera,"ucap Bean membuat Arga langsung menganggukan kepalanya pelan.Reon dan Bean mulai mendekati Daren dan anak buahnya. Lalu mulai saling memberikan bogeman ke lawannya masing-masing.Lalu di sela-sela itu, Bean dengan sengaja memukul punggung Lio dari belakang membuat laki-laki itu melepaskan Se

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 20

    "Ser, aku minta maaf,"ucap Arga seraya terus membujuk Sera yang dari tadi siang hingga sore marah.Permasalahannya adalah, tadi siang setelah pulang dari cafe Arga benar-benar meminta jatahnya di siang bolong. Yang membuat Sera marah karena Arga janjinya cuma satu ronde, tetapi tau-tau lak-laki itu terus melakukannya dari pukul 12 sampe pukul 03 sore. Jelas Sera marah karena dia benar-benar merasa lelah, bahkan tubuhnya sangat remuk. Dia sebenarnya hanya ingin memberi hukuman untuk Arga, dan ternyata seru membuat suaminya tersiksa."Sayang, maafin aku ya."Arga menggunakan dua lututnya untuk menumpu badannya dia kini sedang berada di hadapan Sera yang duduk di atas sofa sedangkan dirinya di karpet."Sayang, kamu beneran marah?""Apasihhh,"kesal Sera saat Arga menggodanya dengan menoel-noel pipinya.

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 19

    Kini Arga dan Sera sudah berada di salah satu cafe, mereka berdua sedang menikmati makanannya masing-masing dengan hening.Arga menarik tisu lalu mengusap bibirnya, dia bangkit dari kursinya membuat Sera mendongakkan kepalanya."Mau kemana?"tanya Sera."Ke kamar mandi bentar sayang,"jawab Arga. Laki-laki itu mengecup singkat kening Sera sebelum pada akhirnya meninggalkan istrinya.Sera pun hanya mengedikan bahunya acuh, wanita itu kembali sibuk menikmati makanannya."Cewek, sendirian aja si. Abang temenin mau?""Yaelah neng, sombong amat si."Sera mendongakkan kepalanya saat tiba-tiba ada yang menyentuh bahunya. Dia menatap tajam kepada dua pria yang berani-beraninya menyentuh dirinya. Wanit

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status