Share

My Husband Is Devil
My Husband Is Devil
Penulis: Riyah

CHAPTER 01

Seorang lelaki dengan balutan jas dokter yang melekat di tubuhnya. Dia mulai melangkahkan kakinya menghampiri wanita yang sedang duduk memainkan ponselnya di loby dengan tatapan tajam.

Sera wanita itu bangkit dari kursinya saat menyadari kedatangan Arga."Ka—"

Plak....

Sera memegangi sebelah pipinya yang baru saja mendapat tamparan keras dari lelaki di hadapannya."Kamu apa-apaan si?"kesal Sera.

"Kenapa? Ini kan yang Lo kasih ke Jihan?"

"Maksud kamu?"

"Jihan bilang, tadi pagi Lo ngelabrak dan maki-maki dia lagi?"jelas Arga.

Sera tertawa hambar. Ternyata wanita licik itu sudah mengadu kepada Arga. Padahal sebenarnya yang di tampar oleh Jihan tadi pagi Sera."Bukan aku yang nam—"

"Sera! Jangan ganggu Jihan lagi bisa?"desis Arga memotong ucapan Sera.

"Kamu kenapa si selalu belain wanita licik kaya dia? Sebenarnya istri kamu itu aku atau Jihan?"

Arga menggeram pelan."Gue gak suka cara Lo yang selalu ngusik Jihan, Ser!"

"Terserah. Lagian percuma aku mau bilang apa juga gak bakal kamu dengar!"ucap Sera lalu pergi meninggalkan Arga.

Sera menghentikan taksi yang lewat lalu segera masuk. Tujuannya sekarang adalah pulang ke rumah. Niatnya tadi yang ingin pergi bersama Arga dia batalkan karena moodnya sudah hancur.

Sera berkali-kali menghela nafas lelah. Jihan wanita itu selalu saja membuat Arga salah paham kepada dirinya, membuat seakan-akan Sera selalu terlihat buruk di mata Arga.

Setelah taksi yang dia tumpangi berhenti di depan gerbang rumah miliknya. Gadis itu langsung membayarnya dan segera turun masuk ke rumah.

Sera menjatuhkan tubuh nya dengan kasar ke atas kasur king size miliknya. Gadis itu bahkan belum mengganti pakaiannya, tetapi karena kelelahan bahkan sekarang dia sudah terlelap.

*****

Arga berjalan memasuki rumahnya tetapi ada yang aneh. Padahal sudah jam 6 lebih tetapi rumahnya masih gelap seakan-akan tidak ada penghuninya. Setelah menghidupkan lampu-lampu di rumahnya lelaki itu langsung menuju ke kamar.

Begitu pintu terbuka pemandangan pertama yang dia lihat adalah seorang wanita yang sedang tertidur pulas sembari meringkuk di dalam selimut.

Arga menghampiri ranjang itu lalu berdiri di sampingnya. Tatapannya tak lepas dari wajah cantik yang sedang terlelap dengan damai.

Arga menarik ujung sudut bibirnya."Lo cantik kalo lagi tidur,"gumam Arga.

Lelaki itu langsung pergi ke kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya.

Begitu keluar kamar mandi dia sudah tidak melihat Sera di ranjang, entah pergi kemana wanita itu.

Dengan memasang wajah datarnya lagi, Arga berjalan menuruni tangga menuju meja makan. Sesampainya di sana lelaki itu menarik satu kursi untuk di duduki dan segera menyantap makanan yang sudah di siapkan oleh Sera dengan hening.

Sera pun sama dia hanya diam menikmati makanannya. Padahal posisi mereka duduk saling berhadapan, tetapi mereka bersikap seolah-olah tidak saling kenal.

"Gue gak suka Lo dateng ke rumah sakit lagi,"gumam Arga di sela-sela kegiatannya yang sedang mengunyah makanan.

Sera mendongakkan kepala nya menatap Arga bingung."Kenapa? Takut kepergok berduaan sama Jihan?"sindir Sera.

"Sera! Gue gak ada hubungan apa-apa sama Jihan,"tegas Arga menajamkan tatapan nya.

Sera tak lagi menanggapi ucapan Arga dia kembali sibuk makan. Jujur terkadang Sera merasa lelah dengan sikap Arga yang selalu dingin, kejam, arogan dan tak berperasaan kepada dirinya.

Andai saja bukan karena orang tuanya mungkin Sera sudah meminta cerai dari Arga sejak dahulu. Tetapi dia tidak mau mengecewakan kedua orang tuannya yang sudah pergi.

Setelah berhasil menghabiskan makanannya Arga langsung bangkit dan pergi ke ruang kerjanya.

Sera yang melihat itu hanya bisa menghela nafas pelan. Kemudian bangkit merapikan meja makan dan membawa piring-piring kotor yang baru saja dirinya dan Arga pakai ke tempat cuci piring.

Setelah selesai dengan kegiatannya Sera segera berjalan menaiki tangga. Tetapi langkahnya terhenti saat mendengar bel rumahnya berbunyi, dengan terpaksa Sera kembali menuruni tangga dan segera membuka pintu.

"Jihan?"gumam Sera terkejut, untuk apa wanita ini malam-malam datang ke rumahnya.

Tanpa permisi Jihan langsung memasuki rumah Sera begitu saja, sedangkan Sera hanya bisa menghela nafas berat. Wanita itu selalu bersikap sesukanya seakan-akan tidak memiliki etika.

Sera tak menghiraukan Jihan yang sudah masuk ke dalam ruangan kerja Arga. Karena tidak ingin sakit hati melihat mereka berdua akhirnya Sera memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

Sera menarik kursi belajarnya dan mulai mengerjakan tugas kuliahnya yang menumpuk hari ini.

Karena terlalu larut mengerjakan tugas Sera sampai tidak menyadari bahwa sekarang sudah jam 11 lebih, wanita itu mengerutkan keningnya.

"Udah jam segini. Tapi Arga belom ke kamar?"gumam Sera.

Karena penasaran akhirnya dia memutuskan untuk mencari Arga. Seluruh penjuru sudah dia telusuri tetapi tidak mendapati sosok Arga di sana, tempat terakhir yang akan dia tuju adalah ruangan kerja lelaki itu.

Sera dengan perlahan membuka pintu ruang kerja Arga, dan seketika dia terkejut dengan mata yang sudah berkaca-kaca saat melihat pemandangan di depannya.

"Arga,"gumam Sera dengan suara tercekat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status