"Apa sayang,"jawab Arga.
Pipi Sera langsung bersemu merah. Jujur ini pertama kali Arga mengucapkan kata sayang saat sedang hanya berdua dengan Sera. Karena biasanya dia memanggil sayang hanya ketika sedang ada mertuanya.
"Gitu aja blushing dasar baperan,"cemooh Arga.
"Dih, siapa ju—"
Cup.....
Ucapan Sera terpotong saat dengan tiba-tiba Arga mengecup bibirnya dengan singkat."Lo udah suka kan sama gue?"tanya Arga.
Sera membulatkan kedua bola matanya."Dih, siapa yang suka? gak mungkin aku suka sama cowok arogan kaya kamu,"sinis Sera.
"Lepasin,"pinta Sera meminta agar Arga melepaskan pelukan di pinggangnya.
"Gak mau,"jawab Arga. Lelaki itu justru menyeruakan kepalanya di dada Sera membuat gadis itu memekik geli.
"Arga, apaan si awas gak!"ucap Sera berusaha menjauhkan tubuhnya dari Arga, tetapi lelaki itu sama sekali tak bergeming.
Sera hanya bisa diam. Dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Dengan posisi sedekat ini membuat jantungnya berdetak tak beraturan. Bayangkan saja Arga lelaki itu memeluk tubuh Sera sangat erat dengan kepala yang di tumpukan di dadanya membuat Sera gugup.
Sera menarik sudut bibirnya, terkadang memang Arga bersikap manis seperti ini. Tetapi detik selanjutnya Sera langsung mendengus pelan.
Lo gak boleh baper, biasanya kalo kaya gini Arga cuma mau mainin gue, pasti ujung-ujungnya dia bakal balik lagi ke sifat aslinya yang kejam. Batin Bella mengingatkan dirinya agar tidak terlalu kepedean.
"Ga, awas aku mau bangun,"ucap Sera.
Arga mengangkat kepalanya tetapi masih melingkarkan tangannya di pinggang Sera. Lelaki itu semakin mendekatkan wajahnya.
Tangannya terangkat untuk menyentuh setiap inci wajah Sera. Dan saat pada sampai titik terakhir di bibir wanita itu. Arga mengusap lembut bibir Sera berkali-kali sebelum semakin menepis jarak wajah mereka.
Arga memiringkan wajahnya terus menepis jaraknya dan sampai bibir mereka saling bersentuhan. Sera memejamkan matanya saat Arga mulai melumut bibirnya dengan gerakan yang sangat lembut, jujur ini tidak seperti biasanya.
Arga terus semakin memperdalam ciumannya. Saat merasa Sera hanya diam dia menggigit bibir bawah wanita itu membuat bibirnya dengan terpaksa kebuka. Arga menggunakan kesempatan itu untuk semakin memperdalam ciumannya, dengan menelusup kan lidahnya ke dalam mulut Sera dan seketika gadis itu mulai membalas ciumannya.
Ciuman Arga mulai turun ke leher gadis itu. Memberikan beberapa tanda kepemilikan di sana yang membuat Sera berkali-kali meringis karena Arga juga menggigitnya.
Tangan Arga yang satunya ia gunakan untuk menahan kedua tangan Sera di atas kepala. Sedangkan yang lain dia gunakan untuk membuka satu persatu kancing piyama Sera.
Setelah semua kancing berhasil terbuka Arga menghentikan aksinya. Lelaki itu menatap dua gundukan Bella yang hanya di lapisi oleh bra berwarna putih. Setelah merasa puas memandangi itu Arga kembali menyatukan bibir mereka berdua.
Kegiatan itu terus berlanjut sampai pada akhirnya Sera harus pasrah menuruti kemauan Arga. Kalian pasti tau kelanjutannya akan bagaimana ketika dua sejoli yang berbeda jenis sudah di hasut nafsu. Tetapi itu tak masalah buat mereka berdua karena sudah sah.
*****
Sera membuka matanya, begitu menoleh sudah tidak ada Arga di sampingnya. Ketika melihat jam di dinding ternyata sudah pukul 15:19. Dia langsung bangkit dari ranjangnya untuk mandi dan menutupi tubuh naked nya dengan anduk.
Tadi pagi saat dia hendak bangun harus tertunda karena Arga yang meminta jatah. Dan yang membuat Sera kesal adalah, lelaki itu melakukan nya berkali-kali dan menghabiskan waktu sekitar 4 jam sampai Sera kelelahan dan kembali tertidur sampai sekarang.
Setelah mandi Sera keluar kamar. Perutnya sudah keroncongan minta diisi, karena dari pagi dia belom sempat untuk makan. Entah Arga kemana padahal ini hari minggu tetapi lelaki itu entah kemana.
Saat tiba di dapur Sera di kejutkan dengan Arga yang sedang berkutat dengan nasi goreng. Lelaki itu sedang masak.
Arga membalikan tubuhnya saat mendengar decitan kursi yang di tarik. Dia menghampiri meja makan dengan dua piring nasi goreng di tangannya.
Arga menyerahkan satu piringnya kepada Sera."Jangan kepedean, gue ngasih karena masaknya kebanyakan,"ucap Arga dengan tatapan sinis.
Lelaki itu menarik kursi di samping Sera untuk duduk lalu mulai menyantap makanannya dengan hening.
Sera menanggapi ucapan Arga hanya dengan senyuman. Dia tau Arga gengsi makanya dia berbicara seperti itu.
"Beda ya kalo lagi ranjang sama di tempat lain,"sindir Sera."Di ranjang aja aku-kamu pake sayang segala lagi desahnya, terus muji muji aku. Pa—"
"Sera diem!"desis Arga dengan wajah yang sudah memerah menahan malu.
"Kenapa si? Emang kamu pikir cuma kamu doang yang bisa gituin aku?"tantang Sera.
"Gak usah belagu, Lo juga keenakan sampai merem-melek tu mata,"sahut Arga.
Skakmat!
Sera langsung bungkam saat mendengarkan ucapan Arga yang lebih memalukan. Karena tidak ingin memperpanjang masalah akhirnya mereka kembali menikmati makanannya dengan hening.
Sera melangkahkan kakinya melewati lorong-lorong rumah sakit. Tatapannya lurus ke depan dengan datar. Tujuannya sekarang adalah ruangan Arga. Begitu sampai di depan pintu Sera mengetuk pintunya beberapa kali, sampai pada akhirnya suara dari dalam menyuruhnya untuk masuk. Arga langsung menajamkan matanya saat melihat sosok Sera memasuki ruangannya. Yang membuat darahnya mendidih adalah saat melihat penampilan Sera. Gadis itu hanya mengenakan dress mini selutut yang belahan dadanya terekspos. Walaupun terlihat sangat cantik karena rambutnya yang sengaja di urai dan sedikit polesan make up di wajahnya. "Aku bawain makan siang,"ucap Sera seraya meletakkan totebag yang dia bawa di meja. Suara Sera membuat lamunan Arga buyar. Arga menghampiri Sera yang sudah duduk di
Sera menyipitkan matanya curiga."Jangan-jangan kamu udah mulai cinta kan sama aku?" Arga langsung bangkit dari kursinya pergi begitu saja meninggalkan Sera, hal itu membuat Sera kesal. "Kan, baru berapa menit aja udah berubah,"gumam Sera seraya membereskan meja makan. Sera berjalan menyusul Arga ke kamar. Begitu pintu terbuka pemandangan pertama yang dia lihat adalah tubuh Arga yang hanya terbalut celana piyama dengan dada yang di biarkan terekspos tanpa busana. "Arga!"Sera dengan spontan langsung menutup kedua matanya. Arga menatap Sera bingung,"Kenapa si?" "Cepet pake baju Lo!" Arga menurunkan pandangannya menatap dada bidangnya yang di biarkan terekspos. Senyuman devil terpa
"Pulang!"titah Arga semakin menajamkan matanya.Sera masih kekeuh dengan pendiriannya, gadis itu menggelengkan kepalanya kuat-kuat."Aku bakal bikin Jihan ngrasain apa yang aku rasain!""Sera Anindya Putri,"geram Arga di setiap katanya penuh penekanan, tak lupa juga dengan tatapan tajamnya.Sera langsung menundukkan kepalanya. Jika Arga sudah memanggil dengan nama lengkapnya itu menandakan bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja.Arga yang melihat Sera menunduk langsung menyunggingkan sudut bibirnya. Lelaki itu tanpa aba-aba langsung menggendong tubuh Sera seperti karung dan di bawanya ke mobil.Sera terus memberontak meminta
"Penting banget harus izin sama Kamu? Ga, hal kaya gitu doang gak penting kan buat Kamu? Lagi pula selama ini emang Kamu pernah peduli sama Aku?"Sera bangkit dari ranjangnya berniat untuk mandi tetapi tangannya di tahan oleh Arga."Gue suami Lo Ser. Jadi Lo harus nurutin semua kemauan gue!"Sera tertawa hambar mendengar ucapan Arga."Suami kamu bilang? Jadi sekarang udah mau ngakuin status kamu di depan aku?"Arga yang sudah geram dengan sikap Sera yang keras kepala pun menyudutkan tubuh wanita itu ke dinding, dan segera mengunci pergerakan tubuhnya agar Sera tidak memberontak.Sera masih terdiam memperhatikan apa yang akan Arga lakukan selanjutnya. Jujur dia terkadang sangat membenci sikap A
Sera berjalan keluar kamar untuk pergi ke dapur. Hari ini dia bangun pagi karena nanti akan kuliah dan niatnya juga ingin memasakkan Arga.Sera terus berkutat di dapur selama hampir setengah jam lebih. Setelah selesai Sera langsung merapikannya di meja makan.Sera berjalan menaiki tangga untuk ke kamarnya. Wanita itu mengambil handuk dan setelan baju yang akan di pakai kuliah pagi ini. Setelah itu dia langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.Arga lelaki itu menggeliatkan tubuhnya. Dia menatap jam yang ada di dinding yang sudah menunjukan pukul 07 lebih. Arga mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu sembari menunggu Sera keluar dari kamar mandi.Ceklek....Sera berjalan menghampiri Arga yang masih duduk di ranjang."Kamu kerja kan?"tanya Ser
Sera menutup pintu kamarnya dengan pelan. Wanita itu berjalan ke ranjangnya lalu duduk di samping Arga yang sedang sibuk dengan laptopnya.Sera masih diam terus memperhatikan wajah Arga yang terlihat datar. Lelaki itu bahkan hanya dengan menggunakan kaos oblong dengan rambut acak-acakan saja sudah sangat tampan. Jujur Sera sangat mengagumi ketampanan suaminya yang tiada tandingannya.Arga menoleh menatap Sera tajam seraya mengangkat sebelah alisnya. Hal itu membuat Sera langsung mengalihkan pandangannya karena malu."Kenapa?"tanya Arga.Sera kembali menatap Arga."Gak papa,"jawab Sera lalu membaringkan tubuhnya memunggungi Arga.Sera menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuhnya. Wanita itu menatap ke depan dengan kosong. Terkadang Sera rindu dengan sosok orang tuanya.&nb
Plak..."LO APA-APAAN SI SER?"bentak Jihan karena tiba-tiba Sera menamparnya."Lo yang apa-apaan? Jauhin Arga! Dia suami gue,"kesal Sera.Jihan terkekeh pelan mendengar ucapan Sera."Gue gak mau!"Sera melotot tajam."Mau gue gampar Lo?""Gak takut!"Plak...."Ini balasan Lo udah nampar gue,"ujar Jihan setelah membalas tamparan Sera."JIHAN SERA!"Suara dingin dan tajam dari seseorang membuat Sera dan Jihan langsung membalikan tubuhnya.Arga lelaki itu berjalan mendekati dua wanita yang sedang bertengkar.
Sera berkali-kali menghela nafas gusar. Dari tadi yang Sera lakukan hanya mondar-mandir di kamarnya. Bagaimana tidak, sedangkan sekarang sudah jam 11 malam lebih tetapi Arga masih belom pulang juga.Sera menolehkan kepalanya saat pintu kamarnya terbuka. Wanita itu membulatkan matanya terkejut saat melihat kondisi wajah Arga yang sudah babak belur."Arga! Kamu apa-apaan si? Kamu berantem?"marah Sera seraya mendekati Arga yang sudah duduk di sofa.Arga hanya diam saja sembari memejamkan matanya dengan tubuh yang di sandarkan di sandaran sofa."Arga! Kamu minum ya?"Sera beranjak berdiri di depan Arga dengan garang. Dia bisa mencium dengan jelas bau alkohol di tubuh Arga.Arga membuka matanya lalu tanpa aba-aba langsung menarik tangan Sera membuat wanita itu terduduk di atas