Share

CHAPTER 04

Author: Riyah
last update Last Updated: 2021-09-06 13:58:46

Sera mendengus pelan saat Arga dengan kurang ajarnya memotong ucapannya.

"Kamu dari mana aja si?"tanya Yaya.

"Abis mandi Bun,"jawab Arga. Lelaki itu duduk di samping Sera bahkan dengan sengaja tidak menyisakan cela.

Sera memutar kedua bola matanya malas. Pasti drama akan segera di mulai di lihat dari gerak-gerik Arga yang mulai memeluk pinggangnya dari samping.

Sedangkan Yaya dan Bram yang melihat itu hanya mampu tersenyum bahagia. Ternyata dugaan nya selama ini salah. Mereka pikir hubungan Sera dan Arga tidak selanggeng ini, mengingat mereka berdua menikah karena di jodohkan.

"Gimana Ga? kamu udah bikin cucu buat kita kan?"tanya Yaya dengan semangat. Hal itu membuat tubuh Sera langsung menegang.

"Ma, Arga belom bisa karena Sera kan masih kuliah,"jawab Arga terlihat frustasi."Ya kan sayang?"lanjutnya seraya menatap Sera dengan mencengkeram pinggangnya pertanda meminta agar Sera mengikuti permainannya.

"I-iya Ma, maaf ya mungkin dua bulan lagi nunggu Sera selesai,"jawab Sera sedikit gugup. Dia tau Arga sedang berdrama sekarang.

Terdengar helaan nafas kecewa dari Yaya dan Bram, Yaya menatap Sera dan Arga secara bergantian."Yaudah gak papa, yang penting kalian bahagia,"ungkap Yaya.

"Iya dong Ma, kalo kita gak bahagia mungkin udah pisah,"jawab Arga.

Sera hanya bisa diam, dia tidak boleh asal bicara karena saat ini Arga yang mengendalikan semuanya. Jangan heran karena memang dari dulu jika di hadapan para keluarganya mereka selalu bersikap seolah-olah menjadi pasangan yang paling bahagia.

"ARGA!"pekik Jihan seraya menubruk tubuh kekar Arga.

Hal itu membuat rangkulan tangan Arga di pinggang nya terlepas. Sera mendengus pelan saat melihat dengan gamblangnya Arga mengecup kening Jihan.

"Kangen banget tau, udah lama gak main ke sini,"seru Jihan penuh drama yang membuat Sera muak.

Jihan beralih menatap Sera."Ser, masa gue gak dibikinin minum si,"ucap Jihan seraya mengerucut kan bibirnya sok imut.

"Mal—"

"Sayang, Jihan bikinin minum dong,"pinta Arga lagi-lagi memotong ucapan Sera.

Dengan kesal Sera langsung bangkit dan pergi ke dapur. Hal itu tak lepas dari pandangan Arga, lelaki itu tau tadi Sera ingin menjawab apa sehingga dengan cepat dia langsung memotong nya. Karena jika tidak maka sudah di pastikan Sera dan Jihan akan bertengkar.

Sera kembali dengan nampan berisi minuman dan langsung di berikan kepada Jihan. Sera kembali duduk di tempatnya.

"Yaudah, Bunda sama Ayah pulang dulu ya,"pamit Bram seraya bangkit di susul oleh Yaya.

"Jihan nyusul ya,"timpal Jihan.

Pada akhirnya Sera dan Arga mengantarkan Yaya dan Bram sampai depan rumah. Hingga saat mobil mereka sudah pergi Sera memutuskan untuk masuk.

"Jangan macem-macem sama Jihan,"desis Arga menahan lengan Sera.

Dengan kasar Sera langsung menepis tangan Arga."Aku gak peduli,"jawabnya seraya masuk dan langsung ke kamarnya tanpa mempedulikan Jihan yang masih anteng duduk di sofa.

Sera menutup pintu kamarnya dengan kasar, dia berjalan lalu menjatuhkan tubuh nya di atas ranjang dengan kasar. Setelah menarik selimutnya sampai sebatas dada, Sera langsung memejamkan matanya hingga terlelap.

Arga lelaki itu menutup pintu lalu mendekati Jihan yang sedang duduk di sofa.

"Han, Lo pulang aja ya udah malem,"ucap Arga dengan lembut.

"Gak, gue mau nginep sini aja,"jawab Jihan.

"Jangan, lagian Sera pasti udah tidur kok. Mending pulang aja."

"Yaudah, gue pulang,"pasrah Jihan lalu beranjak dari kursinya.

"Makasih bantuannya,"ungkap Arga sebelum kepergian Jihan.

Setelah Jihan pergi Arga berjalan menaiki tangga untuk ke kamar. Begitu pintu terbuka Arga segera masuk dan menutup kembali pintunya.

Lelaki itu berjalan mendekati ranjang, dengan pelan ikut membaringkan tubuhnya di samping Sera yang sudah terlelap.

Arga mengangkat pelan kepala Sera dan meletakkannya di atas dada bidangnya. Tangannya dengan posesif memeluk pinggang ramping Sera, dan setelah merasa posisinya sudah nyaman. Arga langsung mulai memejamkan matanya hingga terlelap.

*****

Sera menggeliatkan tubuhnya seraya mulai membuka matanya saat silau cahaya matahari memasuki kamarnya. Dia mengangkat kepalanya dan matanya langsung menangkap wajah tampan suaminya yang masih terlelap.

Sera beralih menatap tangan kekar Arga yang dengan posesifnya memeluk pinggangnya. Jujur di saat sedang tidur seperti ini Arga jauh terlihat lebih tampan.

Dengan senyuman yang terpancar di bibirnya Sera terus mengamati wajah damai Arga. Sampai dengan spontan dia kembali memejamkan matanya saat menyadari Arga membuka mata.

"Gak usah pura-pura,"ucap Arga, dia tau dari tadi Sera sudah bangun.

Sera kembali membuka matanya lalu duduk. Gadis itu mengikat kembali rambutnya dengan asal, saat hendak beranjak pinggangnya di tarik oleh Arga membuat tubuhnya kembali terbaring di ranjang.

"Arga,"pekik Sera terkejut.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Husband Is Devil   24}. Kegilaan

    Sera terus memberontak tetapi dia inget, bahwa tidak baik menolak keinginan suami. Sera hanya tak ingin Arga bermain kasar seperti ini.Arga yang sudah terlanjur marah dan nafsu pun tanpa aba-aba langsung mengunci pergerakan Sera dengan kasar laki-laki itu langsung melakukan penyatuannya dengan Sera, dan akhirnya hal itu pun terus berjalan sampai Arga merasa bosan.12:55Sera langsung memunggungi Arga begitu laki-laki itu selesai melakukan penyatuannya. Bahkan Arga seperti orang kesetanan, di terus bermain dengan kasar dan brutal seakan-akan tak mendengar tangisan dan ringisan Sera."Gak perlu nangis! Karena itu udah kewajiban kamu buat ngelayanin aku,"gumam Arga dengan mata yang masih terpejam.Keringat masih banyak di wajahnya, dia tidur dengan

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 23

    Sera dengan kasar beranjak dari kursi makan lalu berjalan menaiki tangga. Sesampainya di kamar Sera langsung membersihkan tubuhnya, hari ini dia akan pergi untuk mendinginkan pikirannya.Begitu selesai, wanita itu langsung berjalan keluar dengan rok pendek sepaha dan kemeja biru muda tipis yang sudah melekat di tubuhnya. Sera langsung berjalan ke meja rias untuk memoles wajahnya dengan make-up tipis.Arga yang baru selesai sarapan pun langsung memasuki kamarnya, dia menghentikan langkahnya di depan pintu menatap Sera yang sedang berkutat dengan make-upnya."Mau jadi jalang?"sinis Arga.Sera menatap Arga dari cermin, memang laki-laki brengsek itu memiliki mulut yang tajam. Arga sudah seperti laki-laki bajingan yang tak tau caranya menghargai wanita."Kalo dengan aku jadi jalang bisa bikin kamu jatuh cinta kenapa enggak?"jawab Sera lalu memoleskan lipstik berwarna pink muda ke bibi

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 22

    Arga membuka pintu utama rumahnya, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam lebih. Laki-laki itu segera berjalan menaiki tangga, dia membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali.Arga mulai membuka kancing kemejanya seraya berjalan memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.CeklekArga keluar kamar mandi dengan wajah yang terlihat lebih segar, dia menatap wanita yang sedang berdiri di samping ranjang dengan datar."Kamu ke club lagi?"tanya Sera, dia tau akhir-akhir ini Arga sering ke club dan bermain dengan jalang."Arga, aku nanya sama kamu!"Sera menahan lengan Arga saat laki-laki itu hendak berjalan keluar kamar."Kenapa? Kenapa kamu tega main jalang, bahkan kamu bawa mereka ke rumah! Apa kamu gak ngehar

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 21

    Arga menggeram pelan saat melihat kondisi Sera sekarang. Wanita itu kondisinya sudah sangat berantakan, dengan sudut bibirnya yang berdarah. Lalu rambutnya yang berantakan dan ada beberapa bekas merah di pipi wanita itu."Gimana? Mau gue tambahin lagi?"Arga berdecih pelan."Gini cara lo bersaing? Pake cara murahan?""Lepasin Sera, atau gue akan bikin lo mati di sini?"lanjut Arga.Daren tertawa sumbang. Tawa yang terdengar sangat memuakkan."Gimana? Kurang gak mainan gue?""Gue sama anak-anak yang bakal ngurusin dia, lo cari celah buat nyelamatin Sera,"ucap Bean membuat Arga langsung menganggukan kepalanya pelan.Reon dan Bean mulai mendekati Daren dan anak buahnya. Lalu mulai saling memberikan bogeman ke lawannya masing-masing.Lalu di sela-sela itu, Bean dengan sengaja memukul punggung Lio dari belakang membuat laki-laki itu melepaskan Se

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 20

    "Ser, aku minta maaf,"ucap Arga seraya terus membujuk Sera yang dari tadi siang hingga sore marah.Permasalahannya adalah, tadi siang setelah pulang dari cafe Arga benar-benar meminta jatahnya di siang bolong. Yang membuat Sera marah karena Arga janjinya cuma satu ronde, tetapi tau-tau lak-laki itu terus melakukannya dari pukul 12 sampe pukul 03 sore. Jelas Sera marah karena dia benar-benar merasa lelah, bahkan tubuhnya sangat remuk. Dia sebenarnya hanya ingin memberi hukuman untuk Arga, dan ternyata seru membuat suaminya tersiksa."Sayang, maafin aku ya."Arga menggunakan dua lututnya untuk menumpu badannya dia kini sedang berada di hadapan Sera yang duduk di atas sofa sedangkan dirinya di karpet."Sayang, kamu beneran marah?""Apasihhh,"kesal Sera saat Arga menggodanya dengan menoel-noel pipinya.

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 19

    Kini Arga dan Sera sudah berada di salah satu cafe, mereka berdua sedang menikmati makanannya masing-masing dengan hening.Arga menarik tisu lalu mengusap bibirnya, dia bangkit dari kursinya membuat Sera mendongakkan kepalanya."Mau kemana?"tanya Sera."Ke kamar mandi bentar sayang,"jawab Arga. Laki-laki itu mengecup singkat kening Sera sebelum pada akhirnya meninggalkan istrinya.Sera pun hanya mengedikan bahunya acuh, wanita itu kembali sibuk menikmati makanannya."Cewek, sendirian aja si. Abang temenin mau?""Yaelah neng, sombong amat si."Sera mendongakkan kepalanya saat tiba-tiba ada yang menyentuh bahunya. Dia menatap tajam kepada dua pria yang berani-beraninya menyentuh dirinya. Wanit

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status