Share

BAB 55

Begitu sampai di kantor pelita, Tamara dikejutkan dengan kondisi kantor yang ternyata kosong.

Tidak ada siapapun di dalam— hanya ada meja-meja para pengacara yang berantakan. Tidak ada tanda-tanda perampokan atau semacamnya. Iya, seperti ditinggalkan sementara.

“Apa-apaan ini?” Tamara masih diam di dalam gedung itu, mencari orang lain. "Halo? Siapapun?“

Tidak ada jawaban.

Dia menoleh ke pintu kaca depan. Aneh. Jika semua orang pergi, lantas kenapa pintunya tak dikunci? Bahkan, petugas keamanan pun tidak ada? Ke mana semua orang?

Dia mengambil ponsel dari dalam tasnya, lalu menelpon seseorang. "Halo, Pak Alarik?”

“Gimana? Udah ketemu sama si pengkhianat itu?” suara Alarik terdengar di balik sambungan telepon.

"Maaf, Pak— tapi nggak ada orang di kantor ini. Kayaknya lagi ditinggal, tapi beneran nggak ada orang, satpam aja nggak ada.“

”Udah tanya ruko sebelah?“

"Katanya nggak tahu, Pak."

”Ke mana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status