Share

Menyerah

Memasuki bangunan rumah sakit, perasaanku makin tak menentu. Tiba-tiba saja ragu menyerang. Langkahku terhenti di depan pintu kamar tempat Ares dirawat. Bau menusuk khas rumah sakit membuatku mual.

Jika bukan karena Ares, aku tidak akan melangkahkan kakiku memasuki gedung ini. Rumah sakit selalu mengingatkanku pada kedua orangtuaku. Mengingatkanku akan rasa kecewa atas harapan mereka yang tak pernah mampu kuwujudkan. Membuatku merasa jadi manusia gagal.

Aku mengurungkan niat untuk menarik kenop pintu. Menatap ragu pintu kayu yang membatasi jarak antara aku dan Ares. Tiba-tiba saja pintu itu terbuka, dan wajah Aldo muncul dari sana.

"Eh, udah datang? Sana masuk." Aldo membukakan pintu lebih lebar untukku. Wajahnya terlihat sedikit lelah. Mungkin karena semalam begadang menemani Ares.

"Aku takut, Do," sahutku lirih, masih tak bergerak dari tempatku berdiri.

"Memangnya mau masu
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status