Share

Tuhan Tidak Adil

Ares menarik rem tangan mobil sebelum mematikan mesin, ketika mobilnya berhenti di depan sebuah rumah berlantai dua dengan desain minimalis, tetapi terlihat anggun. Pekarangan kecil rumah bercat putih itu dihiasi aneka kaktus dalam berbagai ukuran. Sebuah city car terparkir di carport yang terletak di samping pintu masuk.

Suasana lingkungan yang tenang, udara pegunungan yang sejuk dengan latar langit biru menambah kesan tenang pada rumah mungil itu. Aku mencari bel yang dulu terdapat di samping pintu pagar. Rupanya benda itu sudah tak lagi ada di sana. Digantikan oleh lonceng yang biasa kulihat dikalungkan pada leher kerbau di kampungku.

Setelah beberapa kali membunyikan lonceng yang terdengar agak berisik itu, pintu rumah bercat putih itu terbuka. Senyum semringah mengiringi langkah perempuan berbadan dua yang  baru saja keluar dari rumah tersebut.

"Lia! Kok nggak ngabarin mau ke sini?" pekik perempuan terseb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status