Share

Rencana

Author: Hilmiath
last update Huling Na-update: 2021-04-07 13:44:58

Happy Reading.

***

Darla gadis itu baru saja selesai dengan kelas homeschooling nya, dan kini gadis itu tengah menunggu telepon dari tunangannya itu. Saat Darla tengah berada di ruang keluarga ia tak sengaja melihat Mommy nya yang baru saja datang dari rumah temannya.

"Mommy," panggil Darla pada Mommy-nya yang kini sudah tersenyum menatap putri nya itu. Alberta segera menghampiri putrinya itu dengan senyumannya yang mengembang.

"Kenapa Darling?" tanya Alberta sambil mengelus puncak kepala anaknya itu sayang.

"Bagaimana? Apa Mom sudah mengatakannya pada Dad?" tanya Darla mengingat pembicaraan mereka dua hari yang lalu, Mommy nya mengatakan akan membantunya untuk mengatakan pada Daddy nya agar memindahkannya sekolah di tempat Falix sekolah.

Mendengar ucapan putrinya itu membuat Alberta menghembuskan napasnya kasar. Melihat reaksi Mommy nya yang tak sesuai harapan membuat Darla ikut menghembuskan napasnya kasar pasti jawaban Daddy nya adalah tidak.

"Mom sudah membicarakannya pada Dad, tapi kau tahu Dad selalu meminta pendapat pada Falix. Dan Falix melarang nya," ucap Alberta membuat Darla hanya bisa menghembsukan apasnya kesal dengan susah payah menahan matanya yang berkaca-kaca.

"Tapi aku ingin bersama Falix Mom," ucap Darla yang kini air matanya sudah mulai mengalir membuat Alberta yang melihatnya merasa tak tega dan segera memeluk putrinya itu.

"Hey jangan menangis sayang," ucap Alberta sambil mengelus puncak kepala Darla sayang.

"Mom kau harus membantu ku agar aku bisa sekolah bersama Falix," ucap Darla dengan memohon membuat Alberta menghembuskan napasnya kasar.

"Hey ada apa ini? mengapa gadis cantik Dad menangis?" tanya Dennis yang baru saja datang dan langsung disuguhkan dengan putrinya yang tengah menangis dalam pelukan istrinya.

"Dad aku ingin bersama Falix," ucap Darla masih dengan tangisnya membuat Dennis menghembuskan napasnya kasar. Bukan yang pertama kali ia melihat putrinya itu menangis karena masalah yang sama hingga rasanya ia sangat kasihan dengan anaknya itu, tapi semua keputusan tetap berada di tangan Falix.

"Dad akan membantu mu," ucap Dennis akhirnya yang sudah mulai kasihan dengan rengekan putrinya itu membuat Darla menghentikan tangisnya dan menatap Daddy nya tidak percaya.

"Ini hanya sebuah rencana, kita lihat nanti bagaimana hasil dari rencana kita ini," ucap Dennis dengan senyumannya sambil mengelus puncak kepala putrinya itu sayang. 

"Are you really Dad?" tanya Darla dengan tatapannya yang penuh binar. Yang di balas anggukan oleh Dennis yang membuat Darla dengan segera memeluk Daddy nya itu sayang.

"Sekarang lebih baik kau istirahat dan nanti Dad akan memberitahu rencananya nanti," ucap Dannis yang segera mendapatkan anggukan dari anaknya itu.

"Thank Dad, Mom," ucap Darla lalu mencium pipi kedua orang tuanya setelah itu baru ia segera menuju kamarnya.

Namun sepertinya niatnya untuk istirahat harus tertunda karena telepon dari tunangannya, hingga akhirnya mereka menghabuskan waktu untuk bertelepon ria.

****

Darla menatap penampilannya sekali di depan cermin, menatap tak percaya pada penampilannya yang kini terlihat terbuka. Untuk pertama kalinya Darla akan menggunakan dress seterbuka ini. 

Bisa Darla jamin setelah ini Falix akan marah padanya mengingat banyak pelayan dan bodyguard milik Darla adalah orang suruhan Falix.

"Mom kau yakin ini tak berbahaya?" tanya Darla pada Mommynya yang kini berada di kamar putrinya itu untuk melihat persiapan putrinya. Malam ini mereka akan menghadiri pesta yang di adakan oleh rekan bisnis Daddy nya.

"Setidaknya mungkin cara ini akan berhasil membuatnya ingin membawamu ke indonesia," ucap Alberta juga bingung harus menjawab apa karena cara ini mungkin akan sangat berbahaya.

"Kau benar mom,"ucap Darla akhirnya. Darla menarik napasnya sekali lagi sebelum mengangguk yakin dan segera mengajak Mommynya itu untuk segera turun dan berjalan menuju pelataran rumahnya yang ternyata di sana sudah ada bodyguard dan Daddy nya yang sudah menunggu.

"Wow kau terlihat sangat cantik Princess," ucap Daddy nya dengan mengedipkan sebelah matanya menggoda putri nya itu membuat Darla tersenyum malu.

"Ayo kita harus segera berangkat," ucap Mommy nya dan segera para bodygurad membukakan mereka pintu mobil hingga selanjutnya mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota.

Setelah menempuh jarak selama dua puluh menit akhirnya mereka sampai di gedung tempat pesta di gelar, gedung besar dengan banyak bodyguards dan wartawan yang berada di depan gedung tersebut.

Darla turun dari mobil dengan senyumnya yang mengembang membuat banyak wartawan segera mengambil gambarnya. Tak heran Darla adalah anak dari keluarga yang sangat terkenal apa lagi wajah cantiknya yang selalu menjadi primadona membuat siapapun akan menyukainya.

Blit kamera tak berhenti memnyala membidik ciptaan tuhan di depan mereka yang terlihat sangat cantik itu. Bak seorang putri dari kerajaan Darla terlihat berkali-kali lebih cantik saat ini membuat laki-laki yang melihatnya pasti begitu mendambakannya, namun sayang semua orang tahu Darla adalah milik Falix walau banyak yang mengira mereka adalah tunangan karena perjodohan bisnis untuk mengeratkan dan memperbesar dua perusahaan raksasa itu.

"Waw Dennis putrimu terlihat begitu cantik," ucap salah seorang rekan bisnis Dennis sambil tersenyum pada Dennis dan keluarganya.

"Tentu saja, aku sangat tampan dan istriku sangat cantik jadi tak heran jika putriku sangat cantik," bangga Dennis dengan percaya dirinya membuat rekan bisnisnya itu terkekeh mendengarnya.

"Ah iya perkenalkan dia adalah putra ku Mark," ucap rekan bisnis Dennis dan selanjutnya mereka saling berkenalan dan dari sana Darla tahu jika rekan bisnis Daddy nya itu adalah James Patronemik salah satu dari sepuluh pengusaha besar dan suksek namun tentu lebih besar perusahaan Hector dan Hamilton.

"Kalau begitu kalian berbicara dulu kita harus menemui rekan bisnis kita yang lain, Mark jaga putri ku." Pesan Dennis yang di balas anggukan oleh Mark sambil tersenyum.

"Dad kau yakin?" bisik Darla merasa tak yakin dengan keputusan Daddy nya apa lagi jika nanti ada yang melihat mereka dan memberitahukan pada Falix.

"Anggap saja ini bagian dari rencana," ucap Daddy nya yang juga ikut berbisik membuat Darla menghembuskan napasnya kasar dan berusaha meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja.

"Jaga diri mu sayang dan akan kembali lagi nanti," ucap Dennis yang segera pergi bersama orang tua lainnya dan mulai menghampiri rekan bisnisnya yang lain. Dan dari yang Darla tahu yang mengadakan pesta ini adalah James untuk merayakan anniversary perusahaannya.

"Kau ingin minum Darla?" tanya Mark yang membuka suara lebih dulu.

"Tidak buruk, aku juga begitu haus," ucap Darla membuat Mark tersenyum manis.

"Baiklah kalau begitu kita ambil minum dulu setelah itu kita cari tempat duduk. Kau pasti leleh jika harus terus berdiri," ucap Mark yang membuat Darla mengangguk.

Selanjutnya mereka mulai berjalan beriringan menuju tempat deretan minuman yang berada di sana. Sambil mengobrol ringan dengan sesekali tertawa membuat mereka terlihat begitu dekat padahal baru pertama kali bertemu.

***

Thank For Reading.

Hai semua. Salam kenal all.

Aku penulis baru di Goodnovel tapi semoga kalian suka sama karya aku yang satu ini. Jangan lupa buat vote dan koment ya guys. Maaf kalo feel gak dapet dan banyak typo.

Kalau mau tahu karya aku yang lain kalian bisa cek ig aku @wphilmiath_

See You Next Part All

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nietha
ceritanya yg q suka, tapi sayank pemerannya Masi bocil2...... coba aja di buat pemernnya masa kuliah atau kerja, berasa di lain dunia kalo baca yg pemernnya Masi sekolh2 gini......
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • My Possessive Bad Guy   End

    Happy Reading. *** Sudah dua hari Falix menyekap Darla di kamar gadis itu. Dan sudah dua hari juga kejadian tersebut berlalu. Kini keadaan Barra masih koma paska oprasi saat itu. Akibat pendarahan yang terus menerus dan Barra yang hampir kehabisan darah laki-laki itu harus menjalankan oprasi dan hingga kini laki-laki itu belum sadarkan diri. Semuanya masih menunggu dengan cemas bagaimana keadaan Barra selanjutnya, doa tak pernah lepas dari mereka yang terus berdoa akan kesembuhan Barra. Yang kini mereka harapkan adalah kesembuhan Barra. Untuk Dino dan Dian, kini kedua orang itu harus melaksanakan penjara di rumah dan tidak di bolehkan melakukan perjalanan jauh. Semua itu karena Dian yang masih di baru saja berumur tujuh belas tahun hingga orang tuanya meminta keringan begitupun dengan Dino yang masih sembilan belas tahun. Saat usia mereka memasuki dua puluh satu tahun maka akan di lakukan persi

  • My Possessive Bad Guy   Ancaman

    Happy Reading. *** Menatap kesekeliling dengan tatapan menerawang, kini Darla merasa merasa bingung dengan tampat yang ia tempati saat ini. Kini ia bukan lagi berada di sebuah gedung kosong tapi berada di sebuah kamar. Tangannya tak lagi terikan begitupun kakinya namun di kamar ini seperti tak ada cara untuk keluar. Darla sudah mengelilingi kamar itu dan pintu sudah di kunci, jendela pun sudah di kunci mati. Bisa Darla tebak saat ini ia tengah berada di ketinggian saat melihat di jendala dan kamar ini memiliki tinggi yang lebih tinggi dari pohon besar di bawahnya. Suara kunci di buka membuat Darla mengalihkan pandangannya yang semula tertuju pada jendela kini teralihkan oleh seorang laki-laki yang memasuki kamar tersebut yang tak lain adalah Dino.

  • My Possessive Bad Guy   D

    Happy Reading. *** "Lo serius?" tanya Cakra yang masih tak percaya akan info yang baru saja ia terima dari Falix. "Apa ada untungnya kalo gue ngarang cerita?" tanya Falix dengan begitu sinis. Mereka semua menggeleng memang tak ada untungnya bagi Falix untuk mengarang cerita. Lagi pula untuk apa Falix melakukan itu? Tentu saja itu bukanlah hal yang patut untuk di karang. "Jadi kita bener-bener kehilangan Dion?" tanya Barra dengan senyuman sendunya. Kini mereka memang tengah membicarakan tentang Dion. Lebih tepatnya Falix yang tengah bercerita dan memberikan info tentang siapa sebenarnya Dion yang kini bersama mereka, dia bukanlah Dion dari Dino kembaran Dion yang m

  • My Possessive Bad Guy   Dion

    Happy Reading. *** Darla mengerjampak matanya berkali-kali merasakan silau yang masuk ke dalam matanya, ia begitu merasa asing dengan tempat nya saat ini. Melihat ke sekeliling ia pikir kini ia tengah berada di sebuah gedung tak terpakai di lihat dari bagaimana kondisi gedung yang ia tempati saat ini. Bisa gadis itu rasakan kini tangan dan kakinya teringat dan di ruangan yang begitu luas itu hanya terdapat satu kursi yang kini ia duduki, tak ada penerangan selain mentari yang masuk melalui jendela yang berada begitu tinggi. Sebisa mungkin Darla berusaha melepaskan tangannya dari ikutan yang begitu menyakitinya bahkan bisa ia tebak kini tangannya sudah memerah dan memar at

  • My Possessive Bad Guy   Darla diculik

    Happy Reading. *** Pukulan yang begitu keras Falix dapatkan dari ayahnya, tadi saat ia baru saja sampai di rumah bersama dengan Ryan dalam ke adaan berantakan dan memar serta luka di wajahnya tak ia sangka ternyata orang tuanya yang jarang pulang itu sedang ada dirumah. Saat Falix dan Ryan sampai di rumah, ibu Falix langsung menanyakan ada apa dengan wajah Falix serta Ryan dan di mana Darla? "Apa kau gila mengajak Darla ke club malam?" tanya Hanry sambil memberikan pukulan mentah pada Falix yang hanya bisa terdiam menerima setiap pukulan yang di dapatnya dari ayahnya yang terus melampiaskan amarahnya pada dirinya. "Lihatlah apa yang sekarang kau dapat Falix," ucap Hanry yang kembali memberikan pukulan untuk Falix yang hanya terdiam. Ryan yang melihat itu ingin membant

  • My Possessive Bad Guy   Insiden Club

    Happy Reading. *** "Tar malam ke club kuy dah lama nih gak kumpul di sana sambil main billiard," ajak Dion dengan begitu bersemangat. Kini mereka tengah berada rooftop sambil sebat, rooftop memang selalu menjadi tempat yang pas bagi mereka untuk menghisap sebatang rokok yang mengandung nikotin tersebut. Kini hanya ada kelima laki-laki tersebut mengingat gadis mereka sudah pulang lebih dulu karena kini para laki-laki itu harus mengikuti jam pelajaran tambahan. "Yuk lah udah lama nih," kompor Cakra yang juga terlihat begitu bersemangat mengingat mereka sudah sangat lama tidak nongkrong bersama. "Ok deh tar malam, tapi gue ngajak Darla," ucap Falix memberitahu sahabat nya jika ia harus mengajak tunangannya itu.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status