Share

43. Penyesalan Adrian

Author: Yeny Yuliana
last update Last Updated: 2024-07-26 21:11:18
"Sebaiknya mulai sekarang kau biasakan dirimu untuk terus menangis seperti itu, Luna. Kau pantas menyesali perbuatan memalukanmu dengan Matteo! Karena perbuatan asusila kalianlah yang menjadikan ayahmu tak sudi menganggapmu sebagai anak!"

Ucapan Emily masih terngiang di telinga Luna di malam hari. Dia berulang kali menghela nafas panjang sembari menyuapkan makanannya ke dalam mulut dengan enggan. Matteo yang menyadari perubahan sikap Luna menautkan alis. Mungkinkah gadis itu tidak begitu berselera makan karena mulai bosan dengan hidangan berbahan dasar salmon yang setiap hari Matteo buat?

"Kalau kau bosan dengan salmon, katakan, Luna. Aku bisa membuatkan makanan lain untukmu." Ucapan Matteo membuat Luna melihat ke arah kekasihnya pada akhirnya.

"Aku sama sekali tidak bosan dengan makanan buatanmu, Matteo. Aku hanya ..." Luna menggantung ucapannya. Dia enggan harus menceritakan apa yang dia alami hari itu. 'Hanya mengingatnya saja hatiku sudah sakit. Haruskah aku menceritakan i
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • My Possessive Bodyguard Matteo   44. Terpaksa menjadi Gigolo untuk Emily

    Adrian menatap wanita yang baru saja memerintahnya sembari menipiskan bibir. Terlihat sekali wanita itu sangat kelelahan. Sesekali Sarah menyeka dahinya yang mengeluarkan peluh. "Baik, Bu," jawab Adrian. Pria itu mengambil apron miliknya yang tergantung di dinding dapur, menggunakannya, lalu membantu pekerjaan waiters di restaurant itu. Sarah dan Robert hanya memiliki satu waiters yang membantu di restaurant mereka. Kebetulan akhir-akhir ini pengunjung Diamond Bistro cukup padat. Sebenarnya mereka butuh lebih banyak pekerja untuk membantu mereka melakukan pekerjaan di restaurant itu. "Silahkan, Nona," ucap Adrian ramah sambil meletakkan pesanan di atas meja pengunjung. Tanpa sepengetahuan pria yang datang bersamanya, pengunjung wanita yang duduk di sebelah Adiran berdiri menyenggol kaki Adrian. Dan saat Adrian menoleh dan menatap dengan raut wajah bertanya, wanita dengan riasan mencolok tersebut mengedipkan mata dan menggigit bibir bawahnya dengan gestur sensual. Adrian h

    Last Updated : 2024-07-30
  • My Possessive Bodyguard Matteo   45. Harga sebuah penyesalan

    Ucapan Sarah masih terngiang di benak Adrian. Mungkinkah suatu hari dia bisa merasakan rasa cinta yang begitu dalam sebagaimana saat ia jatuh cinta pada Luna? "Hay, tampan. Bolehkah aku menemanimu untuk bersenang-senang malam ini?" tawar seorang wanita penghibur yang sedari tadi matanya tidak berhenti menatap Adrian dari kejauhan. Wanita itu dengan sengaja bergelayut manja di pundak Adrian. Tetapi sangat disayangkan, Adrian dengan malas melepas tangan wanita bergaun malam hitam tersebut dari pundaknya, dan sedikit mendorong tubuh wanita itu agar sedikit menjauh. "Maaf, Nona. Tapi sepertinya dua sahabatku ini lebih membutuhkanmu daripada aku." Jawab Adrian sambil menyesap kembali minumannya, pria itu sama sekali tidak berminat untuk menoleh ke arah wanita penghibur yang menatapnya kecewa. Wanita yang baru saja ditolak Adrian memberungut. Dia merasa terhina dengan penolakan tersebut. Bahkan saat Brandon Davis dan Logan Parker menggerakan tangan nakalnya pada bokong dan pinggang

    Last Updated : 2024-08-03
  • My Possessive Bodyguard Matteo   46. Diculik pria misterius

    Seorang pria paruh baya berpakaian armani sedang mengawasi seorang gadis yang beberapa hari ini menjadi incarannya. Jika diibaratkan, Tyler adalah serigala yang sedang membidik kelinci hutan yang hendak ia mangsa. Kedua manik cokelat terangnya dengan sempurna mengikuti setiap pergerakan gadis bermantel merah muda yang tampak sedang sibuk memilih bahan-bahan dapur. Pria itu mengetuk-ngetukkan sepatu pantovelnya pada permukaan lantai supermarket. Gadis yang sedang ia incar terlalu lama dalam memilih prodak yang ia beli, tetapi Tyler menahan diri dan memilih kembali bersabar. Ponsel dalam saku mantel gadis itu berdering, dengan cepat sang gadis mengangkat panggilan telepon. Seketika wajah gadis itu berubah panik, dan perubahan ekspresi wajah gadis itu cukup mengundang perhatian Tyler. Setelah panggilan telepon berakhir, gadis itu bersegera memasukan semua prodak yang dia butuhkan ke dalam keranjang belanja tanpa menimbang-nimbang lagi, dia harus segera menemui seseorang yang sang

    Last Updated : 2024-08-06
  • My Possessive Bodyguard Matteo   47. Kunci dibalik skandal foto Matteo dan Luna

    Di dalam sebuah ruangan bawah tanah, lebih tepatnya basemant, Greta duduk di atas lantai di sudut ruangan. Kedua tangannya terikat di belakang. Gadis itu duduk meringkuk dan menyandarkan sisi wajahnya pada kedua lututnya yang tertekuk. 'Ya, Tuhan. Apa yang akan menimpaku kali ini?' batin gadis itu sembari menghela nafas lelah. Pria misterius yang menangkapnya, atau lebih tepat menculiknya meninggalkannya sendirian di ruangan luas itu, sehingga helaan nafas Greta terdengar cukup keras untuk dia dengar sendiri. Derap suara sepatu terdengar dari luar ruangan, seketika mata gadis itu terbuka lebar, bersamaan dengan keringat dingin yang membasahi dahinya. 'Semoga seseorang yang menangkapku bukanlah pria psikopat yang sesuka hatinya menyiksa dan menghilangkan nyawaku tanpa perasaan,' gadis itu merapal doa dalam hati, bayangan kekejaman seorang tokoh psikopat dalam film trailler yang sering ia tonton bergelayut dalam pikirannya dan membuatnya takut.Greta memejamkan mata dan menyembunyika

    Last Updated : 2024-08-11
  • My Possessive Bodyguard Matteo   48. Buah Simalakama

    Tatapan benci seorang gadis dialamatkan pada Luna yang sedang berusaha bersikap tenang di seberang meja gadis pemilik rambut brunet. Hal yang memuakkan bagi Luna untuk kembali bertemu dengan dua orang yang datang sebagai perwakilan Golden Horizon itu. 'Cih, kenapa harus mereka yang datang? Bukankah seorang direktur bisa memerintahkan seorang bawahan untuk datang mengajukan proposal pengajuan kerja sama?' batin Luna berdeceh sembari dengan malas membuka lembaran berikutnya. Seorang waiters masuk ke ruang rapat untuk mengantarkan empat cangkir kopi untuk empat orang yang ada di sana. Namun, hal itu sama sekali tidak membuat Luna merasa terhibur walau hanya sejenak dari situasi memuakkan berada satu ruangan dengan mantan tunangan dan saudara tirinya. Aroma kopi yang menguar tiba-tiba membuatnya merasa terganggu. Luna tahu, tidak biasanya dia merasa terganggu dengan aroma minuman yang sebelumnya terasa memanjakan penciumannya. Menurutnya kali ini cukup aneh. "Apa kau sudah sele

    Last Updated : 2024-08-16
  • My Possessive Bodyguard Matteo   49. Alat tes kehamilan

    Tak banyak pekerjaan di pagi itu sehingga Stefano bisa menemani atasannya di sebuah sofa yang terletak di dekat jendela besar yang menyuguhkan pemandangan deretan gedung pencakar langit, ditemani secangkir espersso serta beberapa kudapan. "Selama aku menggantikanmu di sini, apa saja yang kau kerjakan?" tanya Stefano di sela aktifitas mengunyah. Memang beberapa kali saat dirinya mengalami kesulitan dalam pekerjaan yang dipercayakan padanya, Matteo selalu bersedia membantu. Tetapi terkadang pria berambut keriting itu penasaran dengan aktifitas baru Matteo selama Stefano menggantikan posisi sahabatnya di hotel milik keluarga Vicenzo. "Sementara ini aku mencari bukti tentang pelaku di balik scandal foto mesumku yang beredar di internet beberapa waktu lalu." Matteo menyesap minumannya, lalu meletakkan kembali gelas di atas meja saat sahabatnya tersebut kembali bertanya. "Lalu, hasilnya?" "Orang-orangku bekerja dengan sangat baik. Bahkan aku sudah menemukan saksi kunci dari peris

    Last Updated : 2024-08-20
  • My Possessive Bodyguard Matteo   50. Kau tidak menyukainya?

    Luna keluar dari toilet untuk menemui Stefano dengan wajah kikuk sekaligus malu. Apa yang akan terjadi padanya kali ini? Apakah dia akan menerima pemecatan perihal hamil di luar nikah? Semoga saja tidak. "Bagaimana hasilnya?" Stefano langsung menyodorkan pertanyaan yang membuat Luna tersenyum canggung. "P-positif, Tuan." Jawab gadis itu sembari memperlihatkan alat tes kehamilan yang menampakkan dua garis merah berjajar dalam genggaman tangannya. Stefano menarik nafas dalam dan memperlihatkan raut wajah menahan amarah. Dia harus mendramatisir suasana untuk membuat gadis di hadapannya merasa bersalah dan bersedia menerima keputusan pemecatan darinya. "Apakah pria yang menghamilimu adalah pria yang kau kenalkan padaku sebagai kekasihmu pada malam acara fashion show beberapa waktu lalu?" "Be-benar, Tuan." Luna menunduk malu dan tersenyum canggung. Adanya kehamilan adalah bukti bahwa dia dan Matteo telah melakukan hubungan seks di luar pernikahan. Bukan tidak mungkin atasannya

    Last Updated : 2024-08-31
  • My Possessive Bodyguard Matteo   51. Aku mengkhawatirkanmu

    Gadis itu menggeleng cepat sembari menyeka air matanya. "Bukan aku tidak senang dengan kehamilan ini,""Lalu mengapa kau sesedih itu?" Nampaknya Matteo belum mengerti kalau Luna dipecat dari pekerjaannya. Sehingga gadis itu tersenyum getir, lalu berkata,"Aku dipecat dari pekerjaanku setelah terbukti hamil, Matteo," "Hanya karena itu?" tanya Matteo dengan tatapan datar. Dia merasa tidak senang karena seolah Luna jauh lebih mementingkan pekerjaan dari pada bersuka cita menyambut buah hati yang akan hadir di antara mereka suatu hari nanti. Setelah mendengar jawaban Matteo seketika alis Luna bertaut. "Apa katamu? Hanya?" tanya Luna dengan wajah memerah, dia beranggapan bahwa Matteo baru saja meremehkan persoalan besar yang sedang dia alami. "Ya, benar. Tidak seharusnya kau terlalu memikirkan pemecatan itu. Aku yang akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan kalian." Tidak ada sedikit pun gurat kesedihan yang Matteo tampakkan menanggapi pemecatan Luna, sehingga hal tersebut membuat sang ga

    Last Updated : 2024-09-11

Latest chapter

  • My Possessive Bodyguard Matteo   68. Alasan Matteo

    "Tutup mulutmu, Rosaline!" bentak Alexander yang seketika membungkam mulut Rosaline. Membuat wanita paruh baya itu kembali tersadar dengan kemarahan Alex yang diakibatkan oleh ulah Emily. Wanita paruh baya itu pun bersikap lebih tahu diri untuk saat ini. Melihat keberanian dan kewibawaan yang terpancar nyata pada diri Matteo membuat Alex ingin mendengar lebih banyak apa yang hendak Matteo sampaikan. "Lanjutkan," pinta Alex. "Begini, Tuan. Dalam satu pekan ke depan, saya dan putri Anda akan melangsungkan pernikahan. Kiranya Tuan bersedia menghadiri acara pernikahan kami." Matteo berucap lugas. Luna menatap kagum pada Matteo yang dengan tenang mengatakan maksud kedatangannya ke rumah itu. Dadanya dipenuhi rasa hangat mendengar suara menenangkan Matteo, sehingga muncul keberanian Luna untuk berbicara kepada Alex. "Benar. Kami akan segera menikah. Kami harap Ayah merestui dan sudi untuk datang ke acara pernikahan kami." Rosaline yang berpikir bahwa Luna terlalu naif tertawa ker

  • My Possessive Bodyguard Matteo   67. Matteo Vicenzo

    Seketika ucapan yang keluar dari bibir Adrian memantik amarah Rosaline dan Alexander. "Apa maksudmu tidak mungkin?" tanya Alex dengan rahang mengetat. Pria paruh baya itu yakin bahwa Adeia adalah satu-satunya pemuda yang menjalin kedekatan dengan anak tirinya. Adrian tertawa hambar. Tampak sekali dia sedang mentertawakan semua orang yang ada di ruang tamu itu. "Bagaimana mungkin dia hamil anakku, sedangkan aku selalu membuang sepermaku di wajah dan mulutnya. Itu semua aku lakukan semata-mata agar dia tidak hamil. Aku bahkan tidak mencintai Emily, Tuan Alex yang terhormat," jawab Adrian sembari tersenyum miring. Seketika ulu hati Emily terasa sakit, rasa sesak memenuhi dadanya. Sesaat dia lupa bagaimana cara bernapas. "Adrian ..." lirih Emily dengan suara parau, air mata menggenangi kedua matanya. "Jadi selama ini kau ..." Adrian menoleh ke arah Emily dan menatap gadis itu dengan sorot mata penuh amarah. "Aku apa? Hanya menjadikanmu pelampiasan nafsuku? Harusnya kau ingat

  • My Possessive Bodyguard Matteo   66. Emily hamil

    Seperti pagi-pagi sebelumnya. Matteo yang baru saja selesai menyiapkan menu sarapan langsung melempar senyuman kepada Luna yang baru saja selesai berdandan dan berjalan mendekati meja makan. "Cepatlah makan selagi makanan masih hangat," ucap Matteo sambil menarik salah satu kursi dan mempersilahkan Luna duduk. "Hmm." Luna duduk dan tersenyum simpul. Gadis itu mulai menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, tetapi kali ini dengan gerak ragu, tidak seperti biasanya. Raut kegelisahan di wajah Luna tentu saja tak luput dari perhatian Matteo. Pria itu pun mereguk air dalam gelasnya, sebelum akhirnya bertanya kepada Luna. "Apa kau baik-baik saja, Sayang? Kau sedang merasa tidak enak badan?" Luna menarik napas dalam. "Aku ragu. Apakah Ayahku akan menerima kehadiran kita nanti?" Pertanyaan Luna melemparkan ingatan Matteo pada kejadian beberapa bulan yang lalu, saat Alexander mengusir Luna dan dirinya yang menjenguk Alexander di rumah sakit. Matteo mengatupkan rahangnya. Dia begitu benc

  • My Possessive Bodyguard Matteo   65. Penilaianku terhadapmu tidak akan berubah

    Malam itu Luna dan Matteo kembali ke apartemen mengendarai sedan tua yang selama ini Matteo pakai. Di sepanjang perjalanan Luna terus menatap Matteo yang fokus mengemudi. Jalanan yang mereka lalui cukup ramai, tetapi perhatian Luna hanya terfokus pada entitas pria berbadan gagah yang sedang fokus mengemudi. Matteo yang menyadari bahwa ia sedang diperhatikan lantas menoleh sekilas. "Mengapa kau menatapku seperti itu?" "Apa yang sebenarnya kau sembunyikan selama ini? Siapa kau sebenarnya?" Kali ini Luna ingin mendengar penjelasan Matteo. Apa yang dia lihat hari itu bagaikan mimpi. Mendengar pertanyaan Luna yang tidak bisa dia anggap sebagai pertanyaan ringan, Matteo pun menepikan kendaraannya. Sudah saatnya dia mengakui siapa dia sebenarnya. Matteo mematikan mesin mobil, lalu menghela napas setelahnya. "Baiklah, aku mengakui. Aku adalah CEO Magnolia Spring Resort. Dan aku juga yang meminta Stefano untuk menerimamu bekerja di sana," ungkap Matteo, melempar ingatan Luna pada set

  • My Possessive Bodyguard Matteo   64. Keputusan yang mengikat

    Pertanyaan mengejutkan yang keluar dari mulut Alessia membuat Luna terbatuk. Gadis itu sampai kesulitan bernapas dan berulang kali menepuk dadanya. "Luna? Are you okay, Dear?" tanya Matteo. Raut wajah pria rupawan itu terlihat cemas melihat wajah Luna yang memerah. "Aku baik-baik saja," jawab Luna, sembari berdeham, kembali mengatur ekspresi. "Ibu, kami baru saja datang, mengapa Ibu langsung menanyakan itu?" tanya Matteo dengan nada protes yang berhasil membuat Alessia mengernyitkan dahinya. "Kau tahu bagaimana watak ibumu ini, Matt. Ibu tidak suka berbasa-basi," Alesaia mengedikkan bahu. "Tapi, Bu," "Apanya yang tapi? Gadis ini menerimamu saat kau menyamar sebagai pria biasa. Bukankah tipe wanita tulus yang tak gila harta seperti dia yang kau cari?" Salah satu alis Alessia naik mendekati dahi. Dia tidak ingin kalah dari perdebatan itu. Luna yang berada di antara Matteo dan Alessia berulang kali mengerjapkan mata lentiknya. 'Matteo bahkan menyamar menjadi pria bias

  • My Possessive Bodyguard Matteo   63. Jadi, kapan kalian akan menikah?

    Hari itu menjadi hari paling bahagia bagi sepasang kekasih yang baru saja keluar dari gedung The Battle Ring sambil bergandengan tangan, bersama Stefano yang berjalan mendahului mereka dan membukakan pintu untuk Luna dan Matteo di kursi penumpang belakang. "Kemana kita akan pergi, Tuan?" tanya Stefano sembari melihat penumpang di kursi belakang melalui kaca sepion atas. "Pulang ke rumah orang tuaku," jawab Matteo yang kali ini terang-terangan bersikap wajar layaknya seorang atasan kepada bawahannya. Di tempatnya duduk saat ini, Luna masih tidak mengerti. Selama ini dia mengenal Stefano sebagai CEO di hotel tempatnya bekerja dulu, dan dari cerita Matteo, dia mengenal Stefano dan mereka menjadi teman, sehingga Matteo diberikan hak untuk leluasa keluar masuk Magnolia Spring Resort. Tetapi apa yang dia lihat saat ini membuatnya bertanya-tanya. Jelas sekali Stefano bersikap layaknya bawahan Matteo, dan dari sisi Matteo aura kepemimpinan sangat dominan. Gadis itu hanya menggigit

  • My Possessive Bodyguard Matteo   62. Menang atau melepaskan?

    Di sebuah apartemen yang disewakan Adrian untuk tempat tinggal Luna. Gadis itu menatap ke luar jendela yang menampilkan lalu lalang kendaraan yang cukup ramai. Situasi jalanan itu seolah menggambarkan pikirannya yang saat ini sangat penuh dengan kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi hari itu; Matteo kalah dari Adrian, dan dia menepati janjinya untuk melepas Luna. Gadis itu sudah melihat betapa gigihnya Adrian berlatih untuk mempersiapkan diri melawan Matteo. Gadis itu menyentuh liontin dari kalung yang dia pakai. Hadiah ulang tahun dari Matteo, pemberian yang sangat berharga dari pria yang sangat dia cintai. Bayangan makan malam romantis di hari ulang tahunnya kembali berkelibat di dalam kepalanya. Saat itu, Matteo adalah satu-satunya orang yang mengingat hari ulang tahun Luna. Akankah romantisme di antara keduanya hanya akan menjadi kenangan dan menyisakan Luna yang akan menerima kenyataan pahit, bahwa Matteo benar-benar melepasnya dan keduanya mencari jalan hidup masing-masin

  • My Possessive Bodyguard Matteo   61. Bertarung selayaknya pria sejati

    Alaram di ponsel berbunyi yang membuat Matteo terbangun. Segera ia mematikan alaram agar ponselnya berhenti berdering, khawatir mengusik Luna yang masih terlelap. Mata pria tersebut terbuka lebar saat mendapati Luna tidak berada di sampingnya. Segera Matteo bangkit dari ranjang dan mencari keberadaan Luna. Dia tidak ingin kekasihnya yang sedang hamil kelelahan karena menyiapkan sarapan di dapur. Tetapi saat tiba di dapur, hanya kesunyian yang ia dapati. Semua peralatan dapur masih berada pada tempatnya. Pun saat dia menoleh ke arah kamar mandi. Pintu ruangan tersebut terbuka, tidak ada siapa-siapa di sana. Seketika Matteo menyugar rambut hitamnya dan mulai berpikir di mana keberadaan Luna. "Tidak biasanya dia keluar tanpa memberi tahuku," gumam Matteo sembari menggeleng. Perasaannya mendadak kalut. Seolah kepergian Luna kali itu merupakan sesuatu yang tidak wajar. Pria berbadan tinggi besar itu kembali ke kamar untuk mengambil ponselnya. Segera ia melakukan panggilan tetep

  • My Possessive Bodyguard Matteo   60. Pergi dari apartemen Matteo

    Luna memejamkan kedua matanya dengan paksa saat mendengar pintu apartemen terbuka. Dia memilih untuk berpura-pura tidur daripada meluapkan amarahnya malam itu. Jantung Luna berdenyut nyeri saat pria yang ia tunggu kepulangannya berjalan mendekatinya. Matteo mengelus rambut Luna, mengecup kening perempuan itu cukup lama dan menghirup aroma harum rambut perempuan itu untuk mengisi paru-parunya. Aroma harum rambut Luna sedikit membuat Matteo merasa tenang, setelah malam itu dia menemui mantan kekasihnya tanpa sepengetahuan Luna. Tangan Matteo membelai wajah rupawan perempuan itu. Seketika dahi pria itu mengernyit, dia baru menyadari kelopak mata Luna menghitam, mascaranya luntur karena ia menangis. Matteo tersenyum. Dia berpikir bahwa Luna sengaja berdandan malam itu untuk menyambutnya. Pun bibirnya yang terpoles lipstik merah muda yang membuat Matteo gemas. Pria itu mengecup singkat bibir Luna dan berucap; "Maaf telah membuatmu terlalu lama menunggu malam ini", sebelum akhirnya berbar

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status