Home / Romansa / My Sugar Daddy, My Angel / Ajakan Shopping Si Sugar Baby

Share

Ajakan Shopping Si Sugar Baby

last update Last Updated: 2021-03-11 15:28:11

Nick kini berjalan ke arah parkiran, tetapi langkah kakinya terhenti karena seseorang menahan pergelangan tangannya dengan cepat.

"Lo mau ke mana?" tanya Hilde.

"Apart," jawabnya singkat.

"Sialan!" Hilde menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Lo tadi katanya mau lembur. Ngapain tiba-tiba mau balik ke apart?!"

"Gue nggak mood pas jumpa jodoh lo tadi."

"Siapa, anjir?!" tanya Hilde bingung.

"Jolie," jawab Nick dengan tenang dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Hilde.

"Anj! Lo kalau bicara jangan semena-mena. Ya kali kalau dia jodoh gue! Bangsat lah!" kesal Hilde.

Nick hanya tersenyum tipis dan kembali melangkahkan kakinya untuk berjalan menuju parkiran.

"Lo beneran nggak tinggal di sini?!" Hilde kembali memastikan.

Nick tidak menggubris pertanyaan sahabatnya itu dan lebih memilih untuk melanjutkan langkah kakinya.

"Sialan!" maki Hilde.

"..."

Hilde tiba-tiba menyunggingkan senyuman menyeringai nya saat dia kembali mengingat sesuatu yang bisa membuat pria itu berhenti.

"Jangan lupa kirim salam sama baby gue!"

Nick langsung menolehkan kepalanya dengan cepat, alisnya terangkat naik.

"Baby Angel," lanjut Hilde.

"Besok jangan lupa urus surat pemecatan lo."

"Eh, Anj! Kenapa langsung main pecat aja?! Sialan!"

Nick mengangkat kedua bahunya dengan acuh dan melangkahkan kakinya untuk berjalan masuk kedalam mobilnya.

"Nick!"

Nick masih tidak peduli dengan teriakan sahabatnya itu dan lebih memilih untuk menancap gas mobilnya dengan cepat.

"Dajjal!" pekik Hilde.

***

Nick melangkahkan kakinya untuk berjalan masuk ke dalam apartemen, tetapi keningnya langsung mengerut saat dia melihat sebuah objek yang ada di depannya.

"Kenapa belum tidur?" tanya Nick.

Angel langsung menolehkan tubuhnya saat dia mendengarkan pertanyaan itu.

"Nick!" pekik gadis mungil itu dengan gembira dan berlari dengan cepat untuk menghampiri Nick.

Angel memeluk Nick dengan begitu erat sambil terus menatap pria itu dengan tatapan yang terlihat begitu manja.

"Aku kira kamu lembur sampai pagi," ucapnya sambil perlahan mendongakkan kepalanya.

"Kenapa belum tidur?" tanya Nick, dia tidak peduli dengan ucapan wanita itu.

"Tiba-tiba aja insom aku kambuh," ucapnya dengan manja sambil tersenyum kecil.

"Nonton film horor lagi?"

Angel menganggukkan kepalanya dengan cepat sebagai jawaban.

Nick menghembuskan nafasnya dengan kasar sambil menatap Angel dengan tatapan tajamnya.

"Ihhhhhh! Kamu jangan marah sama aku!" pekik Angel dengan begitu manja.

Jari telunjuk gadis mungil itu terus menoel-noel kedua pipi Nick dengan gemas.

Angel langsung melepaskan pelukannya.

"Kamu capek kerja, kah?" tanya Angel tiba-tiba.

Nick langsung menatap wanita itu dengan tatapannya yang terlihat datar, tetapi Angel langsung tersenyum dengan begitu lebar.

Nick menarik pinggang sugar baby-nya dengan lembut.

"Mau sembuhi gue?" tanya Nick tenang.

"Nggak."

Nick mengerutkan keningnya karena dia baru saja ditolak oleh Angel secara langsung.

Angel tersenyum dengan begitu lebar saat dia melihat wajah kebingungan sang daddy.

Angel perlahan berjinjit dan tidak lupa dia memperhatikan setiap inci pahatan wajah pria tampan yang ada di depannya itu.

"Kenapa hidungnya mancung banget, sih?" tanya Angel sambil menatap hidung mancung milik Nick.

"Random lo," sinis Nick.

"Ihhhh!"

Angel tertawa kecil dan perlahan menarik pergelangan tangan Nick agar pria itu duduk di atas sofa.

Angel tersenyum lebar dan detik berikutnya dia duduk di atas pangkuan Nick.

"Kiss."

Angel mengerucutkan bibirnya dan tidak lupa nada suaranya terdengar begitu manja pada daun telinga Nick.

"Gak mood," kata Nick.

Angel yang mendengarkan penolakan itu langsung mengerucutkan bibirnya dengan cepat, kedua bola matanya menatap tajam Nick.

"Apa, sih!" kesalnya, lalu kemudian berdiri dari posisi duduknya.

Baru saja gadis cantik itu ingin melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana, tetapi Nick langsung dengan cepat menarik pergelangan tangan Angel dan detik berikutnya dia melayangkan sebuah ciuman yang begitu intens pada bibir mungil Angel.

Angel perlahan memejamkan matanya sambil merasakan bibir kesayangan daddy-nya itu bergerak pada bibir tipisnya.

Tautan bibir itu terjadi begitu saja dan dia merasakan adanya sensasi kupu-kupu yang melayang pada perutnya itu, dia suka permainan Nick.

Angel tidak bisa berbuat lebih selain hanya terus merasakan ciuman intens itu.

"..."

Nick perlahan menggerakkan tangannya untuk bergerak masuk ke dalam kaos tipis milik Angel.

Angel mendesah pelan saat dia merasakan tangan kekar itu berhasil menjelajah pada setiap kedua areola gadis mungil itu.

"Besok shopping, yah," ucap Angel tiba-tiba dengan nada suara pelannya disela-sela permainan panas mereka berdua.

Nick langsung menghentikan aktivitasnya sambil menatap Angel dengan tatapan datarnya.

"Pantas aja lo mainnya nafsu, ternyata ada maunya," sinis Nick.

"Ehe..." Angel menyengir dengan lebar sambil mengedipkan kedua matanya berkali-kali.

"Yaaaaaaaa..." rengeknya.

Nick masih setia untuk menatap Angel dengan tatapan datarnya.

"Yah... Aku mau shopping. Aku enggak bohong kalau emang liptint ku habis," ucapnya dengan nada manja sambil memajukan bibir bawahnya.

Nick tiba-tiba bergerak dengan secepat kilat untuk memberikan ciuman yang begitu kasar pada bibir Angel.

"Mmhhhhh!"

Awalnya Angel menerima perlakuan itu dengan senang hati, tetapi 3 menit berikutnya dia langsung memberontak dengan begitu cepat karena dia merasa kehabisan oksigen.

Nick melepaskan tautan bibir mereka, sedangkan Angel langsung dengan rakusnya meraup banyak oksigen untuk masuk ke dalam paru-paru nya.

Angel langsung menatap tajam pada Nick.

"Nggak usah beli liptint. Sekali gue cium lo, itu bibir langsung merah gitu aja," ucapnya dengan tenang.

"Nickkkkkkkk!"

"Hum... Besok shopping."

"Yesssssssss!"

Angel langsung berteriak dengan begitu senang dan ternyata perjuangannya untuk menggoda sang daddy tidak sia-sia.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Sugar Daddy, My Angel   Seperti Mama

    Sekolah, 17:23 -"Lo tadi bilang kalau hari ini lo mau pulang bareng gue, kan?" tanya Evie sambil melirik ke arah Angel yang tengah memasukkan beberapa alat tulisnya ke dalam tas.Angel hanya menganggukkan kepalanya sambil berdeham malas sebagai jawaban."Tumben sekali kamu menawarkan aku untuk pulang bersama. Apa kamu sudah sadar kalau aku tidak sebodoh dengan apa yang kamu pikirkan?" tanya Angel dengan sinis dan menyindir sambil melirik ke arah sahabatnya.Evie hanya bisa tertawa bodoh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Bukannya gue nggak tahu kalau lo ternyata tahu yang sebenarnya. Tapi, gue cuma berusaha buat lo biar lo bisa dekat dan kembali lagi sama Nick," ujar Evie tanpa rasa takutnya.Angel memutar kedua bola matanya dengan begitu malas saat mendengarkan penuturan dari sahabatnya itu."Aku tahu kalau kamu melakukan semua itu hanya untuk bonus mu yang bertambah tinggi, kan? Aku tahu kalau pria tua itu menjanjikan ka

  • My Sugar Daddy, My Angel   Katakan Kalau Kalian Saling Mengenal

    Besoknya -Sekolah, 12:36 -"Ngel, mau ke kantin bareng gue enggak?" tanya Evie.Angel yang memasukkan semua alat tulisnya di dalam tas langsung mengalihkan pandangannya ke arah Evie."Uhm ... Aku mau kerjakan beberapa soal dulu baru mau ke kantin, Vie. Lagi pula, aku belum ada rasa lapar sedikitpun," jawab Angel lembut."Ya udah deh kalau gitu. Gue nungguin lo aja dulu buat kerja soalnya, habis itu kita ke kantin sama-sama," ujar Evie.Angel menatap ke arah Evie dengan sebelah alis yang terangkat."Tumben banget kamu asal terima saja, Vie. Biasanya kamu enggak bisa banget kalau aku tolak kamu untuk ke kantin. Ada apa ini?" tanya Angel curiga.Evie memutar kedua bola matanya dengan begitu malas saat mendengarkan pertanyaan curiga dari Angel."Jadi, di sini gue salah lagi, anjir?! Gue nolak mau lo salah. Gue terima mau lo, salah juga. Serba salah banget gue!" kesal Evie.Angel terkekeh."Habisnya aku cuma he

  • My Sugar Daddy, My Angel   Apapun Kejadiannya Artinya Itu Hanya Masa Lalu

    Sekolah, 16:26 -Bryan tengah berjalan di koridor sekolah sambil memegang tas ranselnya. Ada sedikit luka pada bagian punggungnya sehingga dia tak bisa memakai tas ranselnya dengan baik.Bryan meringis pelan saat merasakan ngilu pada punggungnya, tetapi dia berusaha meredam suara ringisannya walaupun kadang tanpa sadar dia meringis pelan.Saat dia hendak keluar dari pintu utama sekolah, dia tak sengaja bertemu dengan Angel."Sore, Angel!" sapa Bryan dengan ramahnya kepada Angel.Angel yang tengah memegang setumpuk buku paket langsung menghentikan langkah kakinya dan tersenyum ramah ke arah Bryan."Selamat sore juga, Bry," sapa Angel balik."Lo kenapa enggak balik? Sekolah udah mulai mau sepi nih," tanya Bryan.Bryan heran, biasanya Angel akan pulang lebih cepat bersama Evie kalau sudah selesai bel berbunyi."Ah ... Aku mau ke perpustakaan dulu, Bry," jawab Angel sambil mengangkat buku paket yang dia pegang.

  • My Sugar Daddy, My Angel   Jadi, Namanya Angela Jolie

    Beberapa hari berlalu. Semua sibuk di keadaan mereka masing-masing.Angel yang sibuk di dunia sekolahnya yang satu bulan lagi akan berakhir. Evie yang sibuk sekolah di pagi hari hingga siang hari dan berakhir bekerja di malam harinya. Hilde yang sibuk bekerja sebagai bartender terpercaya Nick hampir dua puluh empat jam. Sedangkan Nick, dia sangat sibuk untuk meminta maaf kepada Angel, walau dia tahu kalau bukan dia yang bersalah di sini."Ngel ... Lo mau balik sama gue nanti pas lo pulang sekolah?" tawar Nick."Enggak usah," jawab Angel datar.Nick menghela napas panjang, Angel benar-benar berbeda dari sebelumnya. Angel sangat dingin kepadanya, padahal wanita itu dulunya sangat cerewet kepadanya. Tapi, kenapa sekarang malah berbanding terbalik?"Jadi, lo mau pulang sekolah sama siapa?" tanya Nick."Sama Evie," jawab Angel datar."Bukannya Evie-""Aku tahu kalau kamu yang meminta Evie untuk tidak pulang sekolah bersama denganku.

  • My Sugar Daddy, My Angel   Penyusup Itu Nick

    20:31 -Langkah kaki seseorang baru saja terdengar pada kedua daun telinga Angel.Malam ini terasa begitu sunyi bagi Angel. Ya, walaupun kadang semasa hidupnya, Choi sang mama selalu giat bekerja dan pulang dikala subuh. Tapi, memang suasana kali ini sangat berbeda bagi Angel. Apalagi, papa Angel juga bahkan tak tinggal satu atap lagi dengan dirinya. Pihak keluarga papa Angel, lebih tepatnya sepupu papa Angel memaksa agar papa Angel kembali ke rumahnya saja dibandingkan tinggal di satu atap yang sama dengan Angel.Alasan keluarga papa Angel sangat klasik.Angel anak durhaka.Angel anak yang tidak tahu diuntungkan.Yang paling sering diingat oleh Angel yang tak lain adalah hal yang menyakitkan bagi Angel, mereka menganggap kalau Angel-lah yang merupakan seorang pembunuh di sini.Uhm ... Untuk masalah Evie yang tinggal di apartemen Angel. Evie sudah tidak tinggal di apartemen Angel, karena dia sudah memiliki pekerjaan sen

  • My Sugar Daddy, My Angel   Selimut Amarah Dan Kebencian

    07:23 AM -"Wah! Langsung masuk sekolah aja lo, Ngel?! Gue kan udah bilang, lo enggak usah masuk sekolah dulu!" seru Evie kesal.Angel tersenyum tipis."Mana bisa kalau aku enggak masuk sekolah cepat, Vie. Apa kabar sama nilai aku?" gumam Angel.Evie menghela napas panjang."Kan, guru tahu kalau lo enggak masuk sekolah karena masih berduka cita sama kepergian mama lo," kata Evie pelan.Angel menggelengkan kepalanya."Enggak, Vie. Kematian mama aku enggak boleh jadi alasan buat aku down kayak gini. Kematian mama aku bukan alasan yang bagus, Vie," jawab Angel lembut.Evie mendengkus lalu menganggukkan kepalanya karena tak bisa melawan Angel.Evie memeluk Angel dengan lembut dan berharap kalau dia bisa membuat sahabatnya itu sedikit merasa sembuh dan tenang dari permasalahannya."Yang lo bilang emang benar banget, Ngel. Jangan down cuma gara-gara masalah kayak gini. Gue tahu kalau lo anaknya baik dan enggak

  • My Sugar Daddy, My Angel   Dendam Yang Dibuat Oleh Angel

    Evie dan Angel tengah duduk di depan peti mati yang berisikan mama Angel yang sudah tak bernyawa.Para pelayat dengan pakaian serba hitam mereka juga duduk untuk mengirimkan doa kepada mama Angel yang sudah tak bernyawa itu.Angel terus menangis atas kepergian mamanya yang tidak diduga-duga itu, tetapi berbeda dengan Evie, dia malah bertanya-tanya di dalam hatinya."Apa Nick benar-benar setega itu sampai rela membunuh mama Angel hanya karena dia yang ingin bersatu dengan Angel tapi tak direstui."Kalau Evie pikirkan hal itu, dia merasa kalau Nick tak segila itu hanya untuk mendapatkan restu saja. Membunuh? Sungguh gila kalau memang Nick memiliki niat bejat seperti itu kepada mama Angel dari awal."Ngel, lo yang sabar, yah," kata Evie dengan lembutnya kepada Angel.Angel menggelengkan kepalanya dengan pelan sambil terus menangis dan memegang peti mati sang mama."Gimana aku enggak nangis, Vie. Mama aku meninggal dan papa

  • My Sugar Daddy, My Angel   Kepergian Sang Mama

    Evie membalikkan badannya sambil menatap wanita yang tidak jauh dari hadapannya."Hey! Lo lagi?" seru Evie.Wanita itu menganggukkan kepalanya dengan cepat untuk menjawab pertanyaan Evie."Duduk dulu gih," tawar Evie."Makasih," jawab si wanita mungil dengan lembut.Wanita itu duduk di kursi kosong yang ada di hadapan Evie. Kursi kosong itu biasanya diisi oleh Angel, tetapi kali ini kursi kosong itu diisi oleh wanita mungil, polos dan sama sekali tidak Evie kenali."Lo mau pesan apa? Nanti biar gue yang pesanin," kata Evie menawarkan.Wanita itu terkekeh kecil."Buat apa mesenin aku, sih? Kan, aku punya kaki sendiri. Emangnya, apa guna kakiku?" kata si wanita mungil.Evie tertawa pelan."Lo gemesin banget deh!" puji Evie.Wanita itu terkekeh."Ah iya. Aku ke sana buat pesan makan dulu, yah!" seru wanita mungil itu."Uhm ... Iya," gumam Evie.Wanita mungil itu berdiri, lalu menuju salah

  • My Sugar Daddy, My Angel   Wanita Mungil (2)

    Brak!Hilde menutup telinganya dengan kedua tangan berototnya usai mendengarkan vas bunga itu berakhir pecah di belakangnya.Prang!Sekali lagi retakan itu kembali menggema di kedua telinga Hilde, membuat pria itu menggeram rendah sambil menghembuskan napas dengan kasar."Sialan ..." umpat Hilde pelan karena kakacauan itu.Hilde mengarahkan pandangannya untuk menatap seluruh kekacauan yang ada di dalam apartemen mewahnya.Televisi yang sudah pecah layarnya.Vas bunga yang sudah hancur tak bisa diperbaiki.Piring kaca yang pecah tak terbentuk berserakan kesana kemari di atas lantai.Bahkan, meja kaca di ruang tamu patah menjadi dua bagian.Oh sial! Berapa kerugian Hilde saat ini di dalam apartemennya?"Apart gue hancur macam kapal pecah ..." lirih Hilde sambil mengusap wajahnya dengan kasar.Hilde melirik ke arah si pelaku yang tengah mengatur deru napasnya. Sang pelaku bersikap santai dan tenang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status