Hembusan nafas Liam terasa hangat menyentuh tengkuk Joly, membuat Joly semakin meringkuk di dalam pelukan Liam yang memeluknya dari belakang. Liam tahu bahwa Joly belum tidur untuk itu dia semakin merapatkan tubuhnya kepada wanita itu.
Liam tahu bahwa Joly memiliki bagian sensitif di tengkuk dan ujung telinganya, untuk itu ia mempermainkan wanita yang berpura-pura tidur itu, dengan menghembuskan nafasnya untuk mengoda istrinya yang berpura-pura tidur itu.
Flashback“Ada apa dengan Joly kenapa ia bisa melakukan ini dan meminta berpisah tiba-tiba? Apa yang telah membuatnya melakukan ini kepadaku?” pikir Liam.
Alex memasuki sebuah aula salah satu hotel mewah di Italy, sebuah hotel yang mengusung konsep Eropa klasik. Alex ingat bahwa awal-awal dulu saat ia memutuskan untuk mengurus perusahaan, daddynya memberikan ujian yang harus Alex lewati, Daddynya memerintahkan Alex agar memulai dari bawah, bukan sebagai seorang yang sudah memegang jabatan tinggi.Awalnya Alex sempat kesal dengan daddynya itu, yang memintanya melakukan per
Joly terbelalak mendengar ucapan lelaki di depannya yang mengatakan jika ia menyukai Joly, dan secara tidak langsung mengakui bahwa semua perbuatannya selama ini adalah hanya untuk dekat dan menganngu Joly. “Apa kau gila!?” Bentak Joly marah, merasa terhina. Mungkin lelaki di depannya ini mengira bahwa Joly adalah wanita yang dapat di permainkan sesuka hati dan menganggap Joly adalah wanita yang mau melakukan hubungan gelap.
Liam melihat wanita yang kehilangan kesadaran karenanya, dokter mengatakan wanita itu mengalami demam dan juga kekurangan asupan gizi sehingga membuat tubuhnya lemah. Selain itu Joly memang memiliki riwayat tekanan darah rendah sejak dulu yang membuatnya cepat lelah. Setelah dokter memeriksa Joly, Liam terus duduk di samping wanita itu dan memikirkan semua yang terjadi di rumah tangga mereka beberapa waktu kebelakang, pernikahan yang hangat berubah menjadi dingin, kebahagian yang berubah menjadi kesedihan. Liam mengingat waktu sebelum Joly mengetahui rahasianya, wanita itu adalah cahaya hidup bagi Liam, membuat hari-hari Liam menjadi terang dan menyenangkan. Semua yang mereka lalui terasa tepat dan menghangatkan hatinya yang selama ini hampa tampa harapan. Kehidupa
Liam memandangi wanita yang masih tertidur di sampingnya, Joly menggunakan lengan Liam sebagai bantal untuk alas kepalanya. Wanita yang masih tidur itu terlihat sangat cantik dimata Liam, walaupun semalam Liam mengkomsumsi banyak alkohol namun ia bukanlah orang yang mabuk berat sehingga tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan semalam. Liam yang menyadari saat Joly membersihkan tubuhnya semalam, tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh wanita itu. Liam mengambil kesempatan untuk mendaratkan ciuman di bibir wanita itu. Joly yang tidak menolak pangutan Liam di bibirnya, membuat Liam berani bertindak lebih jauh kepada Joly. Walaupun Joly tidak banyak bereaksi, namun bagi Liam itu sudah cukup karena Joly yang tidak menolaknya.&
Suasana kamar yang berantakan, pakaian yang berserakan serta bantal-bantal yang tergeletak di lantai mengambarkan apa yang terjadi di sebuah kamar hotel mewah dengan sepasang anak manusia yang dalam kondisi sangat berbeda sebelum memasuki kamar tersebut. Seorang wanita dalam keadaan mengenaskan hampir kehilangan kesadaran karena hal gila yang dilakukan lelaki yang ia temani semalam, tubuh tampa pakaiannya berubah penuh lebam, wanita yang tadinya cantik dan mempunyai tubuh yang indah berubah seperti korban kekerasan yang mengalami penyiksaan tampa belas kasihan. Lelaki yang memunyai image seorang lelaki lembut dan juga ramah kepada oramg-orang di sekitarnya, ternyata sanggup melakukan kekerasan kepada wanita tampa belas kasihan sedikitpun walaupun wanita itu telah memohon ampun untuk dilepaskan.
Joly merasakan siraman air dingin di wajah sehingga membuatnya kaget dan tersedak karena beberapa air yang memasuki hidung dengan paksa. Saat Joly membuka mata ia tidak bisa melihat apapun kecuali kegelapan, Joly tidak tahu apa yang terjadi sekarang yang ia rasakan tubuhnya duduk di kursi dengan kaki dan tangan terikat serta mata dan mulut yang juga di tutupi.“Hmmmm!!!?” Teriak Joly berusaha meminta tolong dengan mulut yang tertutup.Joly merasakan tubuhnya kedinginan, Joly tidak tahu apa yang terjadi, yang ia ingat adalah saat terakhir kali ia bertemu dengan Liam, saat itu karena air matanya yang ingin keluar, Joly memilih memasuki toilet umum untuk membasuh wajahnya dengan air, dan ada beberapa wanita yang ada di sana sebelum akhirnya meninggalkannya sendiri di toilet itu.Lalu ada seorang wanita yang masuk, wanita itu menggunakan pakaian biasa sama sepertinya dan sekilas tersenyum kepada Joly, dan saat ia akan meninggalkan toilet tiba-tiba ada ya
Liam mengendarai mobilnya berusaha untuk mencari keberadaan Joly, walaupun ia sudah mengerahkan kemampuan bawahannya, namun ia masih belum tenang dan tidak ingin hanya diam menunggu.Liam sudah menerima laporan dari bawahannya tentang orang-orang yang di perkirakan melakukan penculikan kepada Joly, namun dari laporan-laporan itu tidak ada satupun dari mereka yang terlihat melakukan tindakan mencurigakan.Liam tahu orang-orangnya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata dalam segala bidang perkerjaan yang Liam berikan, oleh sebab itu Liam merasa sangat sangat khawatir dengan keberadaan Joly yang hilang, dan masih belum di temukan.Jika mereka kesulitan seperti ini mencari Joly, bisa di simpulkan bahwa orang yang membawa Joly bukanlah orang yang bisa di pandang sebelah mata, padahal seharusnya dengan kemampuan dan kekuasaan Liam mereka bisa menemukan Joly dalam waktu singkat.“Shit!!!” Maki Liam yang berhenti di depan