Pesta ulang tahun teman Bianca diadakan disebuah hotel bintang 5. Tamu mulai dari pengusaha muda, artis dan kalangan sosialita hadir disana.
Segala minuman terhidang disana mulai dari yang beralkohol sampai yang non alkohol. Semua tamu bergem ira dan bergoyang mengikuti musik yang dipandu oleh DJ terkenal.
Tiara adalah salah satu partner bisnis Bianca yang merayakan ulang tahunnya. Dia adalah wanita pebisnis yang tidak bisa dianggap remeh. Dia menikah dengan pengusaha kaya raya karena ingin mendapatkan harta bendanya. Suami Tiaralah yang menjadi back up bisnisnya.
Bianca menggandeng Jason untuk mengucapkan selamat. Tapi entah kenapa Jason tidak menyukai Tiara. Naluri Jason mengatakan Tiara adalah wanita yang licik dan manipulatif.
Jason pernah mendengar isue bahwa meskipun Tiara sudah bersuami tapi dia masih suka berhubungan dengan pria lain apalagi kalau bukan kepuasan yang dicarinya. Usia Tiara sekitar 36 tahun tapi bentuk tubuh dan waja
Melihat Neta dan Aron turun kelantai dansa, Jason menarik Bianca untuk berdansa lagi. Bianca heran dengan kelakuan Jason malam ini tapi dia menurut saja. Dilantai dansa pasangan Neta dan Aron mulai mengikuti lagu yang diputar oleh DJ. Kaki mereka bergerak maju mundur kesamping sesuai dengan irama lagu. Begitu juga dengan Jason dan Bianca. Tatkala Neta melakukan gerakan berputar, Jasonpun melakukan hal yang sama. Diputarnya tubuh Bianca lalu Jason bergeser kesamping untuk menangkap Neta. Tentu saja Bianca tidak mengira bahwa Jason melakukan itu untuk menangkap gerakan tubuh Neta. Aronpun juga sedikit bingung kenapa Neta sekarang bisa berada dalam genggaman Jason. Untuk menutup rasa terkejutnya cepat cepat Aron meraih tangan Bianca dan memeluk pinggangnya. Neta tidak menyangka bahwa Jason sudah memeluk erat tubuhnya. Wajahnya ditempelkan ke wajah Neta sambil keduanya tetap berdansa. " Jason...apa kamu sudah gila " Net
Mereka sampai didepan sebuah rumah yang cukup luas dan dijaga oleh security. Setelah membayar, Neta turun dari taxi dan memapah Jason sampai depan pagar pintu gerbang. Ditekannya bel didepan Pagar. Seorang security keluar dari balik ruangan kecil. Terlihat kaget saat melihat tuannya dipapah oleh seorang wanita. Security yang lain segera membuka pintu pagar lalu dia berlari untuk membuka pintu rumah. Neta masuk kedalam rumah dan bertanya dimana kamar tidur Jason. " Kamar tuan Jason lurus aja sebelah kanan." Kata security. Neta merebahkan tubuh Jason ditempat tidur. Rupanya hangover Jason agak parah akibat minum terlalu banyak. Dilepasnya sepatu Jason lalu jas yang membungkus tubuhnya juga dilepas. Tubuh Jason agak dingin. Nafasnya lambat dan tidak teratur. Kulitnya menjadi pucat. Tiba tiba Jason bangun dan ingin muntah. Seketika Neta lari kekamar mandi untuk mengambil tisue. Untungnya kamar itu memiliki kamar mandi dalam.
Perlahan Neta bangun. Tubuhnya terasa pegal akibat tidur sambil duduk. Dirabanya dahi Jason sudah tidak dingin lagi. Pelan dia bangkit keluar dari kamar. Sambil mencari bibi Entin Neta mengamati rumah Jason. Rumah Jason termasuk cukup besar. Perabotan didalamnya lumayan mewah. Didinding terpasang beberapa pigura yang menampilkan foto keluarga Jason. Jason beserta kedua orang tuanya dan kedua adiknya. Wajah Jason lebih mirip ibunya sedang adiknya yang laki lebih condong keayahnya dan Adik perempuan Jason perpaduan antara wajah ayah ibunya. Suara dari belakang mengagetkan Neta. " Sudah puas mengamati fotoku " kata Jason. " Ayahmu tampan juga ya dan ibumu cantik sekali. Sepertinya lebih tampan ayahmu daripada kamu " " Apakah kamu tertarik dengan ayahku ? " tanya Jason tersenyum. " Akibat mabuk semalam kenapa otakmu jadi error " gumam Neta " Apa katamu " Jason mendengus kesal. " Apakah kamu sudah merasa baikan
Hari ini begitu melelahkan bagi Neta. Dia menangani 2 pasien kucing OH ( Ovarium Histerectomy ) dan 1 pasien anjing kastrasi. Neta dibantu Ferdy bergantian dengan Santi. Neta sering menyarankan kepada pemilik untuk melakukan sterilisasi terhadap hewan peliharaan jika hewannya tidak ingin bertambah jumlahnya. Lebih baik memiliki peliharaan sedikit tapi terurus dengan baik dan mendapatkan kasih sayang dari pemilik daripada memiliki peliharaan tapi malah terlantar. Diruang tunggu klinik ada beberapa pesan yang berpigora ditempel didinding oleh Neta seperti " Be nice to your Pet " . " We can judge the heart of a man from by his treatment of animal " " If not us, who else will care about them? please treat them well " " An animal's eyes have the power to speak a great language " Sering kali quote semacam itu menyentuh hati pemilik hewan yang datang ke klinik Neta. Dari hari ke hari pasien baru bertambah sepertinya
Sudah 2 minggu ini Jason terlihat uring uringan. Ada saja yang membuat dirinya marah. Sekretaris Jason Fiona tak luput dari sasaran kemarahannya. Wajahnya seperti balok es. Dibantingnya salah satu map yang berisi kontrak pembelian terbaru dari salah satu suplier. Dipanggilnya Fiona. " Fin...kenapa dokumen dikontrak dirubah yang tadinya FOB sekarang jadi CNF. Hubungi mereka kalau perusahaan kita tetap menginginkan kontrak seperti diawal. Jika mereka menolak suruh cari perusahaan lain untuk memasok barangnya ". suara Jason menggelegar. " Baik Pak nanti saya sampaikan. O..ya tadi nona Bianca telpon katanya dia ingin kemari nanti siang. Dia menghubungi ponsel bapak tapi tidak diangkat " kata Neta. " Kalau dia telpon lagi bilang aku sibuk tidak bisa terima telpon " sahut Jason. Setelah Fiona keluar dari ruang kerjanya Jason mengambil ponselnya dari laci. Dilihatnya ada 10 panggilan telpon tak terjawab dan 1 pesan yang isinya " aku nanti siang kekan
Neta pulang kerumah dengan perasaan sedih, bingung, frustasi campir aduk.Usahanya gagal untuk meminjam uang dari kerabat ayahnya. Neta tidak menyalahkan kerabatnya. Bisnis property memang sedang lesu saat ini. Diambilnya ponsel dari dalam tasnya. Kali ini dia gambling karena otaknya sudah buntu. Satu pemilik nomer yang mungkin bisa membantunya tapi dia tidak berharap banyak. Terdengar nada sambung suara seorang pria " halo..ya ini aku. Tumben malam malam telpon. Ada apa Net ". " Bisakah kita ketemu malam ini " tanya Neta kepria yang menjawab telponnya. " Bisa aja, kenapa tidak. Untuk dokter cantik kapanpun aku bersedia bertemu" pria itu menggoda Neta. " Bagaimana kalau kita ketemu di Arion cafe resto n bar. Apa aku tidak mengganggu waktumu " kata Neta agak sungkan mengingat sudah jam 9 malam tapi batas waktu yang kurang 6 hari yang diberikan oleh pihak bank membuat Neta memberanikan dirinya dan menepis rasa sungkannya. Terdengar ta
Tangan Neta masih diseret Jason menuju kepelataran parkir. " Jason lepaskan, kamu sudah gila ya " Neta meraung sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Jason. " Ya aku memang gila, lebih tepatnya tergila gila denganmu " sahut Jason dengan suara sedingin es. " Kalau kamu meronta terus terpaksa aku akan membopongmu. Diam ikuti aku " bentak Jason. " Tidak mau, kenapa aku harus mengikuti kamu. Aku bukan istrimu tahu " teriak Neta. " Masuk..." perintah Jason sambil membuka pintu mobil. " Tidak mau " sahut Neta menolak masuk kedalam mobil Jason. Tangannya memegang bagian atas kap mobil supaya tubuhnya tidak bisa didorong masuk. Dari arah belakang Jason membalikkan tubuh Neta, tangannya mengunci tangan Neta keatas lalu disambarnya bibir Neta. Neta yang tidak menyangka akan serangan Jason kebibirnya hanya bisa diam terpaku. Melihat reaksi Neta yang diam dilepaskan pagutannya. " Masukla
Matanya menjadi panas. Dengan sekuat tenaga ditahannya air mata yang akan meluncur karena menahan amarahnya. " Apa itu dodol, apa kamu mengumpatku " Jason bertanya sambil perlahan menghampiri sofa dimana Neta duduk. " Dodol itu ya kamu, sudah aku mau pulang lagian untuk apa menahanku disini membuat kepalaku tambah berat bisa bisa pecah mendengar ocehanmu" . Neta berdiri sambil tangannya meraih ponsel untuk memesan taxi. Jason merebut ponsel ditangan Neta lalu dimasukkan kesaku bajunya. " Aku belum selesai bicara, jangan pulang dulu kita bicarakan masalahmu" " Apalagi sih. Aku tidak mau, badanku capek, ngantuk. Lagian aku bukan siapa siapamu. Kembalikan ponselku " kata Neta " Kalau begitu tidur saja disini. Jangan kuatir aku tidak akan berbuat mesum denganmu kalau kamu belum siap " Jason mulai menggoda Neta lagi. " Kau...huaaaa....huaaa " Neta menangis dengan keras. Dia sudah tidak bisa lagi menahan sesak dirongga dadanya.